terbelenggu keramaian
berilah ruang persembunyian-nichafiiii-
🌼🌼🌼
MACET memang sudah tak diragukan lagi di kota ini,ibukotanya Indonesia.Apalagi di sore hari seperti ini karena banyaknya lalu lalang manusia pulang dari kegiatannya,memang benar apa yang ia dengar dari kakak lelakinya yang sudah lama merantau ke sini,kota Jakarta.
Rifa berharap di kota ini ia bisa meraih tujuannya yang mulia,yakni bekerja untuk membantu pereekonomian keluarga juga keinginannya untuk kuliah bila penghasilannya mencukupi.Di perantauan ini ia akan tinggal bersama kakak lelakinya bernama Ganjar yang bekerja sebagai supir pribadi,ya sebenarnya Ganjar pun sudah membantu pereekonomian namun tak mencukupi karena bapaknya sakit-sakitan hingga mengurangi pemasukan keuangan
Seusai menaiki angkutan umum selama 20 menit,Rifa pun sampai di kontrakan berukuran kecil yang mana ini adalah kontrakan Ganjar.Sekarang ia sudah membereskan bawaannya lalu menghampiri kakaknya untuk bertanya perihal lowongan kerja yang menjadi titik sasarannya
Kebetulan majikan teman Ganjar mencari guru ngaji privat untuk anaknya yang masih kecil-kecil,Rifa yang memang berpengalaman pekerjaan itu merasa senang hingga ia pun meminta Ganjar menghubungi temannya untuk memberitahu lamarannya
------
Pagi yang cerah ini ia awali dengan bismillah agar harinya berkah,apalagi sekarang dia sudah bersiap-siap dan cemas untuk melamar kerja karena kabarnya sudah ada beberapa yang melamar pekerjaan ini namun ditolak karena kinerjanya kurang bagus juga kata Ganjar bos Alphat adalah keluarga terkenal dan terpandang yakni Gen Halilintar,kalian tahu kan?
Pasti tahulah kecuali gadis dari kampung ini,ya dia Rifa yang tidak tahu apa-apa mengenai Gen Halilintar.Maklum dia kan di pesantren jadi tidak pernah melihat televisi juga telepon,kecuali telepon pesantren itupun cinitnit
Sekalian bekerja karena memang rumah majikan keduanya masih sekomplek, Ganjar mengantar Rifa ke kediaman bosnya Alphat.Sekitar 25 menit keduanya sampai dan Alphat langsung membawa Rifa ke dalam rumah untuk langsung menemui bosnya
Rifa amat takjub dengan kemegahan rumah ini terutama ruang yang ia pijak sekarang yakni ruang tengah,karena terdapat foto keluarga yang beranggotakan 13 orang dengan 11 anak dan 2 orangtua dan juga banyaknya kaligrafi yang terpajang di dinding ruangan ini
Setelah dipersilahkan duduk di ruang tamu,Rifa disuruh menunggu sebentar karena Alphat akan memberitahu dulu bosnya mengenai kedatangannya.Sembari menunggu ia terus menatap pada foto keluarga yang berada diatas televisi didepannya,ia merasa tak percaya dengan kesebelasan anak-anak gen halilintar ini sungguh diluar dugaannya
Tak lama ia menunggu,wanita paruh baya yang anggun nan cantik menghampirinya dengan menerbitkan senyumnya dan Rifa langsung menyalaminya karena ia berpikir pasti beliau pemilik rumah ini
"waduh belum dikasih minum yah,bentar umi ambil minum dulu"ucap wanita itu sembari beranjak untuk membawa minum untuknya,padahal belum saja duduk membuat Rifa tak enak karena menyusahkan tuan rumah
Setelah mengambil minum untuk Rifa,wanita tersebut mulai mewawancarai Rifa mengenai lamaran kerjanya.Mulai dari biografi hingga pengalaman Rifa dalam mengajar juga alasan kenapa Rifa jauh-jauh dari kampung merantau ke Jakarta di usia mudanya
KAMU SEDANG MEMBACA
SunRain|Saaihalilintar (Completed)
Teen FictionKau terang dalam siang dan tenggelam dalam malam,namun mampukah malamku tetap terang dan tenang tanpa kehadiranmu? -Rifa Nabilah (Rain) Saat aku tenggelam aku selalu menitip pesan pada bulan bahwa aku selalu merindukan hujan,harap kembali bersamaan...