15-Inikah Cinta?

2.6K 114 4
                                    

Sedari tadi senyumannya mengembang. Pikirannya selalu melayang. Memikirkan kejadian beberapa jam yang lalu.

Malam ini Azril telah membuatnya bahagia. Sangat bahagia. Meskipun Azril tidak menyatakan perasaannya seperti yang Fiza harapkan.

"Masih kurang puas lihat langit malamnya?" katanya bertanya kepada gadis yang sedang berdiri menatap luar jendela.

Fiza sedikit dikejutkan oleh suara Azril. Lalu ia balikkan badannya.

"Astaghfirullah," katanya langsung menutup wajah dengan tangan mungilnya ketika melihat Azril yang hanya mengenakan celana pendek tanpa atasan. Sehingga menampakkan badan atletisnya.

Azril menaik kan sebelah alis melihatnya. "Kamu kenapa pakai nutup mata segala?" tanyanya.

"Mas Azril kok gak pakai baju?" Azril tertawa ketika mengetahui alasan Fiza menutup kedua matanya.

"Ini mau ambil baju," jawabnya lalu melangkahkan kakinya menuju lemari. Dipilihnya kaos putih polos yang akan dipakai. Kemudian ia berjalan menuju ranjang.

"Kamu ngapain masih berdiri di situ?" tanya Azril yang kini sedang menyender di kepala ranjang.

"Mas Azril sudah pakai bajunya?" Bukannya menjawab, Fiza bertanya balik kepada Azril.

Azril tersenyum. Terlintas dipikirannya untuk menjahili Fiza. "Sekarang hawanya panas, kalau saya tidurnya gak pakai baju. Apa kamu keberatan?"

"Apa?? Mas Azril mau telanjang dada?" Azril tertawa sepelan mungkin, agar Fiza tak bisa mendengarnya.

"Maunya sih gitu, kamu gak keberatan kan?"

Beberapa detik Fiza diam tak menjawab. Setelah itu ia menggeleng sebagai jawaban.

"Mau sampai kapan kamu berdiri di situ? Kamu tidak mau tidur?"

Terlihat jelas oleh Azril Fiza yang sedang ragu-ragu untuk menyingkirkan tangan yang menutupi wajahnya.

Setelah tangan itu menjauh dari wajahnya. Fiza berjalan menuju ranjang dengan menatap lantai kamarnya yang berwarna putih.

Fiza duduk di sisi ranjang. Wanita itu tak berniat untuk melirik ke samping sama sekali. Dadanya berdebar sangat cepat. Ah... Azril selalu berhasil membuat jantung Fiza memompa lebih cepat dari biasanya.

Kemudian, Fiza merebahkan badan memunggungi Azril lalu menutup wajahnya dengan selimut.

Dalam beberapa menit saja, pengab yang Fiza rasakan. Berasa kekurangan oksigen.

Fiza tak kuat berlama-lama menutup kepalanya dengan selimut. Dan akhirnya dia memutuskan untuk menjauhkan selimut dari wajahnya. Hingga ia dapat bernapas dengan lega.

Apa Mas Azril sudah tidur? Batinnya.

Fiza merubah posisinya untuk memastikan apakah suaminya telah terlelap atau bahkan masih terjaga.

"Ada apa?" Mendengar suara Azril membuat Fiza kembali pada posisi semula. Segera ia tutup matanya kembali.

Azril yang melihatnya terkekeh pelan. "Oh... sudah tidur ternyata."

"Pulas banget tidurnya ya," ucapnya seraya bangun dari posisinya.

Azril tersenyum licik sembari menatap wajah istrinya yang pastinya sedang berpura-pura tertidur.

"Hahaha.... geli Mas, geli..." Azril terus menggelitiki Fiza.

"Tadi mau liatin saya ya?"

"Enggak Mas, haha.... sudah Mas, geli!!"

Kekasih Halalku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang