Abigail
Aku terbangun karna sebuah suara dari ponsel yang tergeletak diatas nakas.Hari sudah pagi,rasanya baru beberapa menit lalu aku tertidur sangat lelap,sekarang?aku harus memulai lagi kehidupan baru.
Masih terasa sakit,iyah!perasaanku masih sangat sakit karna Zayn,kenapa bisa aku bisa berharap lebih pada sosoknya yang baik dan hangat?ternyata untuk jatuh cinta itu tidak memerlukan keduanya,iyah!baik dan hangat belum tentu bisa membahagiakan aku pada akhirnya.
"Ehh"
Aku sedikit terkejut ketika ada sebuah tangan yang jatuh di atas perutku.
"Bang Fawas"gumamku dalam hati
Aku fikir semesta tidak akan mengajakku bercanda lagi,ternyata salah?menurut geografi,bumi itu luas,bahkan sangat luas,Bandung juga luas,tapi kenapa semalam aku bisa bertemu sosoknya?kenapa harus dia yang aku tabrak di depan lift?kenapa harus dia yang menyelamatkan aku?kenapa harus dia yang memberiku tumpangan tidur semalam?dan masih banyak lagi pertanyaan kenapa dan mengapa.
Untuk beberapa menit aku pandangi wajahnya,aku amati setiap inci wajahnya,rasanya aku ingin menghitung bulu halus yang berada di sekitar atas bibir dan dagunya,ternyata aku tidak bisa.
Tanpa sadar saat ini tanganku terulur untuk menyentuh wajahnya,seperti biasa aku bermain dengan bulu matanya yang masih terpejam.
Entah kenapa?dari dulu aku sangat senang melakukan hal ini,padahal dia tidak memiliki bulu mata yang terlalu bagus menurutku.
"Jangan mainan bulu mata Bii"ucap Fawas dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur,tanganku sudah di cekal oleh dia.
Kedua matanya masih terpejam,kenapa dia tahu jika aku yang menyentuh bulu matanya?
"Cuma kamu yang hobi main dengan bulu mataku"lanjutnya
Detik selanjutnya kaki kanan Bang Fawas sudah menindihi kakiku,lalu dia memelukku sangat erat.
"Tadi ponselmu bunyi bang"ucapku
Bang fawas hanya mengangguk dengan mata yang terpejam,harum sekali dia?aku mencium bau parfum yang menempel di tubuhnya.
"Kamu bagaimana sekarang?"tanya Fawas
Aku sedikit terkejut,aku fikir dia masih tidur dengan lelap.
"Hah"
"Jangan ngelakuin kebodohan lagi Bii,siapa yang ngizinin kamu pacaran dengan Zayn?dari dulu aku selalu melarangmu kan?"tanya Fawas sekarang
Aku berusaha menelan salivaku,dan itu terasa sangat sulit sekali,setelah aku mendengar pertanyaan Bang Fawas.
"Aku fikir dia ba-"
"Dia baik?dia hangat?dia humble?dia perhatian sama kamu?iyah kan?"ucap Fawas memotong kalimatku
"Tapi dia sakit,dia menjijikan,sangat menjijikan"lanjutnya
Mendengar itu semua,aku jadi teringat kejadian semalam,aku baru pertama kali melihat seorang pria berciuman dengan sesama jenis dengan begitu menggebu-gebu,sangat bernafsu dan itu memang sangat menjijikan sekali menurutku.
"Sebulan ini dia selalu membuatku tersenyum dan tertawa"ucapku lirih
"Bodoh"balas Fawas dengan menyentil keningku
"Kamu nonton film komedi juga bisa tertawa kan?kenapa harus dia?"lanjutnya
"Karna dia bisa buat aku sedikit melupakanmu"balasku jujur
Bang Fawas merenggangkan pelukannya,lalu dia menatap wajahku begitu dalam.
"Kamu mau melupakan aku?"tanyanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble
RomanceNamaku Mohamad Fawas Ali,anak dari aktor terkenal Iqbaal Diafahri,Ibuku seorang ahli bisnis bernama Vanesha Najwa,aku tiga bersaudara,adik pertamaku bernama Queena Abigail Diafahri,lalu adik bungsuku bernama Mohamad Javas Diafahri. Semua orang akan...