Abigail Pov
Seharian ini Bang Fawas di apartemen,dia belum mengunjungi Mineral atau Oneby coffe.
"Aku ingin bermain seharian dengan Zafran"
Maka hari ini Zafran benar-benar bermain dengan Ayahnya,setengah hari full,dia akan menghampiriku jika menginginkan Asi saja.
Setelah sholat dzhuhur,akhirnya mereka tertidur,mungkin sudah lelah,senang sekali bisa melihat mereka seperti ini,mereka adalah dua laki-laki yang sangat kuat.
Usianya Zafran sudah 13bulan sekarang,sudah tidak bisa aku tinggal walaupun hanya 20 detik,semua perabotan atau hiasan yg terbuat dari kaca sudah ku amankan untuk sementara,biasanya sebelum Bang Fawas pergi,dia akan menggeser beberapa sofa,mengingat Apartemen yg kami tempati hanya model studio,tidak luas,sedangkan Zafran sudah mulai merangkak dan memanjat.
Seharian menjaga Zafran bukanlah hal yg mudah,dia seperti robot yg full bateray,jika akan tidur pun sudah mulai pakai drama,dari mulai minta di gendong hingga menangis tanpa sebab.
Beberapa kali aku sempat menangis,karna rasanya aku tidak sanggup,Zafran seolah-olah marah padaku,hingga akhirnya Bang Fawas yang mengambil alih tugasku untuk menidurkan Zafran.
"Dia hanya mengantuk,kamu jangan ikut nangis dong"ucap Fawas
"Dia marah sama aku"balasku
"Enggak Bii,dia ngantuk,karna dia blm bisa bicara akhirnya kesel,semua bayi pasti begini kok,kamu sabar yaa"ucap Fawas
Entahlah,rasanya aku sangat sedih kalau Zafran manangis dan dia seolah-olah tidak mau ku gendong,aku merasa dia sedang marah padaku,ah cengeng sekali memang.
Fawas Pov
Siang itu ketika aku baru pulang dari Mineral,aku sudah mendengar kegaduhan antara anak dan Ibu.
Aku kadang suka tertawa melihat Abigail berdialog dengan Zafran,mereka terlihat seperti kakak beradik,tidak pantas menjadi Ibu dan anak.
"Zafran,Zafran hai itu dispenser nak,bukan air keran,kamu bukan Gempi atau Rafathar,kamu juga bukan Xabiru,kamu anaknya Ayah Fawas penjual kopi"ucap Abigail
Aku sudah tersenyum hanya mendengar kalimat yang di ucapkan Abigail,saat aku sudah berada di dapur,aku lihat anakku sedang bermain dispenser untuk mencuci tangannya,hingga akhirnya lantai basah.
"Assalamualaikum"sapaku
"Waalaikumsalam"balas Abigail
"Ramai bgt,ada apa sih?"tanyaku
"Boleh minta tolong,amankan dulu anakmu"balas Abigail
Aku segera mencuci tangan di wastefel,selanjutnya aku membawa Zafran kedalam gendonganku.
Bajunya sudah basah,sedangkan Abigail sedang sibuk mengepel lantai.
"Bajunya Zafran basah Bii"ucapku
"Iyah,sebentar,aku beresin lantainya dulu"balas Abigail
"Dia main dispenser?"tanyaku
"Hu.um,dia fikir anak sultan?air galon buat cuci tangan sampek muka gitu"jawab Abigail
Aku sontak tertawa,Zafran pun ikut tertawa,dia benar-benar sedang menggoda Ibunya.
"Anak Ayah jail bgt sih hmmm"gumamku
Selanjutnya Abigail segera meminta Zafran dari gendonganku,dia dengan telaten mengganti bajunya Zafran yang basah.
Di atas laci milik Zafran,aku lihat beberapa tas yg sudah terisi penuh,aku ingat!ini sudah weekend,biasanya kami akan ke rumah Mama Papa dan menginap disana.
"Mama tadi sudah nelfon bang"ucap Abigail
"Kata Mama,jangan sore-sore ke rumah Mamanya,nanti Mama cuma main sama Zafran sebentar,keburu Zafranya tidur"lanjut Abigail
"Iyah,habis sholat asar kita langsung kesana,kalau Zafran masih tidur kita bawa,mandi di rumah Mama aja"balasku
Abigail tersenyum lalu mengangguk,menjadi seorang Ibu tidak membuat kecantikan Abigail berkurang,justru dia semakin terlihat cantik dengan rambutnya yg sudah panjang.
Selanjutnya aku melihat Abigail menyusui Zafran,memang sudah waktunya Zafran istirahat.
"Kok ngasih Asi dulu sih?"tanyaku sembari duduk di samping Abigail"Biarin anakmu tidur dulu"jawabnya
"Tapi kamu kamu blm makan siang"ucapku
"Iyah,gak akan lama kok dia neteknya"balas Abigail
Aku pun segera mencium Pipinya,selanjutnya aku mengecup bibirnya sekilas.
"Anakmu itu ngeselin,gak bisa di tinggal sebentar aja"ucap Abigail
"Sebentar lagi rumah kita jadi,kalau sudah pindah ke rumah baru,kita cari tenaga kerja buat bantu-bantuin kamu di rumah sekaligus jagain Zafran"balasku
"Aku sudah terlalu nyaman disini"ungkap Abigail
"Disini tempat pertama kali,kita berbuat dosa diatas ranjang"lanjutnya
"Nanti di rumah baru,kita gak akan buat dosa diatas ranjang lagi,tapi memproduksi adik buat Zafran"balasku sedikit menggoda
Abigail segera mencubit pipiku,tapi wajahnya sudah bersemu merah,seperti gadis remaja yang sedang malu-malu di depan pacarnya.
"Gak mungkin selamanya kita di sini Bii,kita tetap harus pindah,disini terlalu sempit,kasian Zafran juga"ucapku
Abigail hanya mengangguk,dengan menyenderkan kepalanya di pundakku,sesekali aku mengecup pucuk kepalanya.
#tbc,,,
Baca part ini bisa mengakibatkan senyum-senyum sendiri,hati-hati!!Terimakasih vote dan komentar kalian semua yaa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble
RomanceNamaku Mohamad Fawas Ali,anak dari aktor terkenal Iqbaal Diafahri,Ibuku seorang ahli bisnis bernama Vanesha Najwa,aku tiga bersaudara,adik pertamaku bernama Queena Abigail Diafahri,lalu adik bungsuku bernama Mohamad Javas Diafahri. Semua orang akan...