1 ⚽ Pindah

967 44 22
                                    

Disclaimer : Yoichi Takahashi.

Genre           : family, angst, perenthod, memories, friendship.

Rate              : G

Warning⚠: Gaje, ranjau typo, AT, AU, OOC, ide pasaran, dan kekurangan lainnya yang pasti ada.

🌻Happy reading to my story🌻

Semua yang tertulis merupakan karangan yang L.A buat sendiri. Jika ada kesalahan maupun penggunaan kata yang sekiranya salah, mohon koreksinya.

Taro Misaki


"Kita akan pindah lusa. Jadi, bersiaplah. Jangan lupa bilang pada teman-temanmu" Misaki mengangguk mendengar penuturan ayahnya.

Anak berusia kurang dari 14 tahun itu kembali berlatih dengan bola kesayangannya. Melatih kembali kaki yang sudah akrab dengan bola. Sedangkan ayahnya membereskan perlengkapan melukis.

'Kring... tung...'

"Moshi mos-"
"Berhenti basa basi! dan segera kesini Misaki! Kau berhutang pada kami!" Misaki yang terkejut mendengar teriakan dibalik smartphonenya sedikit merasa kesal.

"Ha'i! Ha'i!"
"Jangan hanya bicara! Kau lupa kalau kami menunggumu?! Ini sudah satu jam! Jika kau tidak datang aku akan membunuhmu Misaki Taro!" Mendengar ucapan yang lagi-lagi membuat telinga sakit, akhirnya Misaki menyudahi percakapan di smartphone dan mulai bersiap menuju tempat latihan tim Furano, salah satu tim sepakbola di Hokaido. Memang benar, Misaki terlalu fokus dengan latihan, dia melupakan janjinya dengan para kesebelasan Furano.

"Tou-san, aku mau ke tempat latihan," pamit Misaki pada ayahnya.
"Jangan pulang terlalu sore"
"Ha'i"

-

"Kenapa selalu aku yang terkena imbasnya huh! Mereka yang menang pertandingan tapi aku yang mentraktir mereka! Padahal aku juga belum res-"

"Hoy Taro" Menoleh pada seseorang yang memanggilnya, Matsuyama Hikaru. Kapten dari kesebelasan Furano yang sedang mempererat jaket kulitnya.
"Konichiwa Hikaru-nii" sembari tersenyum menunjukan deretan giginya, Misaki menyapa balik Matsuyama yang sudah ada disampingnya.

"Ngobrol dengan angin lagi?" Tanya Matsuyama dengan alis yang bertaut membuat Misaki memasang raut cemberut dan mengoceh tidak jelas.
Matsuyama tersenyum. Pasti tim kesebelasan Furano sudah mendapat kabar kepulangan Misaki seminggu lalu. Teman-temannya memang sangat senang dengan kabar kepulangan Misaki.

"Wajarkan? Mereka ingin kau ikut bermain. Tapi kau malah menghilang" Misaki menoleh dan kembali menunjukan deretan giginya.
"Tentu saja. Mana mungkin mereka tidak kangen pada Misaki Taro yang imut dan hebat ini" Matsuyama hanya menatap sinis Misaki yang menyombongkan diri.

'Pluk'
"Au... i-itai" keduanya kembali berjalan dengan Misaki mengelus kepalanya yang sedikit sakit dan pusing karena pukulan Matsuyama.

"Pergi tanpa pamit. Berapa lama ya?" Melihat Matsuyama yang sedang pose berpikir membuat Misaki tersenyum lebar.
"Empat bulan nee. Empat bulan aku pergi!" Dengan semangat Misaki menunjukan tangan kanan memperlihatkan empat jarinya membuat Matsuyama menghentikan langkah.

"Ya! Empat bulan tanpa kabar!. Kami mendatangi rumahmu seminggu sebelum pertandingan dan kau tidak ada dirumah! Kemana saja kau!" Misaki yang melihat amarah Matsuyama meledak langsung ciut.

Namun sedetik kemudian Misaki menunduk membuat Matsuyama kembali berdiri normal. Khawatir. Tentu saja, karena kehadiran Misaki lah yang membuat kesebelasan Furano hebat. Karena kehadirannya, tim Furano mendapat kekuatan dan semangat baru. Jadi, tidak heran jika Matsuyama dan timnya menganggap Misaki sangat berharga. Yah, meskipun kelakuan Misaki sangat menyebalkan.

Taro Misaki (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang