Sebelumnya L.A mau ngucapin terimakasih dulu buat @spcaca_ yang selalu mendukung, koment minta lanjut dan Indonesian_javan buat 'kasih ending yang tidak terduga' di pc wa beberapa bulan lalu 😅 tapi baru L.A tulis beberapa hari ini 😅😅✌. Terimakasih buat yang sudah memberi vote 😙
Maaf ya L.A tag tanpa izin 😅✌
Dan....
Terimakasih juga buat semua yang sudah menyempatkan waktu buat mampir 😘-
Disclaimer : Yoichi Takahashi.
Genre : family, angst, perenthod, memories, friendship.
Rate : General
Warning⚠: Gaje, ranjau typo, AT, AU, OOC, ide pasaran, dan kekurangan lainnya yang pasti ada.
🌻Happy reading to my story🌻
Semua yang tertulis merupakan karangan yang L.A buat sendiri. Jika ada kesalahan maupun penggunaan kata yang sekiranya salah, mohon koreksinya.
⚽ Taro Misaki ⚽
'Brugkh'
"Kenapa kau menyembunyikan semua ini, brengsek?!" Tangan Wakabayashi yang mengepal kuat kini mendarat di wajah tampan Misugi. Membuat wajah pangeran lapangan itu lebam. Membersihkan sedikit darah di ujung bibirnya, Misugi menatap tajam kiper Nankatsu yang masih mengepal dengan nafas terengah-engah. Tubuhnya yang sempat terdorong dan terjatuh kini bangkit.
"Wakabayashi! Apa yang kau lakukan?!" Tanya Ishizaki yang langsung mendekat bersama Matsuyama, Hyuga, Pierre, Sanae, Yayoi dan Kojima. Mereka sangat terkejut dengan kejadian yang baru saja mereka saksikan."Kau tahu semua ini, bukan?! Kenapa kau di-"
"Kau yang menginginkan ini! Wakabayashi! Kalian semua!" Teriak Misugi memotong perkataan remaja yang masih marah itu.
"Kalian yang membuat Misaki seperti ini! Kalian ingin Misaki pergi bukan?! Kalian akan merasakan kepergiannya sebentar lagi! Se-"
'Bughk'
Lagi-lagi pukulan di terima oleh Misugi, kali ini Matsuyama yang melakukannnya. Dia sama sekali tidak terima jika Misugi memgatakan seolah-olah adik kecilnya, Misaki Taro akan pergi selamanya."Hentikan! Atau kalian akan masuk rumah sakit juga!" Seru Hyuga membuat yang lain menoleh. Aura gelap yang di miliki kapten Meiwa itu membuat mereka terdiam. Pieree kembali ke tempatnya semula. Di depan pintu sebuah kamar rumah sakit. Diikuti yang lainnya, sebagian ikut bersender di tembok sekitar kamar dan sebagian lainnya duduk di kursi yang tidak jauh.
-
Masih teringat dengan jelas bagaimana mereka ada di tempat penuh dengan bau obat ini. Beberapa menit setelah Misaki memasuki lapangan, Musashi dan Meiwa bertanding, Hyuga yang melihat darah keluar dari hidung Misaki langsung mendekat ke arah pemain andalan nomor 11 itu. Tidak peduli dengan Sawada yang terus berebut bola dengan Mukai, atau para pemain lain yang serius dalam bermain. Dan teriakan para penonton yang menggelegar.
Bola mengarah ke Misaki, namun bukan itu yang menjadi fokus Hyuga melainkan tubuh limbung Misaki setelah mencetak gol. Dengan sigap Hyuga mencegah tubuh Misaki terjatuh. Dapat manik ruby itu lihat wajah pucat Misaki dengan darah yang megalir dari hidungnya.
"Ko-jirou-nii, ari-gatou. Sa-yona-ra," lirih Misaki dengan tatapan sayunya yang perlahan menutup.Suasana menjadi gaduh seketika. Pertandingan kacau, semuanya panik. Tidak terkecuali pemain Nankatsu, Furano dan Musashi yang menghampiri. Pieree juga tidak tinggal diam, remaja pirang itu langsung memghubungi pesawat pribadi miliknya yang ada di Jepang. Misaki segera dibawa ke rumah sakit milik keluarga Yamaoka. Wakabayashi, Hyuga, Kojima, Sanae, Ishizaki, Matsuyama, Yayoi dan Misugi memilih meninggalkan pertandingan untuk menyusul. Membiarkan pemain lainnya menggantikan bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taro Misaki (END)
FanfictionTawa dan kehadirannya adalah suatu anugerah bagi orang-orang disekitarnya. Misaki hanya ingin menjalani kehidupannya dengan baik. Menghiraukan hidupnya yang suatu saat nanti akan berakhir bahkan tanpa bisa ia tahu, karena itu bisa terjadi kapan saja...