berbagi itu tidak akan rugi dan orang pemurah itu tidak akan susah
-Saaih Halilintar-
🌼🌼🌼
Karena mendengar ada yang memanggil namanya Rifa pun membalikkan badannya melihat sosok si pemanggil yang terdengar tak asing
"Rif..."panggilnya
Rifa tertohok karena ternyata Saaih lah yang memanggilnya hingga ia pun langsung mengusap pipinya yang sedikit basah bekas air mata
"mas Saaih?"tanya Rifa
Saaih langsung menghampiri Rifa yang tengah berdiri di hadapannya depan pintu kafe
"kenapa kamu ada disini?"tanya Saaih
"enghh..saya habis kerja kelompok mas"alibi Rifa begitu ragu mengungkapkannya
Saaih merasa tak percaya karena ia hanya melihat Rifa sendiri saat beranjak dari mejanya tadi
"terus mata kamu kenapa sembab?kamu habis nangis?"lembut Saaih setelah melihat wajah sendu Rifa dengan mata yang sembab
Rifa hanya menggeleng dengan wajah begitu sendu sehingga terasa air mata akan memupuk di matanya
"Rifa bohong!!"sambar Ashilla hingga Saaih dan Rifa langsuk menengok ke arahnya
"sebenarnya Rifa ngikutin kita kesini dan matanya sembab karena dia nangis merhatiin kita pas tadi!"jar Ashilla
Keduanya terheran-heran dengan perkataan Ashilla
"maksudnya?"heran Saaih mengerutkan kedua alisnya
"jadi pas di rumah sakit tadi sebenarnya aku lihat Rifa di apotek dan pas kita pergi ternyata Rifa ngikutin kita sampai sini"ulas Ashilla
Rifa memasang wajah kagetnya karena ia ketahuan oleh Ashilla sedang Saaih semakin heran
Karena merasa sangat heran Saaih pun langsung menanyakannya langsung pada Rifa
"bener Rif?"tanya Saaih lembut membuat Ashilla mendelikan matanya
Rifa sudah kehabisan kata untuk menjawb pertanyaan Saaih hingga ia pun menatap Saaih sendu lalu perlahan menundukkan pandangannya yang mengisyaratkan 'iya'
Saaih langsung memasang wajah kagetnya karena ia langsung berpikir bahwa Rifa pasti melihat semua kebersamaannya dengan Ashilla terutama saat Ashilla memeluknya tadi
Situasi yang tak baik karena banyak orang di sekelilingnya Saaih pun meminta Rifa ikut dengannya pulang dan Ashilla tak rela jika mereka berdua saja hingga ia pun memaksa ikut dengan keduanya
Dalam mobil Saaih terus merasa bersalah dan ingin rasanya meminta maaf pada Rifa juga memberikan penjelasan agar Rifa tak salah paham,namun karena diantara keduanya ada Ashilla hingga Saaih pun sulit mengungkapkannya belum lagi Ashilla yang terus bercerita dengannya dan mendiamkan Rifa yang duduk di belakang keduanya
Saaih sangat tidak tega melihatnya hingga ia terus melihat Rifa dari kaca depan yang terlihat sangat sendu
Ya Rifa merasa sedih juga kecewa setelah mengetahui dan melihat semuanya bahkan kini ia melihat kebersamaan keduanya didepan mata dan berada di antara keduanya,bagaimana tidak kecewa jika kekasih kita tengah berbahagia dengan wanita lain tepat dihadapan kita bahkan kita hadir dalam situasinya
Jika Rifa tahu akan semakin menyayat hatinya karena belati begitu mengikisnya pasti ia akan menolak ajakan Saaih tadi dan memilih pulang sendiri
Kini hatinya semakin terkikis karena keduanya nampak begitu romantis,apa mungkin mereka sengaja ingin mematahkan hati Rifa?
![](https://img.wattpad.com/cover/223891946-288-k673998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SunRain|Saaihalilintar (Completed)
Novela JuvenilKau terang dalam siang dan tenggelam dalam malam,namun mampukah malamku tetap terang dan tenang tanpa kehadiranmu? -Rifa Nabilah (Rain) Saat aku tenggelam aku selalu menitip pesan pada bulan bahwa aku selalu merindukan hujan,harap kembali bersamaan...