17-Pengakuan Hati

2.6K 113 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya😊

*****

Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan. Karena itulah aku tidak akan merebut seseorang yang telah dimiliki orang lain, sekalipun dia tak dicintai oleh pasangannya.

Lagi-lagi Arfan harus menelan pahit-pahit sebuah kenyataan. Dimana untuk kedua kalinya dia harus kembali berusaha menentang hatinya sendiri yang enggan menghilangkan rasa yang katanya Anugerah yang diberikan oleh-Nya.

Arfan hanya ingin semua berjalan apa adanya, mengalir seperti aliran sungai yang akan berakhir di lautan. Sama seperti perihal kisahnya, yang akan berakhir dengan bahagia.

Namun, semua jauh dari yang Arfan inginkan. Arfan harus menerima kenyataan bahwa cinta pertamanya merupakan salahsatu korban kecelakaan mobil. Ketika Arfan mendengar kabar duka itu, hilang sudah kebahagiaan Arfan. Pupus sudah semua impian Arfan bersama wanitanya.

Arfan menjalani hari-harinya diselimuti penyesalan serta kekecewaan. Menyesal bahwa dirinya tak bisa menjaga gadisnya dengan baik dan kecewa kepada Sang Khaliq, mengapa begitu cepat Allah mengambil gadisnya dari Arfan.

Masa-masa sulit itu mampu dilalui Arfan. Kehidupannya perlahan membaik. Hingga tiba pada suatu hari, ia mampu merasakan perasaan aneh setelah bertahun-tahun tak pernah dirasakannya, yang akhirnya Arfan yakini bahwa itu adalah sebuah cinta.

Seorang mahasiswa baru di kampusnya mampu meluluhkan hati Arfan dan memudahkannya untuk move on dari masalalu yang menyedihkan. Arfan berharap wanita itulah yang menjadi pelengkap imannya yang sebenarnya.

Akan tetapi, Arfan harus merasakan pedihnya pengharapan. Disaat Sang Pemilik Cinta hanya menggerakkan salah satunya hati dari mereka, bukan keduanya. Sebab, wanita yang Arfan cinta telah dipilih untuk menjadi tulang rusuk pria lain.

Sakit yang Arfan rasakan ketika menyaksikan akad nikah sang sahabat. Jujur, Arfan sama sekali tidak bahagia melihatnya. Melihat sahabatnya menjabat tangan ayah dari pengantin wanita. Mendengar semua orang mengatakan kata 'sah' yang berarti wanita yang ia cintai benar-benar telah menjadi milik orang lain, lebih tepatnya milik sahabatnya.

Harusnya aku yang ada diposisi itu!! Harusnya Aku yang menjabat tangan tangan Abimu!!
Harusnya aku yang menjadi suamimu Nafiza!!
Berkali-kali Arfan mengatakannya. Tetapi, tetap saja kenyataannya tidak akan berubah.

Butuh waktu cukup lama Arfan menerima semua kenyataan ini. Arfan sadar bahwa dia hanya manusia biasa yang hanya bisa berencana. Namun, tidak dapat menentukan akhir ceritanya.

"Arfan, kamu kenapa, Nak?" tanya Umma Arfan seraya menyentuh pundak sang anak.

"Astaghfirullah, Umma ngagetin Arfan saja," kaget Arfan.

"Padahal Umma gak ada niatan buat ngagetin kamu ya." Arfan tersenyum menanggapinya.

"Umma liatin dari tadi kamu diem terus, emang lagi banyak pikiran?."

"Iya Umma, Arfan lagi banyak pikiran," jawab Arfan jujur.

"Arfan punya masalah?" Arfan menggeleng sebagai jawabannya.

"Lah, terus apa yang sedang dipikirkan anak Umma ini?"

Arfan menghela napas, kemudian kembali menjawab, "Arfan lagi mikirin---"

"Istri Azril---sahabatmu itu?" tebak Aisyah cepat, memotong kalimat yang belum sepenuhnya dikatakan oleh Arfan.

Tanpa Arfan menjawabnya, Aisyah telah menemukan jawabannya. Terlihat jelas dari raut wajah Arfan.

Kekasih Halalku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang