"So... what are we?" Tanya Mingyu iseng lalu terkekeh. Well, tidak tau mengapa tetapi candaan di otaknya hanyalah kata-kata itu.
Wonwoo mengernyit.
"Friends. We're friends." Jawabnya sembari mengeratkan pelukannya pada tubuh Mingyu, membuat lelaki itu menaikkan sebelah alisnya.
"Damn, sumpah won, lo temen terbangsat yang pernah gue kenal."
{}
Dua minggu pun berlalu. Semenjak hari itu, baik Mingyu maupun Wonwoo tampak semakin lengket dengan status sebagai 'teman' mereka. Entahlah, tapi keduanya belum yakin jika harus melangkah lebih lanjut. Wonwoo masih bertahan dengan sikap denial-nya dan Mingyu yang masih terbayang dengan trauma masa lalunya.
"Gyu... sekarang jam berapa?" Tanya Wonwoo dengan suara seraknya. Mingyu yang sedari tadi tengah memainkan ponselnya itu pun kini menoleh ke arah Wonwoo kemudian tersenyum simpul.
"Setengah tujuh. Mau sarapan sekarang?" Wonwoo mengangguk kecil kemudian kembali masuk ke selimut dan memejamkan matanya. Melihat hal tersebut, Mingyu kemudian terkekeh lalu bangkit dari kasur untuk membuat sarapan.
Well, Mingyu tengah menginap di apartemen Wonwoo semalam akibat ada seekor kecoa terbang yang tiba-tiba ada di kamar mandinya. Yah, lelaki itu datang dengan sebuah keributan lebih tepatnya tadi pagi. Kurang lebih pukul 3 pagi Mingyu datang dengan panik sehingga ia menggedor-gedor pintu kamar Wonwoo serta menekan bel dengan tidak sabaran.
Wonwoo yang saat itu tengah tertidur sontak terkejut akibat gedoran dan suara bel pintu yang tidak main-main berisiknya. Wonwoo kemudian bangun untuk membukakan pintu dengan kasar. Ia kesal lantaran mimpi indahnya dengan Mangga yang memiliki keturunan lucu-lucu harus terhenti karena ulah lelaki itu. Hal yang ia ingat ketika ia membuka pintu adalah wajah bodoh cengegesan Mingyu dengan keringat yang menetes deras.
"WONWOOOOOOO ADA KECOA DI KAMAR GUE PLIS GUE NGINEP YA!?"
"Bisa nggak, gak usah teriak-teriak? It's fucking 3 am and everyone's sleeping you dumbass!"
Yup, bisa ditebak respon lelaki tinggi itu hanya terkekeh kecil sembari menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Wonwoo yang tidak tega itu pun berakhir mempersilahkan Mingyu untuk menginap.
Yah, kembali pada Wonwoo yang saat ini tengah mengulet manja. Ia mendudukan dirinya di kasur untuk sekedar mengumpulkan nyawa. Harum aroma butter yang menyeruak ke dalam indera penciumannya sontak membuat perutnya berbunyi. Ia kemudian menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul setengah tujuh lewat sepuluh menit.
Ia berjalan menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci wajahnya dan menyikat giginya sebelum menuju ke tujuan akhirnya yaitu dapur.
Sesampainya Wonwoo di dapur, ia melihat punggung lebar Mingyu yang dilapisi kaos hitam, sedang sibuk dengan masakannya itu dan sontak tersenyum kemudian mendekat ke arah Mingyu. Ia melingkarkan tangannya pada tubuh Mingyu lalu menyandarkan kepalanya pada punggung lebar itu.
"Good morning, did you sleep well?" Tanya Mingyu dengan lembut yang membuat Wonwoo mengernyit bingung.
"Isn't it a bit late to say that?" Mingyu terkekeh kecil.
"Kan lo baru bangun setelah tidur lagi." Mendengar hal tersebut, Wonwoo hanya memjamkan kedua matanya malas.
"Hm... morning."
Mingyu terus sibuk dengan pancake buatanya, namun dorongan dari arah punggungnya lama kelamaan membuat ia sedikit tidak nyaman. Yah, Mingyu tidak munafik. Meskipun ia senang dipeluk seperti ini oleh Wonwoo, tetapi jika terlalu lama dan posisinya ia sedang memasak malah membuat punggungnya pegal sehingga membuat pergerakannya jadi tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denialism | Meanie [✔]
Fanfiction"Jangan ngaku straight kalo pada akhirnya lo mendesah nikmat di bawah tetangga baru lo yang ganteng itu." "Enak aja, gue yang di atas." [Completed] Romance, Comfort, Mature. Meanie couple Teacher | Caswoo Spin-off ©️Jungsushii, 2020 #1 Comfort #3 Me...