menyampaikan kerinduan

1.1K 145 43
                                    

Fawas Pov

Mungkin kami salah,mungkin kami egois,tapi bisakah kalian mengizinkan kami bahagia satu hari saja?tanpa menghukum kami dengan sudut pandang kalian masing-masing.

Hari ini aku sangat bahagia,Abigail memberikan waktu padaku untuk mengajaknya pergi,kami berdua sepakat, untuk satu hari ini tidak akan menerima telfon atau pesan dari siapapun kecuali Mama atau Papa,dan semoga hari ini mereka tidak mengganggu kami.

"Kita mau kemana sekarang?"tanya Abigail

"Ke Bogor"jawabku

"Bogor?"tanya Abigail

Aku tersenyum sembari menganggukan kepalaku,mobilku sudah memasuki kawasan Bogor,aku ingin mengajak Abigail ke daerah pegunungan,karna aku fikir dengan adanya kami berjalan-jalan di alam terbuka dengan pemandangan alam,bisa memberikan kami ketenangan.

Menurut para peneliti,tumbuhan yang berwarna hijau mampu memberikan ketenangan pada fikiran kita.

Taman wisata Gunung Pancar,terletak di desa Karang Tengah,kecamatan Babakan Madang,Kabupaten Bogor ini merupakan bumi perkemahan.

Tidak hanya untuk berkemah saja,disana juga menawarkan wisata pemandangan alam yang sangat indah.

Abigail membuka kaca mobil,dia sedikit melongok ke luar,medan jalannya yang sangat berliku dan menanjak membuat dia terlihat sangat senang,di tambah pemandangan hutan pinus yang sangat jarang sekali kami temui di Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abigail membuka kaca mobil,dia sedikit melongok ke luar,medan jalannya yang sangat berliku dan menanjak membuat dia terlihat sangat senang,di tambah pemandangan hutan pinus yang sangat jarang sekali kami temui di Jakarta.

Aku menepikan mobilku sejenak,tentu Abigail merasa terkejut.

"Mobilnya kenapa?"tanya Abigail

Aku hanya tersenyum tanpa ingin menjawab pertanyaannya,tanganku terulur ke jok belakang,mengambil jaketku yang ada disana.

"Udah masuk ke kawasan pegunungan,kamu gak dingin pakai baju seperti ini hmm??"tanyaku sembari mengulurkan jaket berbahan jins yang lumayan tebal.

Seketika Abigail mengamati pakaian yang ia kenakan saat ini,bagian punggungnya terlalu terekspose,sampai aku juga berfikir apakah di dalam sana dia tidak memakai bra?karna aku sama sekali tidak melihat benda itu di bagian punggungnya.

"Kamu sih gak bilang mau ke sini"gerutu Abigail

Tentu aku tertawa,Abigail sudah mulai menggerutu,artinya aku benar-benar bersama Abigailku,bukan seperti Abigail beberapa hari lalu,yang berusaha baik-baik saja di depanku.

"Mau kesini atau enggak kesini seharusnya kamu jangan pakai baju model begini,bagus sih!tapi aku gak rela punggung kamu di lihat orang banyak"ucapku sembari mencoba membantu memakaikan jaket di tubuhnya

"Yang lain juga pakai baju kayak gini,Yori Zulfa juga ada kok pakai baju kayak gini"balas Abigail

Selalu saja begitu,setiap kali di tegur nama Yori dan Zulfa selalu disebut sebagai tamengnya.

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang