13 | Sulit

85.7K 4.9K 288
                                    

Hari ini termasuk hari pertama mereka bertiga terpaksa bermalam di penthouse mewah milik Alex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hari ini termasuk hari pertama mereka bertiga terpaksa bermalam di penthouse mewah milik Alex. Kalau Kyra jangan ditanya, penthouse ini ibarat rumah ke dua baginya. Bisa dibilang dia lebih banyak menghabiskan waktu di sini berbanding rumahnya sendiri.

Dan ortunya sama sekali tidak keberatan, bahkan ortunya bisa bernafas lega mengetahui anak gadis mereka satu satunya lebih selamat dengan Alex. Pekerjaan yang selalu menumpuk mau tidak mau harus membuat mereka tidak pulang ke rumah beberapa hari bahkan berminggu.

"Ky bangun sayang, kita sarapan dulu."

Kyra merengek tidak mau dan menarik selimut menutupi tubuhnya. Pagi-pagi kalau buka mata tuh rasanya berat.

"Kamu gak mau sekolah?" tanya Alex.

Kyra menggeleng. Okay Alex bingung sekarang. Biasanya gadisnya ini paling tidak suka bolos sesuka hati kecuali sakit.

"Beneran? Kok tumben?"

Kyra menyingkirkan selimutnya dan menatap Alex dengan muka yang masih setengah sadar.

"Peluk" pinta Kyra.

Dengan senang hati Alex berbaring disamping Kyra dan memeluknya. Membenamkan wajahnya di tengkuk Kyra yang hangat. Rasa sakit di bahagian mukanya diabaikan. Bahkan ia memberi beberapa kecupan ringan di leher putih milik Kyra.

"Sarapan dulu, tidurnya bisa disambung lagi kalau udah isi perut."

Kyra kembali menggeleng. Dia mau bermanja dulu dengan Alex. Sarapan bisa diketepikan buat waktu ini.

"Nanti kamu sakit Ky. Kita sarapan yah." Tanpa persetujuan Kyra, Alex langsung menggendongnya.

"Pagi pagi liat yang beginian sangat menyakitkan mata para jomblo Lex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi pagi liat yang beginian sangat menyakitkan mata para jomblo Lex." ucap Devano.

"Terus masalahnya sama gue apa?" ketus Alex.

"Nih gue udah siapin makanan. Silakan dimakan." ucap Vivi.

Alex kemudian duduk di kursi dengan Kyra yang masih berada dipangkuannya. Gadis itu memang bertambah manja kalau baru bangun tidur.

"Aaa buka mulut nya." Alex menyuapi Kyra. Kadang juga menyuapi dirinya sendiri.

Setelah beberapa menit, barulah Kyra sedar sepenuhnya. Ia langsung turun dari pangkuan Alex.

"Vivi, kok kamu gak sekolah?"

"Males gue Ky, nanti di sekolah yang ada gue kayak orang bego lagi gak ada lu." jawab Vivi.

Jujur saja kalian tanpa sahabat kalian bakal jadi kayak anak sesat kan? Gak tau mau ngapain di sekolah. Begitu juga dengan Vivi.

"Btw gak papa nih kita beneran gak sekolah?" tanya Naufal.

"Santai. Gue udah bilangin buat izin untuk kita semua ke bokap gue." jawab Alex.

"Terus kita disini gak ngapa ngapain gitu?" tanya Devano.

"Terus lo mau jalan? Dengan muka lu yang bonyok ini?" sindir Vivi.

Devano hanya mendengus sebal. Bisa gila dia kalau waktu seminggu ini hanya di penthouse Alex.

"Yaampun kasian banget fans gue disekolah. Pasti mereka pada gak semangat belajar prince charmingnya gak ada." ucap Devano dengan pede nya.

"Iyain biar cepet." jawab Naufal.

Kyra diam diam berjalan kearah mini koridor Alex, melihat pemandangan yang indah dari tingkat 10 itu.

Kyra diam diam berjalan kearah mini koridor Alex, melihat pemandangan yang indah dari tingkat 10 itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(anggap aja Kyra gak pake sepatu hehe)

Alex meninggalkan ruang makan dan menyusul Kyra. Ia memeluk pinggang gadis itu dari belakang dengan lembut dan meletakkan dagunya di pundak Kyra.

"Lagi mikirin apa?" tanya Alex.

"Kenapa Alex suka berantem?"

"Siapa bilang aku suka berantem? Aku tuh sukanya sama kamu." canda Alex.

Kyra memusingkan badannya menghadap Alex. Tangannya terulur membenarkan rambut kekasihnya itu yang sedikit berantakan.

"Kenapa susah banget buat Alex ninggalin dunia itu?" tanya Kyra dengan tangannya yang kini terletak di dada Alex.

"Banyak hal yang harus aku pikirin sebelum meninggalkan semua ini Ky. Dan semuanya itu gak semudah yang kamu pikir."

"Kalau begitu, Ky izinin tapi Ky mohon, jangan pernah terluka..." lirihnya.

Alex tersenyum sedih lalu memberikan kecupan hangat di dahi Kyra. Ia tidak mengangguk atau mengiyakan permintaan itu. Tidak mungkin. Yang namanya dunia tawuran dan balapan tidak bakal lepas dari kata terluka.

"HOI LU BERDUA NGAPAIN?!" heboh Devano.

Tapi ia langsung kicep saat mendapat tatapan tajam dari Alex. Buset serem amat. Batinnya

"Lex, jalan-jalan yuk. Bosen gue sumpah." pinta Naufal.

"Muka bonyok gitu masih aja mikir jalan." ketus Vivi.

"Sekali aja, pleaseeeeee." rengek Devano sembari menarik-narik baju milik Vivi.

"Ih apaan sih! Kutang gue keliatan kalau lu tarik-tarik gitu!" geram Vivi lalu menoyor kepala Devano.

ALEXANDER (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang