14

61 9 0
                                    

Jatuh cinta bukanlah sebuah pilihan melainkan sebuah ketentuan,ketika logika bertolak belakang dengan perasaan sementara hati berteriak untuk disatukan
-AyatSuci-

🌼🌼🌼

Angin yang tenang bulan yang terang serta bintang yang gemilang menemani malamnya di balkon kamar.Usai menidurkan Qahtan dan Saleha,Rifa beralih ke kamarnya untuk beristirahat namun setelah mengambil wudhu ponselnya gemetar menandakan pesan masuk hingga ia pun memeriksanya

Tertera dalam layar bahwa yang mengirim pesan adalah pria yang memberinya ponsel ini

Mas Saaih
Rif

Rifa pun langsung membuka dan membalasnya

Rifa
iya mas

Tak lama Saaih juga langsung membalasnya

Mas Saaih
lo lg dmn?sm siapa?

Rifa
di kmr sndr mas,ada apa?

....

Saaih POV

Setelah merasa dekat dengan Rifa,Saaih merasa ada kenyamanan dalam dirinya karena sosok Rifa yang saling terbuka dengannya bahkan Saaih sering meminta pendapatnya mengenai berbagai hal begitupun sebaliknya

Malam ini Saaih ingin mengungkapkan perasaannya setelah kehadiran Rifa dalam hidupnya juga keluarganya meski ia ragu juga malu,namun akhirnya Saaih pun memberanikannya melalui telepon

Saaih
blh gue telpon?biar jelas

Rifa sedikit lebih lama membalasnya karena mungkin ia memikirkannya dahulu,namun itulah yang Saaih suka dari Rifa yakni berpikir sebelum bertindak

Rifa
iya mas

Saaih langsung menelpon Rifa di ruang edit karena hanya dirinya yang berada disana sehingga tak akan ada yang mendengarnya

"gak tau kenapa sejak lo hadir disini gue ngerasa ada perubahan dalam diri gue,gue ngerasa nyaman adanya lo.Semua cerita gue pasti lo tanggepin juga dikasih pendapat bahkan lo ikut turun tangan dalam pekerjaan gue,mulai nyiapin tempat,ide,juga saran"ucap Saaih

"ya allah mas justru saya yang berterima kasih karena melalui jalan pekerjaan ini saya bisa mengenal keluarga hebat seperti mas,umi,abi juga yang lainnya.Saya juga mendapat kasih sayang juga perhatian layaknya keluarga sendiri hingga itupun yang membuat saya nyaman berada disini.Saya tidak tahu kalau saya tidak berada disini mungkin saya masih bingung mencari pekerjaan juga belum bisa membantu pereekonomian keluarga"ucap Rifa

"itu semua udah kehendak Allah Rif sehingga lo hadir dalam rumah ini..."

Saaih menarik nafasnya berat

"umm gue pengen bilang,setelah beriringnya waktu yang cukup lama dan gue udah pikir mateng-mateng gue rasa.....gue suka sama lo Rif" ucap Saaih sedikit terbata-bata karena takut Rifa tak suka perkataannya

Rifa yang mendengar itu langsung terdiam karena ia pun sama sekali tak pernah terbayang bahwa Saaih akan mengatakan itu,karena ia pun mulai menyukai Saaih namun ia menyadari dirinya siapa hingga tak mungkin ini terjadi

"kenapa suka sama saya mas,masih banyak wanita diluar sana yang lebih dari saya.Saya hanya guru Qahtan dan Saleha mas bukan orang kaya,orang terkenal apalagi terpandang bahkan saya hanya perantau dari kam-"ucapnya terpotong karena Saaih memotongnya

"Jangan bilang gitu Rif,lo itu apa adanya gak macem-macem jadinya gue nyaman sama lo dan sekarang gue tanya bagaimana perasaan lo ke gue?jujur aja Rif"ucap Saaih membuat Rifa tertegun hingga Rifa harus menjawab apa karena dalam hatinya mengatakan ia pun menyukainya namun pikirannya menolak karena selalu terbayang perbedaan diantara keduanya

Namun karena hati lebih pekat ia pun memilihnya

"enghh...kalau boleh jujur saya juga mulai menyukai mas Saaih karena saya merasa ada pengertian dalam diri mas Saaih sehingga saya merasa nyaman,tapi selama ini saya hanya berpikir biasa saja mungkin karena kita seumuran sehingga mas Saaih mengerti diri saya jadi saya sama sekali tak menyangka akan ungkapan mas Saaih tadi"ujar Rifa lembut karena akhirnya ia pun bisa mengungkapkan perasaannya selama ini

Saaih langsung terdiam karena ia pun tak menyangka bahwa Rifa pun menyimpan rasa padanya selama ini hingga ia benar-benar tak menyangka bahwa keduanya saling menyukai

"Gue juga gak tahu bakal begini da gak nyangka kalau lo juga suka sama gue Rif..."Saaih menarik nafasnya dalam "gue tahu lo pasti gak akan pacaran dan gue juga pengen ngikutin umi abi untuk tidak pacaran,tapi apa lo mau menjalin hubungan dengan gue tanpa pacaran?"tanya Saaih keringetan karena gugup juga bercampur aduk

Rifa tertegun atas pertanyaan Saaih juga sedikit bingung

"maksudnya mas?"tanya Rifa

"Kita gak pacaran tapi kita perlu saling kepercayaan juga menjaga perasaan,seberusaha mungkin kita tidak melirik orang lain karena kita ada keterkaitan yakni hubungan.Kalau waktunya udah pas gue bakal resmiin hubungan kita ini Rif,paham kan?"ujar Saaih

Rifa bergeming atas penjelasan yang Saaih lontarkan,namun akhirnya ia pun mengerti hingga ia pun mengiyakannya

"......" obrolan keduanya berlanjut hingga pertengahan malam karena dilanjut dengan cerita keduanya yang saling mengundang tawa juga pendapat

Diahkir obrolannya keduanya saling mengucapkan selamat malam juga mendo'akan,hal yang pertama kali terjadi di antara keduanya


⚡⚡⚡

Pagi ini nampaknya pagi yang lebih berwarna baginya,bagaimana tidak kan semalam ia habis saja bahagia oleh sang pujaan hatinya kini.Namun ia tetap berprinsip dengan perkataan ini
jika suka janganlah terlalu
jika bahagia,sisakan ruang untuk kecewa
Agar kita lebih siap jika Allah membalikkan perasaan kita tiba-tiba -Azrhoel17

Setelah mengajar Qahtan Saleha dan Muntaz,Rifa mendapat email dari pihak kampus yang menyatakan bahwa Rifa lulus mengikuti test beasiswa juga ia mendapat skor tertinggi diantara peserta lainnya hingga ia benar-benar bersyukur atas ni'mat yang Allah berikan pagi ini

Sungguh diluar dugaannya hingga ia pun segera memberitahu Ganjar juga keluarganya di kampung,namun yang paling histeris adalah dari keluarga dan tim Gen Halilintar ini.Mereka semua memberi ucapan selamat pada Rifa yang berhasil mendapatkan beasiswa di kampus ternama disini tidak terkecuali Saaih yang terus memberinya senyuman haru bahagia

Namun yang ia pikirkan sejak dahulu adalah ketakutannya lalai dalam bekerja jika ia kuliah meski umi abi terus bersikeras agar Rifa kuliah saja dan mengajar ketika sebelum atau sesudah kuliah.Lagipula waktunya banyak karena Rifa kan sudah menetap dirumah ini hingga bisa kapan saja,namun tetap saja ia merasa tidak enak

Setelah umi dan abi mengetahui ini Rifa disuruh segera belanja perlengkapan karena besok ia sudah mulai masuk kuliah,sedang Rifa belum punya apa-apa hingga Rifa pun mengiyakannya ditemani Iyyah untuk berbelanja

Drrt

Mas Saaih
selamat ya,kamu emang hebat👍

Rifa yang melihatnya senyum-senyum sendiri apalagi pertama kalinya Saaih bilang "kamu" pada dirinya

Rifa
trmakasih mas,Allah yang hebat

INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA
jangan lupa vote dan comment semuanya☀💦

SunRain|Saaihalilintar (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang