jika hanya ingin menghilangkan resah,cukup saling berbagi kisah jangan menjalin kasih
-baitsemusim-
🌼🌼🌼
Rifa memikirkan kenapa sikap Saaih berubah drastis seperti ini apalagi tadi siang saat dirinya tersiram air oleh Ashilla,Saaih sama sekali tak bereaksi apapun padanya yang ada malah dimarahi oleh Saaih
Namun dibalik itu hatinya terselip rindu yang menggebu-gebu pada Saaih,namun apa masih berhak ia merindukannya?
Kau menghentikan kita,tapi rindu untukmu lupa kau hentikan juga dan sekarang aku rasa antarkita lebih jauh dari antariksa
-RifaJika Saaih terus seperti ini,apa Ashilla kuat untuk menyikapinya?Sedangkan Saaih saja sama sekali tak memberi penjelasan apapun mengenai perubahannya
Rifa pun beranjak ke tempat tidurnya,namun tiba-tiba heartlamp disamping tempat tidurnya menyala dua kali membuat Rifa tak percaya melihatnya karena ia ingat dengan pesan Saaih dulu kalau lampunya nyala dua kali artinya diantara keduanya ada rindu
Rifa terbesit berpikir apa Saaih merindukannya juga?
Saaih POV
Saaih sadar akan perubahan sikapnya terutama pada Rifa,ia tahu perubahannya salah hingga banyak melukai hati yang tak tahu apa-apa.Lantas kenapa terus dilakukan jika tahu itu salah?
Saaih pun tak tahu apa akan ia hentikan atau teruskan,sedangkan kondisinya belum memungkinkan.Lantas bagaimana hubungannya dengan Rifa,akankah terus berjalan?sedangkan ia malah menduakan perasaannya pada dua wanita yakni Rifa dan Ashilla
Jangan samakan keduanya,tentu keduanya berbeda baik fisik,hati,kondisi juga statusnya kini.Lebih jelasnya kini Rifa lah yang lebih utama daripada Ashilla
Jujur Saaih sangat merindukan kekasih hatinya,hingga refleks ia menyentuh heartlamp nya dua kali karena perasaannya kini seperti arti dari sentuhannya itu
jawablah wahai kekasih hati,panggilan dari seorang perindu -Saaih
Tak lama lampunya menyala juga,apa kau juga merindukanku?
"Rif apa berhak gue masih ngerinduin lo,sedangakan gue terus nyakitin perasaan lo.Lo tutupin rasa duka dengan bahagia,gue tahu lo kuat tapi apa lo mampu terus-terusan seperti itu?"gumam Saaih sembari memandang Rifa pada ponselnya
"lo berhak ngerinduin Rifa karena dia masih jadi kekasih hati lo,bahkan gue yakin yang ada di dalam hati lo itu Rifa bukan Ashilla"celetuk Atta yang sejak tadi ternyata ada ruang tersebut,namun pas Saaih masuk kebetulan Atta sedang di toilet
"bang Atta?dari kapan disini?"kaget Saaih
"dari tadi"balas Atta polos
"berart-i..."ucap Saaih terbata mengangkat kedua alisnya
"ya gue denger semuanya,gue prihatin sama lo Ih"polosnya lagi sembari duduk disamping Saaih
"maksudnya?"heran Saaih langsung menutup ponselnya yang memapangkan foto Rifa
"kenapa lo masukkin dua wanita dalam satu hati kalau lo gak mampu mengatasinya?dan sekarang lo tau akibatnya,lo kehilangan wanita baik yang lo sia-siakan.Wanita yang tulus sayang sama lo,yang udah mampu mewarnai kehidupan lo!tapi lo malah sebaliknya,prihatin gue sama lo!"ucap Atta
Bak tertanam benih,Saaih merasa tersiram dengan perkataan Atta hingga pikiran juga hatinya terasa akan menumbuh
Ya Saaih terpukul dengan perkataan abang pertamanya ini,bagaimana tidak sedangkan omongannya itu benar semua hingga Saaih langsung mematung mendengarnya
"tapi lo gak tau apa-apa bang kenapa gue jadi begini,gue nyesel tapi gue gak tahu harus gimana setelah ini"sendu Saaih
"semua masalah pasti ada alasannya Ih,tapi tergantung kita gimana nanganinnya...menurut gue lo harus milih antara Rifa dan Ashilla,jangan dua-duanya!"saran Atta menepuk bahu Saaih
Saaih terdiam memikirkan perkataan Atta,ia bingung antara memilih Rifa atau Ashilla
"tapi gue bingung bang,gue gak bisa ninggalin Ashilla tapi gue juga gak mau kehilangan Rifa"melas Saaih
"apa sih yang buat lo ga bisa ninggalin Ashilla?karena dia cinta pertama lo?"greget Atta
Saaih menggelengkan kepalanya
"terus?"
