23 ⚽ Arigatou

345 21 31
                                    

Disclaimer : Yoichi Takahashi.

Genre : family, angst, perenthod, memories, friendship.

Rate : General

Warning⚠: Gaje, ranjau typo, AT, AU, OOC, ide pasaran, dan kekurangan lainnya yang pasti ada.

🌻Happy reading to my story🌻

Semua yang tertulis merupakan karangan yang L.A buat sendiri. Jika ada kesalahan maupun penggunaan kata yang sekiranya salah, mohon koreksinya.

Taro Misaki

"Mungkin aku harus banyak berlatih untuk mengalahkanmu nanti," ucap Pieree diselingi tawa renyah setelahnya. Membuat Misugi yang menjadi lawan bicaranya ikut tertawa pelan.

Sudah 6 hari belakangan ini mereka menjadi teman baik. Pieree tahu Misugi adalah kapten kesebelasan Musashi dan salah satu sahabat terbaik Misaki. Misugi juga tahu kalau Pieree salah satu sahabat Misaki. Bahkan ayah Misaki, Ichiro Misaki sudah menganggap pemuda pirang itu putranya sendiri.

"Tousan, apa tugasku sudah selesai?" Suara lembut Misaki terdengar membuat Pieree dan Misugi yang ingin membuka pintu mengurungkan niatnya. Begitu manik cokelat madu Misugi memandang Pieree, pemuda asal Perancis itu mengangguk. Mereka memutuskan untuk mendengar apa yang ingin sahabatnya bicarakan.

-

"Tousan, apa tugasku sudah selesai?" Ichiro yang mendengar pertanyaan putranya hanya terdiam. Pertanyaan sederhana yang mewakili keadaan putranya itu membuat matanya terasa terbakar. Sedangkan Yumiko yang sedang memberekan nampan berisikan belas makanan Misaki hanya terdiam memegang piring dengan tangan yang sedikit bergetar. Seperti Ichiro yang membelakangi Misaki, Yumiko yang berdiri tidak jauh dari ranjang Misaki juga merasakan matanya yang panas.

Terdiam cukup lama hingga air mata Yumiko mengalir begitu saja. Akhirnya wanita itu memunggungi Misaki dan menangis dalam diam.

Menghela nafas, Ichiro mendongak dan berusaha menghalau agar air matanya kembali masuk. Tersenyum dan berbalik, Ichiro melangkah menghampiri putranya yang setengah terduduk di ranjang rawat inap.

"Tentu saja Taro. Kau menyelesaikan tugas dengan baik. Sangat baik," ucap Ichiro mengelus surai putranya. Senyum tidak luntur mendapati raut Misaki yang senang.

"Tousan sangat bangga padamu," tambah Ichiro membuat Misaki tersenyum lebar. Tidak lama setelahnya remaja itu merasakan sebuah kehangatan. Dilihatnya sang ibu yang memeluknya dari samping.

"Kaasan juga," ucap Yumiko mencium lama kepala putranya yang tertutupi surai.
"Arigatou," lirih Misaki membalas pelukan ibunya. Mengetahui ayah dan sang ibu yang menangis, remaja itu menghapus pelan air mata keduanya dan menggeleng keras.

"Jangan menangis. Maafkan aku," tutur Misaki membuat Ichiro dan Yumiko menggeleng pelan.
"Maafkan aku telah membuat kalian sedih. Maaf telah membuat semuanya kesulitan, aku selalu saja menyusahkan kalian" kini air mata dari manik indahnya meluncur sudah. Isakan yang membuat Ichiro dan Yumiko meringis juga terdengar.

"Tousan dan Kaasan. Misugi-kun, Pieree, Genzo-niichan, Ryo-chan, Kojirou-nii, Hikaru-nii, semua teman-teman. Aku sudah menjadi beban. Maafkan aku," ungkap Misaki membuat tubuhnya sedikit gemetaran.
"Aku selalu saja me-"
"Sudah cukup, Taro! Kau terlalu banyak bicara!" Seru Ichiro memotong. Menggeleng keras dan menghapus air mata putranya. Tidak lama kemudian dirinya duduk ditepi samping ranjang dan memeluk putranya.

Taro Misaki (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang