ada apa dengan diri gue?kenapa setiap ngeliat lo rasanya ada kerinduan yang tersimpan
-Sun-
🌼🌼🌼
"Qahtan Saleha maaf eskrimnya jatuh,nanti kak Rifa beliin lagi yah?"lemas Rifa karena nyeri pada kakinya juga badannya sudah terbalut kain tipis yang ada di jok belakang
"harusnya kita yang minta maaf,gara-gara kita kak Rifa keseleo dan hujan-hujanan seperti ini"sendu Saleha
"Im sorry"sendu Qahtan peluk Rifa yang duduk diantara ia dan Saleha,disusul juga Saleha memeluknya
"kalian tidak salah,tidak usah bilang maaf"elus Rifa pada keduanya
Saaih yang merasa bersalah karena membawanya berlari cepat hingga terjatuh,ia hanya bisa terdiam dan menyaksikan mereka berpelukan lalu melajukan mobilnya
Baginya,Qahtan dan Saleha sudah seperti adiknya sendiri karena ia sudah sangat menyayangi keduanya.Begitupun Qahtan dan Saleha yang sudah menyayangi Rifa seperti kakaknya
"Kaki kak Rifa biru,pasti sakit yah kak?"polos Qahtan melihat kaki kanan Rifa yang melebam
Rifa hanya tersenyum menggelengkan kepalanya seperti alibi karena ia ingin terlihat baik-baik saja pada keduanya.Saaih yang melihat dari kaca depan,gue tahu itu sakit.Batinnya
Setelah sampai dirumah,Qahtan Saleha langsung membopong Rifa masuk ke rumah dengan pelan.Saaih meminta Fatim menyiapkan air hangat untuk mengompres kaki Rifa yang terkilir dan ia mengambil handuk untuk mengeringkan badannya juga untuk Rifa
"langsung ke kamar aja yah kak,ganti baju dulu takutnya masuk angin"ucap Fatim membopong Rifa ke arah tangga
Setelah Rifa selesai mengganti pakaian,Fatim langsung mengompres kakinya meski sebelumnya berdebat dulu karena Rifa berusaha untuk mengompresnya sendiri hingga akhirnya ia harus menuruti kata Fatim
Saaih pergi ke kamar Saleha untuk memberikan handuk pada Rifa,namun ia lihat Rifa sudah mengganti pakaiannya dan sedang dikompres oleh Fatim.Saaih pun turun lagi untuk membuat teh hangat untuk Rifa,mungkin ia perhatian seperti ini karena merasa bersalah pada Rifa
"mau ngapain Ih?"tanya Jidah yang sedang memasak mie
"bikin teh hangat"datarnya
"tumben...biasanya kamu jarang minum teh"ucap Jidah heran
"bukan buat Aaih"datarnya lagi sambil mencari gula di lemari bagian atas
"terus?"tanya Jidah
"buat Rifa,dia habis kehujanan"ucapnya
"hah?emang Rifa habis darimana bisa kehujanan?"herannya
"dari taman sama Aaih,Qahtan juga Saleha.Tapi pas beli eskrim dia kehujanan juga keseleo"terangnya
"keseleo?terus gimana?"tanyanya lagi
"ya lebam kakinya,sekarang Fatim lagi ngompres"sambil mengaduk teh tersebut
"tapi kenapa bisa ke-"ucapnya terpotong karena Saaih langsung pergi membawa teh buatannya,kebiasaan nih anak.Batin Jidah
ceklek
Orang-orang yang ada diruangan tersebut langsung melihat ke arahnya
"bang Saaih darimana aja?lihat kaki kak Rifa lebam banget,tubuhnya juga meriang"ujar Fatim sambil memeras handuk kompresan
"meriang?"ucap Saaih melirik Rifa yang duduk terbaring
"iya bang kak Rifa meriang kedinginan,tapi pas Fatim pegang keningnya panas"jelas Fatim

KAMU SEDANG MEMBACA
SunRain|Saaihalilintar (Completed)
Novela JuvenilKau terang dalam siang dan tenggelam dalam malam,namun mampukah malamku tetap terang dan tenang tanpa kehadiranmu? -Rifa Nabilah (Rain) Saat aku tenggelam aku selalu menitip pesan pada bulan bahwa aku selalu merindukan hujan,harap kembali bersamaan...