"Gila Lex lu liat gak tadi mukanya? Sumpah gak tahan gue mau ketawa." ujar Vivi."Sebenarnya gue kurang suka sama tu cewek. Keliatan banget mau rebut si Alex dari Kyra." kata Naufal.
"Iya bener, dari tatapannya aja udah tau. Kayak mau diterkam si Alex." canda Devano.
"Biarin aja. Toh gue udah punya Kyra." ucap Alex membuat Kyra tersipu malu.
Seorang pria berpakaian serba hitam menghampiri tempat mereka. "Guys acara nya udah mau mulai. Lex, lu siap-siap."
Alex hanya menangguk dan menggenggam tangan Kyra.
"Kok dia nyuruh Alex siap siap? Emangnya Alex mau ngapain?" tanya Kyra."Mau balapan la Ky, masa masak." jawab Devano.
"Oh... Boleh ikut?"
"Gak boleh. Kamu cukup liat aja sama Vivi. Lu berdua jaga cewek gua." perintah Alex kepada Naufal dan Devano.
"AY AY CAPTAIN!"
Setelah itu mereka bergerak ke tempat dimana semua orang berkumpul untuk menyaksikan pertandingan antaran Alex, sang juara bertahan dan lelaki yang tidak diketahui itu. Alex tidak terlalu mengenalnya, karna pria itu memakai mask untuk menutupi wajahnya.
"READY! SET! GO'"
Bunyi dentuman kuat dari motor diikuti pecutan yang laju itu sedikit membuat jantung Kyra meledak.
"Tenang aja Ky, Alex itu gak pernah kalah kalau soal balapan gini, dia rajanya." ucap Naufal untuk meyakinkan Kyra.
Sebenarnya bukan itu yang ia khawatirkan. Bagaimana kalau Alex terluka? Melihat bagaimana motor yang dibawa Alex tadi melesat begitu laju, ia yakin sedikit kesilapan nyawa bisa melayang.
"Aduh gue kebelet pipis pula. Ky temenin gue ke toilet yuk." Vivi berdiri dengan keadaan kakinya dihentak hentak menahan sesuatu yang ingin keluar.
"Yaudah yuk."
-
"Lo tunggu di sini yah Ky. Jangan ke mana mana sampai gue habis. Kalau orang ajak ngomong jangan diladenin. Kalau-"
Ucapan Vivi langsung dipotong "Yaampun Vi, cepetan ah. Ky gak bakal ke mana-mana kok."
"Yaudah."
Akhirnya Vivi memasuki toilet meninggalkan Kyra yang berdiam diri menunggu di luar.
"Kira kira Alex menang gak yah?" Batinnya bertanya.
"EH LO KYRA KAN? ALEX KECELAKAAN!"
Cewek yang berpakaian minim tiba tiba datang kepadanya. Mata Kyra sontak membulat dan jantungnya seakan-akan berhenti berdetak.
"Ikut gue sekarang!"
Kyra mengangguk dan tanpa babibu langsung mengikuti cewek itu. Ia terlalu panik. Alexnya kecelakaan? Jangan please...
Cewek itu membawanya ke arena balapan, iaitu di tengah jalan. Kyra memandang sekelilingnya mencari keberadaan Alex yang katanya kecelakaan tapi tidak ia melihat apapun di situ. Hanya jalan yang kosong.
"Loh mana? Kok gak a-"
Kyra tambah bingung karna cewek yang tadi itu hilang begitu sahaja.
Apa-apaan ini? Dia ditipu! Jalannya kosong gini. Gak ada kecelakaan juga.
Tiba tiba sebuah cahaya dan dua motor terlihat melaju kearahnya.
Nafasnya tercekat. Disaat itu hanya satu yang dipikirkan Kyra. Adakah ini akhir hidupnya? Ia ingin mengelak tapi satu daripada motor itu terus saja melaju seolah olah tidak melihatnya berdiri di situ. Sedangkan pengendara yang lagi satu, berjaya menghentikan motornya sehingga menimbulkan bunyi decitan yang kuat.
BRUKKKKKK
Pusing. Gelap. Sakit.
Itu yang dirasakan Kyra. Badannya terasa remuk. Ia masih bisa mendengar suara orang ramai yang mulai mengerumuninya.
Dan matanya jatuh kepada Alex yang kelihatan panik. "Ky? Sayang? Please... Kamu dengar aku kan? Jangan tutup mata kamu."
Alex mengangkat kepala Kyra yang penuh darah ke pangkuannya.
"S-Sakit..." lirihnya sebelum semuanya berubah gelap.
Semoga saja ketika ia buka mata nanti, semuanya kembali seperti biasa dan ini hanyalah mimpi semata-mata....
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXANDER (COMPLETED)
Romance"Kenapa Alex suka berantem?" "Siapa bilang aku suka berantem? Aku tuh sukanya sama kamu." Dunia balapan dan tawuran sudah mendarah daging dalam diri Alexander. Begitu berbeda dengan gadis mungilnya, Kyra Queensha yang polos dan punya hobi membaca n...