Saaih terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Atta
"gue ha-"ucapnya terpotong
ceklek
Saat Saaih akan menjawab pertanyaan Atta tiba-tiba Fatim membuka pintu ruang tersebut
"bang Saaih cepet ke bawah ada kak Ashilla!"titah Fatim dari luar sembari memegang pintu yang sedikit terbuka
"Ashilla?mau ngapain?"heran Saaih
"i don't know"ucap Fatim mengangkat bahunya
"yaudah sekarang abang ke bawah"ucap Saaih beranjak dari kursi
"ok...eh iya bang Atta itu tenda-tendanya udah sampai"ucap Fatim membuka pintu sedikit lebih lebar
"iya Tim nanti abang nyusul"ucap Atta
"yaudah Atim duluan kebawah...bang Saaih cepet"
"iya"ucap Saaih sembari memakai kaos karena sebelumnya ia hanya memakai oblong
Fatim pun meninggalkan kamar abangnya ini kemudian di susul Saaih untuk beranjak ke bawah menemui Ashilla di ruang tamu
Saaih heran kenapa Ashilla datang ke rumahnya tanpa mengabarinya dahulu,tidak biasanya.
Kini Saaih pun sudah di ruang tamu dan duduk bersebrangan dengan Ashilla dengan disediakan lemon tea juga makanan ringan di meja depan keduanya
"kok tumben kamu gak ngabarin aku dulu mau kesini?"tanya Saaih
"kan biar surprise lagian wa kamu juga dari pagi gak aktif,yaudah aku langsung kesini aja"ucap Ashilla sembari memegang gelas
"terus itu apa?"tanya Saaih menunjuk ransel Ashilla yang tak biasa dibawanya
"oh ini,ini pakaian hangat sama skincare an"ucap Ashilla menunjukkan tasnya
Saaih heran untuk apa Ashilla membawa barang-barang tersebut
"emang kamu mau kemana bawa begituan?"heran Saaih
"loh kan kemarin kamu bilang kalau malam sekarang mau bikin konten ngecamp semalaman di samping rumah sama keluarga kamu,iya kan?"tanyanya
"i-ya,terus?"
"ya aku juga mau ikutan,sambil memperdekat hubungan aku sama keluarga kamu gitu"ucap Ashilla begitu percaya diri
Saaih bingung apa ekpresi yang harus ia tunjukkan,antara senang atau resah?
Resah,karena baru saja ia memikirkan untuk berusaha menjaga perasaan Rifa.Sehingga ia takut jika sedang bersama Ashilla dapat menyakiti perasaan Rifa kembali,belum lagi keluarganya yang tak terlalu menyambut hangat kehadiran Ashilla membuatnya merasa tak enak pada Ashilla
Namun karena sudah terlanjur hadir disini,maka Saaih pun mengekspresikannya hangat agar Ashilla terlihat senang
"oh yaudah sekarang kamu gabung girls aja di atas soalnya mereka lagi persiapan,kan tendanya mau di pasang sekarang mumpung masih sore biar gak ribet"ucap Saaih lembut
"ok baldy"sumringah Ashilla memberi hormat pada Saaih
"ck ck ck!kamu nih"geleng-geleng Saaih dengan senyum menariknya
Ashilla pun beranjak ke lantai atas untuk bergabung dengan girls mempersiapkan alat-alat juga perlengkapan camping dan tak lupa cemilan-cemilan,sedangkan boys mempersiapkan tenda di halaman samping rumah sebagai tempat camp juga barbeque-an untuk nanti malam
INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA
jangan lupa vote dan comment semuanya☀💦
KAMU SEDANG MEMBACA
SunRain|Saaihalilintar (Completed)
Novela JuvenilKau terang dalam siang dan tenggelam dalam malam,namun mampukah malamku tetap terang dan tenang tanpa kehadiranmu? -Rifa Nabilah (Rain) Saat aku tenggelam aku selalu menitip pesan pada bulan bahwa aku selalu merindukan hujan,harap kembali bersamaan...