21 ⚽ Harapan

325 19 2
                                    

Disclaimer : Yoichi Takahashi.

Genre : family, angst, perenthod, memories, friendship.

Rate : General

Warning⚠: Gaje, ranjau typo, AT, AU, OOC, ide pasaran, dan kekurangan lainnya yang pasti ada.

🌻Happy reading to my story🌻

Semua yang tertulis merupakan karangan yang L.A buat sendiri. Jika ada kesalahan maupun penggunaan kata yang sekiranya salah, mohon koreksinya.

Taro Misaki

Misaki, Misugi, Matsuyama dan para kesebelasan Musashi, serta kesebelasan Furano lainnya hanya melambaikan tangan setelah tim Naniwa pamit untuk kembali karena pelatih sudah memanggilnya.

"Ah, aku sangat suka saat mereka membully Taro," seru Kojima tiba-tiba membuat teman-temannya tertawa apalagi melihat wajah sinis Misaki.
"Benar sekali. Bisakah kita memulai kembali?"
"Hikaru-nii!" Matsuyama menyesal telah mengatakan pertanyaan itu. Alhasil, ia mendapat pukulan keras dibahunya dari Misaki. Tawa kembali terdengar di kerumunan itu.

-

Wakabayashi tersenyum miring saat dirinya berpapasan dengan kesebelasan Meiwa. Aura permusuhan begitu kental saat dirinya berhadapan dengan kapten dari kesebelasan Meiwa, Kojirou Hyuga.

"Wah... apa kabar Wakabayashi?!" Sapa Hyuga dengan senyuman miringnya. Di hadapannya tampak wakabayashi, Ishizaki dan Kisugi yang menatapnya tajam. Jelas saja mereka tampak kesal dengan pertanyaan yang familiar itu, apalagi nada yang digunakan Hyuga.

"Lebih dari yang kau lihat, Hyuga!" Balas Wakabayashi ketus. Terlihat Hyuga yang mengepalkan tangannya, giginya juga bergemerutuk. Sepertinya dia benar-benar marah. Entahlah, kesebelasan Nankatsu dan Meiwa saling menatap tajam. Ada apa sebenarnya? Tsubasa menjadi bingung sendiri sekarang. Menatap Sanae mencoba bertanya, namun gadis itu hanya menghendikkan bahu.

Ingin melerai, namun sebuah suara mengalihkan perhatiannya. Bukan hanya dirinya, tapi teman-temannya yang berseteru dalam diam.

"Bukan seperti itu, tapi seperti ini," kata Kojima sembari membenarkan karet gelang yang ada ditangan Misaki.
"Sekarang lepas yang ada dijari telunjuk," lanjut Kojima membuat Misaki menurut. Berharap bisa membuat sebuah menara yang indah, tapi gagal. Lebih tepatnya Kojima mempermainkannya. Dan Misaki berhasil tertipu, bukan menara indah yang ada ditangannya, tapi ikatan yang lumayan kencang yang membelitnya.

"Kojima-chan!" rengek Misaki menatap tajam Kojima yang hanya tertawa bersama anggota Furano dan Musashi yang berhenti untuk menertawakannya.
"Hikaru-nii...," panggil Misaki memperlihatkan tangannya pada Matsuyama. Meminta tolong untuk dilepaskan tentunya.

"Kojima! Jangan mengerjai adikku lagi!" Kesal Matsuyama setelah melepaskan ikatan karet yang ada ditangan Misaki. Melihat Matsuyama dan Misugi yang menatapnya tajam, Kojima menggaruk belakang kepalanya dan tertawa kikuk.
"Gomennesai. Aku ha-"

"Cih! Dia lagi," ketus seseorang membuat Misaki yang tadinya tersenyum berubah menatap sendu Wakabayashi. Disana juga ada Hyuga dan kesebelasan Nankatsu, serta kesebelasan Meiwa.

"Genzo-niichan, Kojirou-nii, Ryo-chan, Meiwa minna, Nankatsu minna," panggil Misaki kembali tersenyum. Berbanding terbalik dengan para remaja yang ada disekitarnya, dan di hadapannya. Kecuali Tsubasa dan Sanae tentunya.

"Sok kenal," ucap Ishizaki.
"Seenaknya sendiri," tambah Wakabayashi.
"Datang dan pergi sesuka hati," lanjut Hyuga sinis.
"Aku sudah muak. Kita per-"

Taro Misaki (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang