tak perlu bersuara,cukup hati yang bicara
tak perlu banyak cerita cukup langitkan bersama do'a-ayatsuci-
🌼🌼🌼
Setelah mengantar Saaih ke kamar dan menyandarkan punggungnya pada headboard,umi memanggil Jidah untuk membawakan bubur untuk Saaih sebelum minum obat
Sedangkan Rifa yang sejak tadi merasa khawatir akhirnya lega setelah melihat Saaih sakitnya tak parah meski suhu badannya masih panas
Meski begitu Saaih tak menunjukkan lemah,ia begitu seperti biasanya hanya saja tidak powerfull sehingga ia di paksa umi untuk beristirahat saja agar demamnya menurun juga membaik begitupun Rifa memintanya seperti itu
"pokoknya sekarang kamu tidur dulu,jangan lah banyak aktivitas agar kamu cepat sembuh!"pesan umi sembari mengelus kepala Saaih
Saaih menganggukan kepalanya dengan tatapan yang sendu,karena niatnya hari ini ia akan membuat konten social experimen,namun karena kondisi yang tak memungkinkan maka terpaksa harus ditunda hingga ia benar-benar sehat
"mi nanti sore Saaih pengen sup iga aja biar gak terlalu pahit dimulutnya"pelan Saaih dengan suara sedikit seraknya
"iya nak,nanti kak Jidah sama Rifa buatin"ucap umi mengecup keningnya"yaudah umi keluar dulu ya,awas pokoknya sekarang kamu istirahat ok?"titah umi menaikkan kedua alisnya
Saaih mengangguk kepalanya kembali
Rifa sempat meninggalkan senyum kecil juga ucapan cepat sembuh pada Saaih saat hendak keluar kamar hingga Saaih pun membalasnya dengan senyuman pula
Umi,kak Jidah dan Rifa pun keluar dari kamar Saaih dan membiarkannya sendiri saja untuk beristirahat karena takutnya mengganggu.Kini Saaih pun membalikkan badannya dan menjadikkan kedua tangannya sebagai bantalan pipinya
Rifa POV
Setelah sholat ashar Rifa beranjak ke dapur menyusul kak Jidah untuk masak sup iga buat Saaih.Rifa bertanya dahulu pada Jidah untuk hal apa yang harus ia lakukan hingga Jidah pun menyuruhnya untuk memotong daun bawang saja
Sembari masak Jidah bernyanyi-nyanyi dengan suara khasnya,namun Rifa tak mengerti lagu yang dinyanyikan Jidah karena itu lagu barat sedang dominan yang ia ketahui adalah sholawat sehingga ia pun cukup mendengarkan tanpa ikutan
Jidah tahu bahwa Rifa memiliki suara emas hingga ia pun mencoba mengajak Rifa nyanyi bersama dan mengangganti lagunya menjadi sholawat agar Rifa dapat menyanyikannya
"bentar Rif ulangin lagi"tahan Jidah sembari menyandarkan ponselnya di termos atas meja minibar untuk memvideo keduanya bersholawat
Rifa pun mengerti dan mengiyakannya
KAMU SEDANG MEMBACA
SunRain|Saaihalilintar (Completed)
Ficção AdolescenteKau terang dalam siang dan tenggelam dalam malam,namun mampukah malamku tetap terang dan tenang tanpa kehadiranmu? -Rifa Nabilah (Rain) Saat aku tenggelam aku selalu menitip pesan pada bulan bahwa aku selalu merindukan hujan,harap kembali bersamaan...