Aku rasa dia mencintaiku,akan tetapi aku tidak mempunyai buktinya
-Jafaralydrs-
🌼🌼🌼
Selain Atta yang sudah sukses dan terkenal,Saaih pun sukses diusia belianya bahkan diantara saudaranya yang lain ia yang paling mewah dalam kehidupan,ya wajar karena itu hasil jerih payahnya juga kerja kerasnya yang sering begadang juga pintar dalam mengelola bisnis abinya
Saaih yang sedang mencuci mobil miliknya tak sengaja meihat Rifa kesulitan membuka gerbang rumah karena Rifa habis menemui kakaknya di blok sebelah
Saaih pun mendekat untuk membantu membuka gerbang dengan wajah datarnya
"biar gue!"titah Saaih saat Rifa kesulitan membuka kunci gerbangnya dan Rifa pun menyingkirkan tangannya
Lalu Saaih pun membukanya
"terimakasihh mas"ucap Rifa setelah gerbang terbuka
"hm"deham Saaih
Rifa pun diam dan berjalan di belakang Saaih hendak masuk rumah,namun Rifa berhenti dan menyahut Saaih
"mas Saaih"ucap Rifa seketika Saaih pun membalikan badan
"hm?"tanyanya
"tadi tidak sengaja lewat tukang nasi uduk langganan mas,ini saya beli buat mas"ucap Rifa menyodorkan nasi uduk lalu menundukan pandangan
Saaih melirik Rifa lalu beralih pada nasi uduk yang disodorkannya dengan tatapan dingin,namun ia pun mengambilnya karena merasa tidak enak juga memang ia belum sarapan apalagi ini sarapan kesukaannya
"thanks Rif"ucap Saaih mengambil nasi uduk tersebut
Rifa sedikit kaget karena ini pertama kalinya Saaih menyebut namanya seperti ini,hingga Rifa pun menganggukan kepala dan berjalan kembali
Namun hendak menaiki tangga rumah,Saaih menahannya dengan menyebut namanya dan Rifa pun melihat sumber suara
"sini dulu,gue mau nanya!"titah Saaih
deg
Rifa kaget akan pertanyaan yang Saaih lontarkan karena takutnya mengenai hal yang ia khawatirkan selama dirumah ini,hingga ia pun menghampiri Saaih dengan cemas
"i-iya mas ada apa?"tunduknya
"lo betah disini?"tanya Saaih berbeda dari biasanya yang dingin pada Rifa
huffft akhirnya Rifa lega atas pertanyaan Saaih yang jauh dari bayangannya
"alhamdulillah betah mas"tunduknya lagi
"syukurlah,takutnya lo ga betah apalagi dengan sikap dingin gue ke lo"ujar Saaih dilanjut membersihkan mobilnya dengan air,ya Saaih mencoba care pada Rifa karena semalam umi yang meyuruhnya
"oh enggak mas tidak apa-apa,saya ngerti kok"ulas Rifa sambil melihat kegiatan Saaih
"oke,oh ya suara lo bagus juga yah"ucap Saaih terus mencuci mobilnya
Rifa diam karena kenapa Saaih bilang begitu,apa Saaih pernah mendengar suaranya?
"tidak,biasa saja mas"rendahnya
Saaih yang mendengar elakan Rifa,ia tak terima hingga hampir keceplosan saat dia menguping Rifa melantunkan ayat suci al-Qur'an pada malam itu
Keduanya memang tak banyak bicara,Saaih yang cuek dan Rifa yang pemalu sulit untuk bersatu untuk saat ini,tapi tidak tahu nanti!
Rifa pun kembali ke dalam rumah dan Saaih melanjutkan kegiatannya
Lalu Rifa membantu bang Thoriq membersihkan rumah sambil menunggu Qahtan Saleha mandi
"Rif udah aja,tuh Qahtan sama Saleha udah selesai mandi.Kamu temenin mereka sarapan aja"titah Thoriq sambil mengepel di area meja makan
"Tapi kak tanggung sebentar lagi selesai"elak Rifa mengepel bagian dapur
"udah gapapa biar bang Thoriq aja lagipula ini kan udah tugas bang Thor,nanti keburu mereka main-main lagi.Mending sekarang sarapan dulu terus ngaji"paksa Thoriq
Karena Thoriq memaksanya,Rifa pun menurut lalu beranjak ke kamar Qahtan Saleha
Lalu ketiganya pun bersarapan dilanjut mengaji,juga Rifa bercerita mengenai Abu Nawas yakni tokoh Sufi yang cerdik dan jenaka hingga mengundang antusias dan tawa dari keduanya bahkan Qahtan terus meminta bercerita yang lain setelah Rifa selesai cerita tentang Abu Nawas
......
Setelah mengaji Qahtan dan Saleha mengajak Rifa ke taman meski sebelumnya dilarang Thoriq karena awannya mendung namun keduanya memaksa hingga Thoriq menyuruh Saaih mengantar mereka dengan mobil agar tidak kehujanan dijalan dan Saaih pun menurut karena ia tak lagi sibuk
Taman yang hijau nan luas sangatlah indah dan leluasa hingga mereka bertiga main kucing-kucingan dan saling kejar-kejaran,Saaih hanya menunggu dimobil sambil memainkan handphone nya
Qahtan Saleha ingin membeli eskrim namun tempatnya diujung taman sehingga Rifa yang membelinya karena ia ingin keduanya bermain saja dan keduanya pun mengiyakannya,saat Rifa sedang membeli eskrim terdengar suara petir disusul dengan turun hujan hingga Qahtan dan Saleha langsung masuk mobil dan Rifa masih distand eskrim tersebut hendak berjalan namun hujan semakin deras membuatnya enggan berjalan
"bang kasihan kak Rifa terjebak hujan,mana gak ada payung.Gimana dong bang"panik Saleha
Saaih pun melihat Rifa diujung taman,ia ingin menjemputnya namun tak mungkin mobil masuk ke taman.Hingga akhirnya...
"tunggu disini abang jemput kak Rifa dulu"ucap Saaih pada kedua adiknya
"iya bang Saaih"ucap Qahtan
Saaih berlari menuju Rifa,melewati derasnya hujan juga licinnya rerumputan....Rifa tertegun kala Saaih menghampirinya hujan-hujanan
"Mas Saaih kenapa kemari hujan-hujanan?"tanya Rifa memegang eskrim dikedua tangannya
Saaih tak menjawab ia sibuk membuka jaketnya dan ternyata...
"sorry kalau lancang"tiba-tiba Saaih menutupi kepala Rifa dengan jaketnya seketika Rifa kaget dan pikirannya bertanya-tanya juga jantungnya berdebar-debar
"sekarang kita lari ke mobil"ucapnya lalu berlari sambil memegangi jaket untuk menutupi kepala Rifa
Keduanya berlari cepat hingga Rifa terpeleset karena rumput yang licin dan menyebabkan sandal jepitnya putus, kakinya terkilir juga eskrimnya jatuh,malangnya.
"astagfirullah..."Rifa tersungkur nyeri pada kakinya
"lo gapapa?sini gue bantu"ucap Saaih mengulurkan tangannya
"tidak usah tidak apa-apa saya bisa sendiri kok"Rifa mencoba berdiri sendiri namun nihil,kakinya sangat nyeri hingga ia pun tergeletak lagi
"ck!gue bilang apa...pegang jaketnya"Titah Saaih pada Rifa untuk memegang jaketnya
"sorry lancang,darurat!"lirih Saaih
Jantung Rifa berdegup kencang kala Saaih mengangkat tubuhnya ala bridalstyle
ya!tubuhnya terpegang oleh bukan mahromnya hingga mengunci tubuhnya tidak bergerak saking gugupnya belum lagi pandangan keduanya bertemu hingga bertatap-tatapan,rasa takut juga gugup keduanya bercampur aduk.Rifa tersadar lalu menghentikan tatapan nya itu,astagfirullah.BatinnyaSaaih yang terpaksa lakukan ini karena darurat,terus beristighfar dalam hati.Ia pun gugup hingga denyutan jantungnya bergerak cepat terutama saat bertatapan dengan Rifa,mata yang indah.Batinnya
INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA
jangan lupa vote dan comment semuanya☀💦
KAMU SEDANG MEMBACA
SunRain|Saaihalilintar (Completed)
JugendliteraturKau terang dalam siang dan tenggelam dalam malam,namun mampukah malamku tetap terang dan tenang tanpa kehadiranmu? -Rifa Nabilah (Rain) Saat aku tenggelam aku selalu menitip pesan pada bulan bahwa aku selalu merindukan hujan,harap kembali bersamaan...