26

51 6 1
                                    

pada akhirnya kita akan memahami bahwa puncak dari rasa cinta adalah keikhlasan

-ayatsuci-

🌼🌼🌼

Ternyata Ashilla tidak hanya membeli satu sepasang sepatu melainkan dua karena ia ingin samaan dengan Saaih hingga Saaih pun membelinya juga bahkan yang Ashilla pun ia bayarkan

Rifa yang melihat dari kejauhan spontan menerbitkan senyumnya karena disitu keduanya terlihat sangat bahagia apalagi Ashilla hingga ia terus menggandeng lengan Saaih meski kelihatannya Saaih terlihat resah hingga sesekali Saaih menepisnya halus

Meski senyumnya terbit namun hatinya sedikit menjerit karena rasanya begitu pahit juga sakit,apa saya mundur saja?toh cinta mas Saaih yang ditunggu-tunggu kini sudah hadir.Batinnya

"sekarang makan yuk,aku laper nih"ucap Saaih memegang perutnya dengan ekspresi gemas

"ayo aku juga laper...kita ke tempat biasa aja yah?"tanya Ashilla dengan tas selempang di badannya yang baru disadari Rifa bahwa itu pemberian Saaih seperti yang ada di foto

"oke"angguk Saaih

Keduanya beranjak ke kafe langganan mereka sejak SMA hingga mereka bernostalgia

Rifa yang memerhatikannya dari kursi yang tak jauh dari keduanya merasa semakin sulit saja dengan perasaannya karena ia bingung apa yang dilihatnya ini kenyataan atau hanya khayalan sedangkan saat ia membuyarkan lamunannya,objek yang dilihatnya tak ikut buyar.

Ternyata wanita yang selama ini masih dalam hati dan pikirannya adalah dalam lingkup yang dekat dengannya,lalu apa saya hanya sebagai pelampiasannya?
batin Rifa

Saaih POV

Setelah sekian lama menghilang karena pergi meninggalkan tanpa alasan kini ia kembali dalam kehidupan dengan kondisi yang sudah berbeda.Aku tak munafik bahwa aku terkadang masih memikirkannya hingga kini,bagaimana tidak sedangkan dia adalah cinta pertamaku

Dia adalah Ashilla kekasihku dahulu saat SMA yang sudah lama menghilang.Saat hubungan kita tengah bermekaran juga tengah bahagia-bahagianya,entah kenapa ia pergi begitu saja tanpa meninggalkan alasan bahkan pamitan yang membuatku Psetengah gila mencarinya

Kini kembalinya dia membuatku bingung menjalani kebersamaannya karena kini aku pun sudah memiliki kekasih hati yang mampu menyisihkan rasa rindu terhadap kekasihku dahulu

"Ih udah hampir seminggu kita selalu bersama lagi,tapi apa kamu belum bisa kasih kepastian buat kelanjutan hubungan kita ini?sedangkan aku aja belum pernah bilang putus sama kamu,tapi sekarang kamu malah menjalin hubungan baru sama Rifa.Mana janji kamu bakal setia itu?!"ucap Ashilla bak mengintimidasi berhadapan dengan Saaih di kursi kafe

Saaih terdiam sejenak bukannya takut melainkan bingung

"Shil tapi dengan hilangnya kamu tanpa alasan selama dua tahun itu aku berusaha anggap hubungan kita ini udah berakhir.Kamu tahu karena kamu menghilang aku hampir gila cari kamu sampai aku hampir di DO dari sekolah karena jarang masuk juga suka bermasalah,aku selalu menghajar orang-orang yang bicarain kamu yang engga-engga apalagi ada yang bilang kamu menghilang karena hamil"pelan Saaih sembari memegang sedotan dalam gelasnya

Ashilla mengerutkan kedua alisnya dengan wajah sendu

"aku pergi karena ada alasannya Ih!"tekan Ashilla

"itu yang selalu kamu bilang seminggu ini tanpa ada kelanjutannya,sekarang aku tanya lagi alasan yang jelasnya apa Shil?"tanya Saaih

"ada Ih"balas Ashilla

"iya apa?!"Saaih sedikit menekan

Ashilla langsung terdiam karena omongan Saaih sedikit menekan juga nada bicaranya sedikit menaik

Saaih hanya menatap dalam pada Ashilla

"aku kena leukimia"melas Ashilla dengan mata sendunya

Bibir Saaih terkatup rapat dan jantungnya berdetak hebat,ia begitu terkejut mendengarnya

"gak mungkin Shil"geleng Saaih tak percaya

"aku dibawa ke Singapur karena leukimia aku sudah parah dan papah ingin aku menetap disana dulu sama tante sampai aku benar-benar sembuh sehingga aku tutupin kepergian itu karena aku sama sekali gak mau kamu khawatir juga aku takut kalau kamu tahu penyakit itu kamu bakal tinggalin aku Ih...hiks"sendu Ashilla diakhiri tumpahan air mata

Saaih benar-benar kaget mendengarnya hingga ia ikut merasakan kesedihan Ashilla

"kenapa kamu berpikiran seperti itu?meski aku tahu pun aku gak mungkin ninggalin kamu Shil"lembut Saaih

"hikss...maafin aku Ih,aku percaya kamu emang lelaki yang baik yang gak mandang fisik.Tapi sekarang aku udah proses pemulihan Ih dan udah kembali lagi,kamu mau kan lanjutin hubungan kita yang dulu?"pinta Ashilla begitu sendu

"tapi sekarang aku udah sama Rifa"elak halus Saaih

"aku mohon Ih,beri aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita ini.Aku ingin kita bersama lagi kaya dulu,aku masih sayang sama kamu Ih"sendu Ashilla menarik kedua tangan Saaih lalu mencengkramnya halus

Saaih tak tega melihat Ashilla begitu sendu dengan nada bicaranya meski ia resah tangannya dicengkram,tapi karena Saaih tak suka melihat wanita bersedih apalagi wanita yang ia sayangi termasuk Ashilla karena pernah ia sayangi juga

"ok,tapi aku ga janji untuk melanjutkan hubungan yang dulu,kita bisa bersama walau sebagai teman"ucap Saaih

"berarti kita bisa terus bersama lagi?"senang Ashilla mengerutkan dahinya

Saaih menganggukan kepalanya pasrah membuat Ashilla senang melihatnya hingga spontan Ashilla berpindah duduk ke samping dan langsung memeluknya

"makasih yah Ih kamu emang gak pernah berubah dari dulu"ucap Ashilla mengeratkan pelukannya

Saaih benar-benar mematung saat Ashilla memeluknya,pertama kalinya ia dipeluk selain mahromnya hingga ia pun melepaskan pelukan Ashilla

"Shill aku tetap kaya dulu,aku gak suka disentuh-sentuh"tepis Saaih halus hingga Ashilla meleburkan senyum bahagianya menjadi manyunan juga matanya mendesis

Keduanya pun lanjut makan juga mendengarkan curhatan Ashilla di Singapura selama dua tahun itu

Raga Saaih memang bersama Ashilla tapi pikirannya berlari pada Rifa,ia takut ketahuan Rifa mengenai semua ini apalagi Rifa adalah teman dekat Ashilla meski selama ini Ashilla tak pernah menceritakan masa lalunya bersama Saaih pada Rifa

Saaih terus meminta maaf pada dirinya sendiri atas keputusan yang ia ucapkan tadi,maafkan saya Rif.Batin Saaih

Sedangkan Rifa yang sejak tadi memerhatikan keduanya kini sudah tak kuasa menahan air matanya apalagi saat Ashilla memeluk Saaih hingga Rifa memilih pergi sebelum air matanya mengalir di pipi

Rifa beranjak dari kursinya pelan meninggalkan minuman yang belum ia minum sama sekali hingga baru beberapa langkah air matanya mengalir dan ia langsung mengusapnya,ya allah kuatkan hati hamba jangan sampai hamba berlarut dalam kesedihan.Batinnya

Saaih yang tengah melamun ke arah lain tak sengaja melihat Rifa beranjak dari kursi yang tak jauh darinya,hingga ia pun memanggil dan menyusulnya karena ia ingat bahwa baju dan tas yang dikenakan Rifa itu pemberiannya

"Rifaaa..."panggil Saaih berlari mengejar Rifa

INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA
jangan lupa vote dan comment semuanya☀💦

SunRain|Saaihalilintar (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang