Fawas Pov
"Fa,,kamu sebenarnya serius gak sih kita nikah?"tanya Dianty
Saat ini kami sedang berada di ruang kerjaku,iyah,sudah hampir satu bulan aku selalu mengulur waktu untuk menyiapkan pernikahanku bersama Dianty.
Kejadian Via telvon saat aku masih di Bandung,pada akhirnya Dianty mengalah,dia memutuskan pulang dan tidak jadi memesan undangan,aku tahu itu juga berkat Mama,mungkin Mama juga merayu Dianty agar dia mau mengalah denganku.
"Ty,,kerjaan aku masih banyak,akhir-akhir ini aku juga masih sibuk,di tambah skiripsiku yang sudah hampir seminggu ini gak aku sentuh sama sekali"ucapku mencoba menenangkan Dianty
"Lalu pernikahan kita?"tanya Dianty
"Kita tunda dulu,biarkan aku fokus urus skripsiku,aku janji!tidak akan lama,aku hanya perlu menyelesaikan 5 bab lagi,judul skripsi sudah di terima dosen kok"jawabku
Aku menatap wajah Dianty,aku tahu disana ada guratan kekecewaan,aku pun sadar,aku salah!aku selalu mengecewakan Dianty.
"Kamu sayang aku gak sih sebenernya?"tanya Dianty
Kedua matanya sudah berkaca-kaca,sebentar lagi dia pasti akan menangis di depanku,dan itu semakin membuatku merasa bersalah.
Aku hampiri Dianty yang duduk di sofa panjang ruanganku,aku memilih duduk di lantai,lalu aku genggam kedua tangannya dan aku menciuminya.
Sungguh!aku sayang pada dia,tapi tetap saja aku masih ragu jika hubungan kami masuk ke tahap lebih serius.
Mungkin saat ini aku bisa memberikan keputusan untuk menikahinya,tapi aku tidak yakin jika Abigail pulang dan dia berada di tengah-tengah hubungan kami,katakanlah aku belum jujur pada diriku sendiri,iyah!memang begitu adanya.
"Aku sayang kamu Ty"ucapku lirih
Detik selanjutnya aku melihat air matanya sudah menetes,dan tanganku segera terulur untuk menghapusnya.
"Hai,,,don't cry"lanjutku
Dan tiba-tiba Dianty menghambur memelukku,dia memelukku sangat erat,seolah-olah benar-benar takut kehilanganku,aku pun membalas pelukannya.
"Aku mau liburan ke Melbourne,beberapa minggu disana,di rumah orang tuaku"ucap Dianty
Aku pun mengangguk,mungkin memang lebih baik begitu,toh di Jakarta dia hanya menjadi sekretaris Mama,dan aku fikir Mama bisa menghandle pekerjaan sendiri.
"Iyah,nanti aku antar kamu ke Melbourne"balasku
Dianty pun memelukku semakin erat,rasanya aku sangat berdosa menyakiti gadis seperti Dianty.
Dia baik,sangat baik,dia juga menyayangi Papa Mama seperti org tuanya sendiri,dia penurut,tapi memang akhir-akhir ini dia sedikit menuntut ketika kami membahas persiapan pernikahan,aku fikir itu wajar!
Tidak hanya Dianty saja yang akan bersikap seperti itu,semua gadis yang sudah memiliki tunangan,dia juga pasti akan menuntut sang pria agar segera menikahinya.
Abigail Pov
"Aku merindukanmu"ucap Zayn melalui aplikasi video call
"Aku juga,bulan depan kampusku libur,Ingsyalloh aku akan pulang"balasku
"Okey,aku tunggu kamu"ucap Zayn
Aku tersenyum,setelah hampir satu jam lebih kami berbincang melalui video call,Zayn tidak sendiri,dia bersama Dave,sahabat baiknya Zayn.
Aku pernah melihat sosok Dave,ketika di Restauran tempat kami makan, setelah menonton konser di Bandung,namun aku hanya melihatnya,tidak sampai berkenalan,kalau tidak salah!waktu itu aku baru selesai telfonan dengan Bang Fawas,lalu ketika akan masuk ke dalam restauran aku melihat Zayn sedang berbincang dengan seorang laki-laki,nah laki-laki yang ku lihat itu adalah Dave.
Tanpa sengaja,jemariku menggeser aplikasi galery,dan foto yang muncul pertama kali adalah foto dari Bang Fawas,aku cukup merasa heran,kenapa bisa?dan detik berikutnya aku baru ingat,jika ketika di kampus tadi,aku memasukan memory Ponselku yang lama.
Aku ingat,foto ini aku ambil ketika Bang Fawas menemaniku berbelanja di Mall,saat aku belum menjadi kekasihnya,saat kami masih sangat dekat sebagai kakak beradik dan belum berani mengungkapkan perasaan kami masing-masing.
Tanpa terasa aku sudah menangis sekarang,padahal hampir satu bulan ini aku sudah tidak pernah menangis dan jarang mengingat kisahku bersama Bang fawas.
Zayn selalu berhasil membuatku tersenyum,setiap hari dia selalu membuat lelucon walaupun kami terpisah sangat jauh.
Bahkan dia selalu berusaha ada untukku,walaupun perbedaan jam di negara kami jauh berbeda.
"Sejauh mana persiapan pernikahannya?"gumamku dalam hati
Terakhir Mama menelfonku,beliau mengatakan Bang Fawas dan Dianty sedang mempersiapkan pernikahannya.
Bohong,jika aku merasa baik-baik saja,aku manusia biasa yang sangat lemah,aku belum sepenuhnya melupakan Bang Fawas dan menggantikan sosok Zayn menjadi segalanya di hidupku.
#tbc,,
Hiyaaaakkk kenapa tambah rumit sih kalian??Fawas Abigail persis kek Iqbaal Vanesha di real life,hobi banget bohong sama diri sendiri,suka mengorbankan orang lain untuk menutupi perasaannya masing-masing.
Gemessssh gue gemessssssshhhh huhuhuhu 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble
RomanceNamaku Mohamad Fawas Ali,anak dari aktor terkenal Iqbaal Diafahri,Ibuku seorang ahli bisnis bernama Vanesha Najwa,aku tiga bersaudara,adik pertamaku bernama Queena Abigail Diafahri,lalu adik bungsuku bernama Mohamad Javas Diafahri. Semua orang akan...