4 ⚽

521 23 1
                                    

Disclaimer : Yoichi Takahashi.

Genre        : family, angst, perenthod, memories, friendship.

Rate           : General

Warning⚠: Gaje, ranjau typo, AT, AU, OOC, ide pasaran, dan kekurangan lainnya yang pasti ada.

🌻Happy reading to my story🌻

Semua yang tertulis merupakan karangan yang L.A buat sendiri. Jika ada kesalahan maupun penggunaan kata yang sekiranya salah, mohon koreksinya.

Taro Misaki


"Dimana Taro?" Tanya Ichiro setelah sampai dan mendapati istrinya yang sibuk dengan kerjaannya.

"Taro-kun? Dia bilang akan langsung pulang," jawab Yumiko. Wajah mantan istrinya itu langsung memucat menyadari ada hal yang aneh.

"Na-nande?" Tanya Yumiko khawatir.

"Aku baru meninggalkannya bersamamu 2 jam! Tidak. Bahkan belum ada satu jam setengah!" Dengan nada amarahnya, Ichiro membentak Yumiko yang menunduk menahan tangis.

"Kuso!" Setelah mengatakan itu, Ichiro keluar dari ruang kerja kedokteran istrinya lalu mencoba menghubungi putranya.
"...." sambungan terhubung namun belum ada jawaban. Umpatan demi umpatan terus diucapkan Ichiro.

-

Pertandingan berlangsung sengit dengan perebutan yang masih berlanjut antara Misaki dan Misugi. Tidak ada yang mau mengalah, bahkan Yayoi yang menontonnya sampai khawatir dengan keadaan Misugi.

"Akhirnya dia datang juga" 
"Pe-pelatih!" Yayoi yang fokus melihat jalannya pertandingan sedikit terkejut dengan kehadiran pelatih tim Musashi.

"Bahkan Jun sangat bersemangat" Yayoi hanya mengangguk dan memperhatikan pertandingan.

"Tapi, apa tidak masalah?" Tanya Yayoi sedikit khawatir. Ralat. Dia sangat khawatir. Memperhatikan pelatih yang juga memperhatikan jalannya pertandingan.

"Watunya juga hampir habis kan?" Yayoi mengangguk. Memang waktunya hanya tinggal dua menit lagi jika itu pertandingan sesungguhnya, tapi ini bukan pertandingan. Dan juga skornya masih sama 2-2.

"Tenang saja, jika mereka tidak berhenti aku yang akan menghentikannya" melihat kekhawatiran Yayoi, pelatih juga memikirkan kesehatan Misugi.

"Kuso! Wajahnya membuatku ingin sekali memukul!" umpat Kojima melihat wajah Misaki yang tampak menikmati perebutan bolanya dengan Misugi. Mukai yang tak jauh dari Kojima tersenyum paham, anggota Musashi lainnya tampak kelelahan tapi anak baru itu, Misaki masih tersenyum ceria.

"Sudah selesai, anak-anak!" Tegur pelatih Musashi menghentikan pertandingan yang berlangsung. Semua pemain bernafas lega.

Misugi memperhatikan sang pelatih yang mengangguk mengerti. Dengan senyuman yang mengarah ke Misaki, Misugi duduk direrumputan sama seperti anggota Musashi lainnya.

"Sebaiknya kau juga istirahat, anak muda" Misaki mengagguk dan duduk bersama dengan Misugi dan anggota tim Musashi lainnya. Ada Yayoi yang sudah menyiapkan jus jeruk untuk mereka.

-

"Biarkan aku membantumu," Yumiko yang melihat mantan suaminya masih berusaha menghubungi Misaki mencoba membantu.

"Taro tidak menjawab" Dengan nafas yang terengah-engah Ichiro mencoba tenang meski nadanya masih membentak pada Yumiko.

"Ayo kita cari dia bersama sama. Mungkin kita bisa menemukannya bersama," bujuk Yumiko namun sama sekali tak direspon Ichiro. Bahkan pria paru baya itu masih sibuk mencoba menghubungi anaknya.

Yumiko yang melihat itu hanya diam. Mungkin dia memikirkan kemungkinan besar putranya berada. 

-

"Permainan yang bagus, anak baru," Misaki yang memang tidak suka dipanggil dengan sebutan anak baru hanya menatap kesal Misugi. Melihat itu, Misugi terkekeh pelan membuat anggota kesebelasan Musashi, Yayoi bahkan sang pelatih menatapnya bingung.

"Hey! Jangan memanggilku dengan sebutan itu!" Teriak Misaki membuang muka. Bukannya merasa bersalah, Misugi malah semakin tertawa geli. Mungkin pangeran lapangan tengah itu terlalu senang bertemu dengan Misaki. Sembari menikmati minuman dari Yayoi,  para pemain Musashi memperkenalkan diri kepada Misaki.

"Kau hebat, Misaki. Kapten sampai kewalahan," puji Honma setelah menenggak habis jus jeruk dari Yayoi. Misaki yang mendengar itu langsung berdiri dan tersenyum lebar,  "tentu saja, dattebayo! Aku ini memang hebat" lagi-lagi Misaki membuat Misugi menggelengkan kepala. Para pemain lain dan Yayoi malah menatap sinis Honma karena memuji Misaki. Memuji Misaki sama dengan membuat keonaran. Begitu kesimpulannya. 

"Tapi, Misugi-kun memang sangat hebat. Dari mana Misugi-kun belajar bola selincah itu?" Kagum Misaki duduk kembali direrumputan. Sang pelatih yang melihat itu hanya tersenyum melihat Misugi yang menatapnya.

"Tentu saja pelatih yang mengajarkannya dasar baka!" Kesal Kojima membuat teman temannya melongo. Honma yang tersadar hanya tertawa diikuti teman-temannya bahkan Misaki ikut tertawa. 

"Hey! Aku menyindirmu dasar Misaki Taro!" Kojima kembali merasa kesal. Bahkan dia sampai berdiri tanda bahwa ia benar benar kesal. Dan perdebatan terjadi antara Kojima dan Misaki. Pelatih, Yayoi dan yang lainnya hanya menonton. Ini hiburan bagi mereka.

-

Suasana hening terjadi didalam mobil milik Yumiko. Wanita yang tengah menyetir itu melirik sekilas Ichiro yang masih berkutit dengan smarphonenya. Mantan suaminya itu masih mencoba menghubungi putranya.

"Maafkan aku," sesal Yumiko. Ichiro hanya menghela nafas dan memasukan smartphone miliknya disaku celana. Meskipun Ichiro kesal, ia merasa ini juga kesalahannya karena tidak bicara terlebih dahulu dengan mantan istrinya.

"Apa yang ayah bicarakan padamu?" Tak mendapat jawaban, Yumiko kembali fokus menyetir. Ia yakin apa yang ayah dan mantan suaminya bicarakan ada kaitannya dengan Taro Misaki, putranya. Sejak dulu, ayahnya ingin memisahkannya dengan Misaki, namun mengapa kali ini ayahnya itu mengizinkan bahkan mengundang mantan suaminya ini agar menemuinya?.

"Beliau ingin agar Taro bisa bermain di Perancis. Taro adalah cucu yang mewarisi darahnya. Itu yang ayahmu katakan," jawab Ichiro yang membuat Yumiko memberhentikan mobilnya. Terkejut, ayahnya benar benar sudah keterlaluan. Alasan mengapa Yumiko ingin Taro disini adalah hal yang penting yang pasti ayahnya tahu akan hal itu.

"Kau tidak berpikir aku menyetujui hal itu, bukan?" Ucapan Ichiro membuat Yumiko terkejut. Oh, Yumiko lupa. Ichiro adalah ayah yang sangat menyayangi anaknya. Dia tidak akan menyerahkan Misaki begitu saja apalagi disaat genting seperti ini. Melihat raut wajah Ichiro yang seolah mengatakan kalau dia yang paling bisa memutuskan sesuatu, Yumiko kembali menjalankan mobilnya. 

"Ichiro, sepertinya aku tahu dimana Taro," ucap Yumiko langsung mempercepat laju mobilnya.

🏆 Tbc 🏆


Pemalang, 07 Mei 2020

Taro Misaki (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang