kembali dan bertemu

1K 153 35
                                    

Abigail pov

"Selamat datang jakartaaaaaaa"teriakku di dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat datang jakartaaaaaaa"teriakku di dalam mobil

Hingga tawa Omara dan Pak Ahmad sopirku terdengar sangat nyaring,setahun aku di London,tidak ada perubahan banyak Pak Ahmad,masih sama seperti setahun yang lalu.

"Seneng bgt kamu bisa di Jakarta"gumam Omara

Aku segera menutup kaca mobilku,lalu memukul lengan sahabatku itu.

"Tentu,kamu gak rindu jakarta?"tanyaku

Omara menggeleng dengan cepat,apa yang ada di fikirannya dia?Jakarta itu indah,termasuk jalanan macet milik Jakarta juga indah.

"Yang aku rindukan orang-orang Jakartanya,bukan Jakartanya Ay"jawab Omara

Detik selanjutnya aku tertawa,Omara ikut denganku,Keluarganya tidak ada yg menjemput,dia memang sudah terbiasa mandiri,maka dari itu,saat ini dia ikut denganku,sekaligus aku ingin mengenalkan Omara pada Papa Mama,dia orang yg bisa ku andalkan selama di London.

Awalnya dia menolak tawaran dan ajakanku,tapi pada akhirnya dia mengikuti kemauanku,mengajaknya menginap satu malam di rumahku.

"Pak Ahmad gimana kabarnya?"tanyaku

"Alhamdulilah baik mbak"jawab Pak Ahmad

"Mbak Aybi sehat kan?"lanjut Pak Ahmad

Aku tersenyum dan mengangguk antusias sebagai jawabannya.

"Hidup di Inggris,bisa bikin org Jakarta mirip Bule yaa mbak?"tanya Pak Ahmad

Aku terdiam,Omara pun begitu,kami saling menatap,saling mencerna ucapan dari sopir pribadiku.

"Mbak Abigail loh jadi mirip Bule,rambutnya coklat-coklat begitu"ucap Pak Ahmad

Aku dan Omara pun tertawa mendengar ucapan Pak Ahmad.

                                     ***
Tidak terasa mobil yg ku tumpangi sudah terparkir di halaman rumah orang tuaku,seketika aku teringat,dulu ketika aku masih kecil,hampir setiap sore bermain di halaman rumah ini bersama Bang Fawas.

"Aybiiiii"

Sebuah suara panggilan dari Mama,iyah!aku sangat mengenali suara itu.

Aku segera berlari,menghambur dalam dekapan perempuan berjilbab yang paling di sayangi Papa juga Bang Fawas.

Mama menghujani wajahku dengan ciuman,kedua matanya sudah berair,Aku fikir sekarang Mama sangat mudah sekali untuk menangis?

"Dia si-"

"Oh dia Omara ma"potongku

"Mar,ini Mamaku"lanjutku

Omara segera mengulurkan tangan pada Mama,mereka saling berjabat tangan dan mengenalkan diri.

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang