Autumn

7.2K 856 80
                                    

"Biasain ya, Won..."

"Hmm..."

'Karena dengan terbiasanya lo oleh sikap clingy gue, di saat gue nggak ada di samping lo, lo pasti akan ngerasa ada yang hilang. Pasti... dan ketika suatu saat lo merasa ada sesuatu yang hilang, gue akan dengan senang hati kembali pada lo.'


{}


Musim gugur telah tiba yang menandakan bahwa semester baru Mingyu dan Wonwoo telah dimulai. Memasuki semester baru, Wonwoo langsung disibukkan dengan tugas-tugas menggambarnya yang cukup menyusahkan? Tidak banyak sebenarnya. Wonwoo hanya ditugaskan untuk membuat bangunan yang bernuansa romansa untuk dipresentasikan di akhir semester dan beberapa tugas menggambar lainnya. Entah apa maksudnya, Wonwoo juga tidak tau. Wonwoo saja tidak pernah merasakan hal-hal berbau romansa seperti itu. Hufft. Sedangkan Mingyu, dirinya baru saja memulai internship-nya disebuah perusahaan swasta di pusat kota Aachen.

Selama beberapa minggu terakhir, keduanya terus menghabiskan waktu bersama. Entahlah, tapi Wonwoo bahkan merasa tiada hari tanpa Mingyu di apartemennya. Ia bahkan sudah sedikit lupa rasanya tinggal sendirian di apartemen. Yah, meskipun tingkah Mingyu sehari-harinya sangat amat membuat Wonwoo jengkel setengah nyawa, tetapi jengkelnya hilang karena Mingyu hampir setiap hari memasakkan Wonwoo makanan-makanan enak.

Wonwoo bukan manusia tidak tau diri, mana mungkin ia terus-terusan jengkel pada Mingyu ketika lelaki itu selalu menjaga perutnya agar tetap kenyang dengan makanan-makanan enak setiap harinya. Terlebih lagi, Mingyu tidak mau dibayar. Makin senang lah hati Wonwoo.

"Rezeki nggak boleh ditolak ya mas."
—Daddy Seungwoo

Semester baru sudah dimulai dari lima hari yang lalu tetapi Wonwoo merasakan sedikit perubahan pada Mingyu. Selama lima hari ini frekuensi pertemuan mereka sangatlah sedikit tetapi frekuensi clingy Mingyu bertambah. Mereka hanya bertemu setiap malam setelah Mingyu pulang dari kantor magangnya. Lelaki itu selalu pulang ke apartemen Wonwoo setiap pukul 8 malam seperti dirinya tidak memiliki kamar sendiri dan sasaran utamanya setiap ia sampai di kamar apartemen Wonwoo adalah sang pemilik kamarnya ofcourse.

Selama lima hari ini setiap Wonwoo membukakan pintu kamar apartemennya, Mingyu selalu menyerang Wonwoo dengan pelukan hangat dengan modus meminta energi. Lelaki itu juga selalu menginap di hari pertama hingga hari ketiga dengan alasan tidak bisa bangun pagi. Ketika tidur pun Mingyu selalu memeluk Wonwoo dengan erat. Seakan-akan Wonwoo akan hilang begitu saja jika ia melepaskan pelukannya dan anehnya, Wonwoo selalu mendapatkan senyuman dan sapaan selamat pagi dari Mingyu di setiap bangun tidurnya. Bukankah lelaki itu bilang ia tidak bisa bangun pagi????

Jujur, Wonwoo merasa aneh dengan semua ini. Ia hanya merasa diperlakukan dengan sangat spesial oleh Mingyu. Terlebih lagi lelaki itu selalu menanyakan kabarnya setiap sore setelah kuliah sorenya selesai, memberikan pesan-pesan semangat setiap pagi, dan selalu tidak pernah absen untuk menelpon Wonwoo setiap sebelum pulang ke apartemen Wonwoo untuk sekedar menanyakan menu makanan yang ingin dimakannya.

Aneh, bahkan mommy dan daddy saja jarang menyerempet tidak pernah menanyakan hal-hal tersebut pada Wonwoo. Namun, Wonwoo mengesampingkan pemikiran-pemikiran curiganya dan bertingkah seperti biasanya. Ia sudah pusing dengan tugas kuliah dan tidak mau ditambah pusing lagi dengan memikirkan hal-hal seperti ini.

Tetapi yang lebih aneh adalah ketiga teman aliennya bahkan selalu menanyakan kabar kemajuan hubungannya dengan Mingyu yang jelas-jelas Wonwoo tidak mengerti maksudnya kemana. Ketiga temannya itu hanya tersenyum penuh makna ketika Wonwoo mengatakan bahwa ia tidak mengerti topik pembicaraan mereka. Well??

Hari ini adalah hari Jumat. Wonwoo hanya ada kelas siang saja. Setelah kelas selesai, ia pun memutuskan untuk mampir ke restoran cepat saji yang sudah lama tidak ia kunjungi selama ia berteman dengan Mingyu karena lelaki itu tidak pernah memperbolehkan Wonwoo mengkonsumsi makanan cepat saji terlalu sering. Wonwoo pun mengangkat kedua bahunya tidak peduli ketika bayangan lelaki itu muncul di kepalanya dan berjalan untuk memesan menu paket kesukaannya.

Denialism | Meanie [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang