Pondok memberi Lies dua opsi sebagai hukuman atas perbuatannya. Hapalan Qur'an sepuluh juz dalam tempo satu minggu atau keluar dari pondok. Dan Lies yang tengah dilanda galau luar biasa, mengambil opsi kedua tanpa ragu. Bahkan opsi pondok agar dia pikir-pikir dulupun diabaikan.
Hapalan Qur'an seminggu? Bukan dia tidak sanggup. Tapi dalam kondisi pikiran penuh seperti sekarang sepertinya itu mustahil. Dia lagi kalut. Dan karena kalut ini pula dia bisa sampai ke mangkubumi. Dia hanya merasa harus menenangkan diri. Sebab itu sepulang sekolah kemarin dulu itu tanpa pikir dia ikut dibonceng Nang, teman sekelasnya yang biasa bawa sepeda motor ke sekolah. Karena rumah Nang melewati Mangkubumi, Lies minta turun di Mangkubumi. Tapi nasibnya apes malah kena razia. Jangankan jadi tenang, persoalannya jadi makin tambah. Makin bertumpuk. Maka itu Lies memilih opsi keluar dari pondok. Dia sudah kadung sakit hati pada Kang Acep, jadi biar hancur saja sekalian. Apalagi dalam sidang kemarin juga tak ada upaya sedikitpun dari Kang Acep untuk membelanya. Wajah Kang Acep yang biasa terlihat tenang nampak begitu kaku menyimpan kemarahan.
"Pikir yang benar, Lies!" Teh Maya, kepala kamarnya segera saja berkata saat dia mengutarakan keputusannya. Ini sungguh-sungguh di luar dugaannya. Dia kira Lies akan ambil opsi pertama, mengingat meski bandel anak itu sebetulnya cerdas. Dia pasti tidak akan kesulitan menghapal. "Pikirkan lagi!"
"Sudah, teh. Itu hasil pikiranku."
"Lies ....?" Teh Maya menatap gadis di depannya. Untuk alasan yang hanya dia sendiri yang tahu, tiba-tiba saja hatinya diliputi kesedihan. Sebagai kepala kamar dia sudah berusaha membantu semampu yang dia bisa di rapat malam itu. Tapi kesalahan Lies memang terbilang berat. Sudah keluar pondok tanpa izin, boncengan dengan laki-laki, menginap di hotel, kena razia .... Itu benar-benar mempermalukan pondok. Maka itu keluar dari pondok dianggap sebagai balasan setimpal. Adalah Kang Acep yang memberikan opsi cukup lunak kemudiannya, hapalan Qur'an sepuluh juz dalam tempo satu minggu. Itupun dengan perdebatan cukup alot karena sebagian peserta rapat lebih banyak menyetujui untuk Lies dikeluarkan saja dari pondok.