"Kenapa Alex suka berantem?"
"Siapa bilang aku suka berantem? Aku tuh sukanya sama kamu."
Dunia balapan dan tawuran sudah mendarah daging dalam diri Alexander. Begitu berbeda dengan gadis mungilnya, Kyra Queensha yang polos dan punya hobi membaca n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1 bulan telah berlalu.
Saat ini Alex berada di penthouse nya hanya sekadar untuk membersihkan diri.
Sesiapa sahaja yang melihat keadaannya pasti gak bakal percaya dia adalah pria yang digila gilakan siswi siswi di sekolah mereka. Keadaan Alex sangat tidak terurus selama beberapa minggu kebelakangan ini.
Dan entah mengapa, hari ini jantungnya tidak berhenti berdetak dengan kencang seperti menantikan sesuatu.
Ia mengabaikan rasa itu dan buru buru bersiap agar bisa melihat Kyra nya lagi.
-
"Kenapa kalian gak masuk?" tanya Alex bingung melihat Devano, Naufal dan Vivi yang duduk di luar.
"T-Tadi Kyra kayak gak bernafas gitu Lex. Jadi kita langsung panggilin dokter." jawab Vivi.
JEDARRR
Inikah alasan mengapa jantungnya tidak berhenti berdegup dengan kencang sehingga tahap yang menyakitkan sedari tadi?
Badannya bergetar, dengan pantas Naufal dan Devano membantu Alex untuk duduk terlebih dahulu.
Mereka semua takut. Apalagi Naufal, Vivi dan Devano yang tadi melihat sendiri bagaimana Kyra sesak nafas dengan mata yang terbuka lebar.
Cklek
Pintu ruangan Kyra terbuka. Alex buru-buru menghampiri dokter itu. "Bagaimana dengan pacar saya? Dia baik-baik saja kan?"
"Syukur pasien sudah melewati waktukoma nya. Kalian bisa masuk tapi jangan terlalu ribut. Pasien masih lemah." jelas dokter itu lalu pergi begitu sahaja.
Tanpa membuang waktu lagi Alex buru-buru masuk dan duduk disamping Kyra.
"Ky? Hai."
Alex menggenggam lembut tangan milik Kyra.
"Hai." sapa Kyra, suaranya terdengar sangat lemah.
"Gimana? Ada yang sakit?" tanya Alex.
Kyra mengangguk dan menunjuk bahagian tulang rusuk nya kemudian kepalanya yang diperban.
"Ky, lo tau ga gue sunyi pake banget gak ada lo disekolah." curhat Vivi.
"Maafin Ky ya. Btw Alex ke sekolah juga kan?" tanya Kyra.
Sontak mereka mengalihkan pandangan ke arah lain selain Kyra.
Sebenarnya Alex tidak pernah beranjak pergi dari sisi Kyra kecuali untuk mandi dan makan.
"Alex ke sekolah kan?" tanya Kyra lagi sekali.
Alex tidak menjawab soalannya. "Kamu harus istirahat yang cukup. Biar cepat sembuh. Okay? Sekarang tidur yah sayang." ucap Alex lembut.
Kyra hanya mengangguk patuh. Alex menundukkan kepalanya untuk mengecup dahi Kyra membiarkan gadisnya itu terbawa alam mimpi sekali lagi.
