23

56 6 0
                                    

tak perlu bersuara,cukup hati yang bicara
tak perlu banyak cerita cukup langitkan bersama do'a

-ayatsuci-

🌼🌼🌼

Setelah mengantar Saaih ke kamar dan menyandarkan punggungnya pada headboard,umi memanggil Jidah untuk membawakan bubur untuk Saaih sebelum minum obat

Sedangkan Rifa yang sejak tadi merasa khawatir akhirnya lega setelah melihat Saaih sakitnya tak parah meski suhu badannya masih panas

Meski begitu Saaih tak menunjukkan lemah,ia begitu seperti biasanya hanya saja tidak powerfull sehingga ia di paksa umi untuk beristirahat saja agar demamnya menurun juga membaik begitupun Rifa memintanya seperti itu

"pokoknya sekarang kamu tidur dulu,jangan lah banyak aktivitas agar kamu cepat sembuh!"pesan umi sembari mengelus kepala Saaih

Saaih menganggukan kepalanya dengan tatapan yang sendu,karena niatnya hari ini ia akan membuat konten social experimen,namun karena kondisi yang tak memungkinkan maka terpaksa harus ditunda hingga ia benar-benar sehat

"mi nanti sore Saaih pengen sup iga aja biar gak terlalu pahit dimulutnya"pelan Saaih dengan suara sedikit seraknya

"iya nak,nanti kak Jidah sama Rifa buatin"ucap umi mengecup keningnya"yaudah umi keluar dulu ya,awas pokoknya sekarang kamu istirahat ok?"titah umi menaikkan kedua alisnya

Saaih mengangguk kepalanya kembali

Rifa sempat meninggalkan senyum kecil juga ucapan cepat sembuh pada Saaih saat hendak keluar kamar hingga Saaih pun membalasnya dengan senyuman pula

Umi,kak Jidah dan Rifa pun keluar dari kamar Saaih dan membiarkannya sendiri saja untuk beristirahat karena takutnya mengganggu.Kini Saaih pun membalikkan badannya dan menjadikkan kedua tangannya sebagai bantalan pipinya

Kini Saaih pun membalikkan badannya dan menjadikkan kedua tangannya sebagai bantalan pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rifa POV

Setelah sholat ashar Rifa beranjak ke dapur menyusul kak Jidah untuk masak sup iga buat Saaih.Rifa bertanya dahulu pada Jidah untuk hal apa yang harus ia lakukan hingga Jidah pun menyuruhnya untuk memotong daun bawang saja

Sembari masak Jidah bernyanyi-nyanyi dengan suara khasnya,namun Rifa tak mengerti lagu yang dinyanyikan Jidah karena itu lagu barat sedang dominan yang ia ketahui adalah sholawat sehingga ia pun cukup mendengarkan tanpa ikutan

Jidah tahu bahwa Rifa memiliki suara emas hingga ia pun mencoba mengajak Rifa nyanyi bersama dan mengangganti lagunya menjadi sholawat agar Rifa dapat menyanyikannya

"bentar Rif ulangin lagi"tahan Jidah sembari menyandarkan ponselnya di termos atas meja minibar untuk memvideo keduanya bersholawat

Rifa pun mengerti dan mengiyakannya

SunRain|Saaihalilintar (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang