29 | Menjauh

70.7K 3.9K 11
                                    

Kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kosong. Perkataan yang sesuai menggambarkan perasaan Kyra saat ini.

Ia lelah harus terus menerus menangis. Alex juga tidak pernah lagi menjenguknya.

Hari ini termasuk hari ketiga ia ditahan di rumah sakit. Dan selama tiga hari ini juga hanya Vivi, Naufal dan Devano yang ada disampingnya.

"Ky, gue buatin bubur nih. Spesial ada jagungnya."

Vivi menyuapi Kyra yang terlihat bagai patung hidup. Tidak ada ekspresi di wajah putih nan mulus itu. Hanya tatapan yang kosong.

"Ky lo jangan begini dong. Ikhlasin yang udah pergi. Mereka pasti sedih liat anak mereka satu satunya yang cantik kayak gini," nasihat Vivi.

"Ky gue bilangin yah. Semua manusia di dunia ini hidup untuk menjalankan perintah yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Saat perintah itu sudah terlaksanakan semuanya, disitu mereka akan kembali sama sang pencipta. Seharusnya lo seneng orang tua lo udah menyiapkan semua tugas mereka di muka bumi ini. Mereka udah tenang diatas. Buat kita yang masih hidup, masih banyak lagi yang harus kita jalanin. Yang pergi diikhlasin. Semuanya ada hikmah Ky." ucap Naufal panjang lebar.

Kalau momen ini bukan momen yang serius, Devano pasti sudah menertawakan Naufal yang sok jiwang. Tapi oleh karna keadaan ini serius, ia menyetujui semua ucapan Naufal yang ada benernya.

"Gue setuju Ky. Come on ini bukan Kyra Queensha yang gue kenal." ucap Devano berusaha menyemangati Kyra.

"Makasih."

Hanya itu yang keluar dari mulut Kyra setelah 2 hari ini tidak mengeluarkan suara sama sekali.

"Sekarang lo sambung istirahat nya okay? Kami pulang dulu.Besok kami ke sini lagi okay?" tanya Vivi yang dijawab dengan anggukan oleh Kyra.

Setelah kepergian mereka, Kyra mencabut jarum yang berada ditangannya sehingga mengeluarkan darah. Ia harus mencari Alex.

-

"Loh? Mbak? Tangannya bedarah itu!" panik tante tante yang berada di rumah sakit itu.

Kyra mengabaikan mereka dan berjalan terus ke arah parkiran. Dalam masa yang sama ia berhati-hati agar tiada dokter atau suster yang melihatnya.

Ia menaiki taksi yang kebetulan lewat dihadapannya.
"Ke Royal Crown Penthouses pak."

"Siap non."

-

Kyra berjalan perlahan menahan nyeri di bahagian tulang rusuknya, bahkan darah yang telah mengering ditangannya diabaikan.

Ia memencet tombol 8 di lift itu, mengabaikan tatapan aneh dan takut dari orang yang satu lift dengannya. Mungkin mereka mengira Kyra adalah hantu. Bagaimana tidak Kyra masih memakai gaun rumah sakit dengan darah yang mengalir di tangannya dan penampilan yang tidak terurus.

Kalau ini malam, sudah dipastikan orang ramai akan lari melihat keadaannya.

Setelah tiba di tingkat 8, Kyra bergerak menuju ke penthouse milik Alex, menekan tombol password yang merupakan tanggal lahirnya.

Kyra menatap sekeliling ruangan besar yang terlihat sunyi sepi itu, Alex pasti ada di kantor pribadinya. Ia berjalan tanpa mengetuk pintu langsung masuk ke dalam ruangan itu.

"KYRA?!"

Alex melebarkan matanya melihat sang kekasih dihadapannya saat ini.

"Alex..." lirihnya sebelum memeluk erat tubuh yang selalu membawa kenyamanan kepadanya. Sakit dan nyeri sudah tidak dipedulikan lagi. Yang penting ia bisa berada dalam pelukan Alexnya.

"Sayang? Kok kamu di sini? Astaga tangan kamu! Ky yaaampun aku gak tau mau ngomong apa."

Alex sudah mati kutu. Terlalu shock dengan keberadaan Kyra.

"Kita obatin dulu tangan kamu yah. Yaampun Ky aku bingung banget sekarang."

Alex menarik Kyra untuk duduk di sofa kecil miliknya di ruangan itu dan mengubati luka di tangan Kyra.

"Ky kangen Alex. Alex udah gak sayang yah sam Ky? Kok gak pernah jenguk Ky lagi?" isak Kyra kembali memeluk tubuh Alex setelah pria itu selesai mengobati tangannya.

"Maafin aku. Hati aku sakit ngeliat keadaan kamu kayak gitu. Aku gak kuat. Aku takut. Aku juga bingung harus ngapain." jelas Alex.

"Ky maafin tapi jangan tinggalin Ky kayak gitu lagi. Ky kan g-gak punya siapa-siapa lagi selain Alex, Vivi, Naufal sama Devano. Cuma kalian yang Ky punya."

Buat kalian yang bingung kemana keluarga Kyra yang lainnya? Sebenarnya kedua orang tua Kyra menikah tanpa restu dan secara resmi dibuang dari keluarga mereka sendiri. Kedua orang tuanya membangun perusahaan bersama-sama dengan susah payah sehingga sukses. Dan disaat mereka sukses, disitulah keluarga mereka mulai mengagung-agungkan dan menganggap mereka keluarga lagi.

Tapi orang tua Kyra hanya mengabaikan keluarga mereka yang datang hanya saat mereka diatas tapi diludah saat mereka dibawah.

Back to the topic, Alex tidak merasakan pergerakan dari Kyra lagi dipelukannya.

"Ky? Kyra?"

Alex semakin panik melihat Kyra tidak sadarkan diri buat yang kesekian kalinya.

ALEXANDER (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang