Robbana .. Robbana Yaa Ilahanaa

16 4 0
                                    

      Yun membalikkan badannya dan menutupi mukanya dengan bantal. Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Tapi sejak tadi dia belum juga bisa memejamkan mata. Obrolan dengan Lies tadi siang benar-benar telah mengganggunya.
      "Kamu tahu gak, Yun. Aku biasanya tidak perduli Kang Acep nembak siapapun atau dia pacaran dengan siapapun. Tapi kamu? Rasanya aku harus sedikit perduli. Kamu temanku, sahabatku. Keteranganku perihal Kang Acep juga bukan berarti aku tidak sayang padanya. Aku sayang, sangat sayang pada abahku itu. Tapi aku juga sayang sama kamu. Aku cerita ini biar kamu cerdas menimbang baik buruknya, andai ke depan Kang Acep benar-benar jatuh cinta sama kamu ...."
      Yun menatapku lurus-lurus. Terus terang tatapannya bikin aku grogi.
      "Kalau kamu jadi aku ... Kalau ... Ini kalau yaa. Kalau Kang Acep benar-benar jatuh cinta sama aku, baiknya terima jangan??"
      Aku menelan ludah sebelum kemudian menjawab; "Aku penyuka wajah cakep pasti aku terima tanpa pikir. Dia ganteng kaann??"
      "Aahh Lieeess ... Serius donk. Yang beneeerr!" Yun memukul bahuku.
      "Itu seriuss ...." Kataku sambil terus saja tertawa. "Kang Acep pintar. Dan lihat, dia pewaris Pondok ini nantinya Yuuunn. Itu artinya dia kaya ...."
      "Stop, stop!" Yun mengangkat tangan. "Itu kalau sampai ke pernikahan. Kalau nasibku sama ajah kaya perempuan-perempuan yang pernah jadi pacarnya ....?"
      "Itulah ...." Aku membuang nafas, menghentikan tawaku. "Tapi kamu kan tadi bilang kalau ... Kalau ... Yaa gitu jawabanku."
       "Hati-hati ... Kata-katamu seperti mendukung." Yun berkata tandas. Karena itu tandas juga aku menjawab.
      "Persiapkanlah diri untuk ditendang, oke?! Aku sudah memberimu gambaran jadi cerdaslah menimbang, jangan bodoh dan jangan sampai kamu patah hati!!"
      Hya Allaaahh ... Yun mengusap muka dan segera bangun dari posisi rebahannya. Tidur tidak bisa. Bukankah lebih baik jika tahajjud saja??
      Robbana .. Robbanaa Yaa Ilahanaa

Babu, My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang