8 bulan telah berlalu.Alex tidak bermain main dengan ucapannya ketika ia bilang akan menikahi Kyra setelah mereka lulus. Dan yah sekarang Kyra telah menjadi istri Alex yang sah.
"Sayang?"
Alex berusaha membangunkan Kyra yang masih terlelap. Tangannya menyingkirkan helaian rambut yang menutupi rambut wanita yang sudah bergelar istrinya itu.
Tidak kunjung bangun, ide jahil terbit di otak nya. Ia mendekatkan bibirnya ke leher putih milik Kyra dan memberikan beberapa gigitan dan kecupan basah disitu sehingga membentuk sebuah lakaran dinamakan "hickey".
"Ihh Alex sana. Ky masih ngantuk, capek." protes Kyra berusaha menjauhkan bibir Alex dari leher nya.
"Capek kenapa? Oh capek gara-gara semalam yah? Olahraga nya enak kan?"
Blushh
Pipi Kyra merona mengingat kegiatan mereka yang sebenarnya hampir setiap malam dilakukan.
"Ih Alex." Kyra memukul pelan dada bidang Alex dan menanamkan wajahnya di situ.
Alex terkekeh pelan dan mengusap lembut rambut Kyra. Sungguh dia tidak pernah merasa lengkap dan bahagia seperti ini sebelumnya. Wanita di pelukannya ini ibarat pelangi yang membawa warna dalam kehidupannya yang hitam putih.
"Kapan ada Alex junior dan Kyra junior di sini?" tanya Alex mengusap lembut perut rata Kyra.
"Lex kita kan udah sepakat punya anak setelah umur aku 23 tahun."
"Kelamaan sayang."
Kyra mengabaikan rengekan Alex.
"Lex aku boleh kuliah gak?"
Seketika raut wajah Alex berubah datar. Kyra memainkan jari jemari Alex.
"Ky bosan di rumah. Mau kerja tapi Alex gak izinin. Masa aku harus di rumah terus?"
"We already discuss about this Kyra. Sekali enggak tetap enggak. Kamu mau kerja ngapain? Uang kamu gak cukup? Bilang sama aku."
"Bukan soal uang. Ky bosen di rumah terus. Ky juga cemburu liat Vivi bisa sambung sekolah sementara Ky cuman dirumah." air mata sudah mulai mengumpul di mata Kyra menandakan gadis itu akan menangis tidak lama lagi.
Tapi Alex tetaplah Alex yang keras kepala. "Kalau bosen di rumah, bilang sama aku. Aku bawa jalan jalan. Mau kemana? Korea? Paris? London?"
Kyra menghela nafas dan membiarkan air matanya mengalir bebas begitu sahaja. Terlalu frustasi dengan satu keinginannya yang tidak pernah dituruti. Ia melepaskan pelukan Alex dan membelakangi tubuh suaminya itu.
Alex mengerang frustasi dan meninggalkan kamar, gak mau melampiaskan emosinya ke Kyra.
Salahkah dia? Ia cuma gak mau Kyra terlalu capek mengurus pekerjaan dan harus memikirkan soal kuliah. Padahal ia yakin kalau kaum rebahan dikasi peluang kayak gini bakal ngerasa jadi manusia paling bahagia di muka bumi ini. Contohnya orang yang membuat cerita ini :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXANDER (COMPLETED)
Romance"Kenapa Alex suka berantem?" "Siapa bilang aku suka berantem? Aku tuh sukanya sama kamu." Dunia balapan dan tawuran sudah mendarah daging dalam diri Alexander. Begitu berbeda dengan gadis mungilnya, Kyra Queensha yang polos dan punya hobi membaca n...