"Kenapa Alex suka berantem?"
"Siapa bilang aku suka berantem? Aku tuh sukanya sama kamu."
Dunia balapan dan tawuran sudah mendarah daging dalam diri Alexander. Begitu berbeda dengan gadis mungilnya, Kyra Queensha yang polos dan punya hobi membaca n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Clara mengacak rambutnya frustasi. Ia harus memikirkan cara agar Alex mau kembali kepadanya.
Tapi gimana?
Ia masih tidak bisa menerima perlakuan Alex terhadap Kyra. Clara yang merupakan pacar pertama Alex sama sekali tidak pernah dilakukan sebegitu! Gak masuk akal aja gitu menurutnya.
Lagipun ia yakin Alex pasti masih menyimpan perasaan padanya walaupun sedikit. Menurutnya cinta pertama itu tetap yang paling indah dan susah untuk dilupakan.
Apa kira kira yang bisa membuat Alex berpaling kepadanya?
Ting!
Sebuah ide muncul. Clara sangat hafal dengan hobi seorang Alexander.
Balapan.
Dunia balapan sudah semestinya Alex punya musuh kan?
Gimana kalau gue cari tau siapa musuh nya Alex terus gue suruh bantuin gue hancurin si Kyra? Nah kan gue itu udah pinter, seksi, cantik lagi. Kurang apa coba sampai Alex lebih milih anak kampungan itu? Gak banget.
Tapi gimana caranya? Hmm bisa dipikirkan nanti. Yang pasti plan nya adalah menyingkirkan seorang Kyra Queensha yang telah merebut apa yang seharusnya jadi miliknya.
Tunggu tanggal mainnya Kyra. Batin Clara sembari tersenyum miring.
-
Dilain sisi malam ini Alex, Devano dan Naufal bahkan Vivi telah bersiap untuk ke arena balapan.
"Come on Lex. Izinin aja napa sih? Susah banget. Gue ada, Kyra dijamin aman." ucap Vivi berusaha memujuk Alex untuk membenarkan Kyra join mereka.
"Gue gak suka Kyra ke tempat kotor kayak gitu. Cukup gue aja, gak perlu libatin cewek gue." jawab Alex dengan dingin.
Kyra hanya diam, sebenarnya dia tidak terlalu ngebet mau ke sana. Karna mengingat kali pertamanya ke sana telah meninggalkan kesan yang buruk. Hanya saja Vivi bersikeras mau ia ikut dengan alasan agar dia punya temen. Tapi kalau dipikir pikir tidak salah juga kan kalau dia ikut? Masa mereka bisa have fun sedangkan dirinya ditinggal sendirian di penthouse besar dan sunyi milik Alex ini.
"Udah lah Vi. Gue sama Naufal kan ada. Lo harus ngerti dong sama Alex. Udah ya? Kita gerak sekarang." bujuk Devano agar Vivi berenti.
Vivi menghela nafas pasrah. Yaudah lah kalau keputusan Alex udah final. Apapun tidak bisa mengubahnya.
"Lex kita tunggu dibawah." ujar Naufal yang dibalas dengan anggukan singkat oleh Alex.
Setelah kepergian mereka, Alex menatap Kyra yang diam membisu.
Tangannya bergerak untuk mengelus lembut pipi Kyra.
"K-Kok Alex tega sih mau ninggalin Ky? Kan Ky bosen di apartmentnya Alex. Ky juga pengen ikut." ucap Kyra dengan mata yang berkaca kaca.
Alex langsung mati kutu. Ia tidak suka air mata. Eh ralat. Ia tidak suka air mata Kyra.
"Ky jangan nangis sayang. Kamu seharusnya ngerti, tempat itu bahaya buat kamu. Ingat kan pertama kali kamu ke sana apa yang jadi?" kata Alex lalu membawa Kyra ke dalam dekapannya.
"Bahaya buat Ky, berarti bahaya buat Alex juga kan? Sama aja."
"Kamu mau banget ke sana?" tanya Alex.
Kyra mendongak menatap Alex, masih dengan posisi memeluk tubuh pria itu.
"Iya Ky mau banget."
Alex menghela nafas lemah. "Yaudah kamu siap siap. Kita ke sana. But this is the last time okay? Lepas ini gak boleh."
Kyra terpekik senang. YES IA BERHASIL MEMBUJUK ALEX!
-
"LOH KY? LO IKUT?!" heboh Vivi setelah melihat Alex membawa Kyra bersamanya.
"Hehe iya."
"Yes akhirnya, gue punya temen cewek di sana."
"Udah cepetan, keburu telat. Ky naik motor aku."
Tanpa membuang waktu lagi mereka bergerak ke arena balapan.
-
"Gila itu bukan ceweknya si Alex?"
"Wah gila mantap banget body nya."
"Yang sebelah Naufal anjay seksi banget."
"Jangan macemmacem woi. Punya Alex itu."
"Masih berani juga dia bawa ceweknya, padahal hari itu sempat berantem kan si Alex sana Geo."
Yah kira kira begitulah ocehan tidak penting anak-anak motor yang ada di situ.
Kyra memeluk erat tangan Alex, sedangkan Alex hanya menatap dingin semua orang yang memerhatikan mereka.
Mereka cuma bingung karna setelah sekian lama Alex gak bawa cewek bersama kenapa hari ini pria itu malah membawa gadis cantik di sebelahnya. Terakhir kalinya adalah ketika terjadi keributan antara Alex dengan Geovano gara gara Kyra.
"Hai Alex!"
Entah bagaimana dan dari mana, Clara muncul dihadapan mereka.
"Ngapain lu di sini?" tanya Naufal dengan nada yang tidak suka.
"Suka suka gue dong. Gak ada urusannya juga kan sama lo?" sinis Clara.
"Lex gue boleh gabung gak?" tanga Clara sambil memainkan hujung rambutnya.
Tanpa diduga, Alex hanya mengabaikannya dan membawa Kyra pergi diikuti dengan sahabatnya. Meninggalkan Clara yang malu nya sampai hujung nyawa.
"Malu banget anjir. Mana semua orang liatin gue lagi. Okay keep calm Clara. Buatbuat bego aja." Batinnya.