–––––
〃ABINAYA〃
–––––Katanya jika jantung berdebar kencang, artinya kamu sedang panik bisa juga karena sakit
Tapi mana mungkin hanya melihat kibaran bulu mata saja membuat Abinaya tumbang–––––
Jeno berjalan memasuki lobby sambil menyampirkan blazer hitam yang sedikit basah di lengan kirinya. Sesekali ia menggosoknya dengan telapak tangan berharap cepat kering. Malangnya hari ini ia harus melakukan presentasi dadakan di departemennya.
"Blazernya kenapa digosok terus, Pak? Kenapa gak ngegosok saya aja?" Goda salah satu resepsionis disana.
"Bisa aja, Mbak. Kemarin saya nyuci lupa gak diangkat jadinya kehujanan." Jawab Jeno ramah.
"Makannya cepet cari pendamping biar ada yang ngurus. Saya juga mau kok jadi pendamping hidup Pak Abi!"
"Doain yang terbaik aja, Mbak."
Merasa cukup gerah dengan godaan jenaka di pagi hari, Jeno melanjutkan langkah menuju ruangannya. Sesampainya ia sudah disambut oleh suara meriah dari rekan-rekan departemennya, Jeno tersenyum menanggapi.
"Pak Abi! Ini sebenernya ada apa sih? Kok saya gak ngerti ya kenapa orang-orang rusuh banget pagi ini?" Tanya Hendery, salah satu mulut andalan departemen pemasaran yang ditempatkan di divisi promosi.
"Nanti kita bahas di rapat lima belas menit lagi." Jawab Jeno sambil mengobrak-abrik laci meja kerjanya.
Hendery sebenarnya tidak puas dengan jawaban Jeno, tapi ia mengangguk. Sebelum meninggalkan Jeno dan kembali ke tempatnya, Hendery bertanya karena tidak tahan dengan Jeno yang serudukan sana-sini mencari sesuatu.
"Bapak ngapain? Mau saya bantu?" Tawar Hendery.
"Ini setrikaan yang di laci saya kenapa gak ada? Kamu liat?"
"Oh... Itu barusan dipake Chandra. Anaknya lagi nyetrika di ruang arsip."
Jeno menepuk dahinya, "Kalo gitu kamu tolong kasih instruksi ke yang lain segera siapkan resume yang saya minta kemarin. Kita bahas itu pagi ini."
Setelah mengatakan itu Jeno pergi meninggalkan Hendery yang menatap kepergiannya aneh.
"Aheng! Ngapain disitu? Mbak Somi manggil tuh!!"
–––––
"Saya tidak akan membahas terlalu banyak hal pagi ini. Tapi rekan-rekan pasti sudah tahu pokok pembahasan kita kali ini tentang pergantian direktur baru yang akan diresmikan minggu depan. Saya diberi instruksi langsung dari Pak Jefri untuk sedikit melakukan pembaruan pada hasil proyek lapangan kita bulan kemarin terkait hal ini. Silahkan dibuka resume yang sudah saya minta..."
Jeno menjelaskan pokok-pokok pembahasan yang ia rancang semalam pada rekan-rekannya. Terhitung sekitar lima belas orang yang ikut berpartisipasi di rapat dadakannya pagi ini. Sebisa mungkin Jeno menyelesaikan rapat ini dalam waktu tiga puluh menit. Karena setelah ini akan ada hal penting lain yang harus ia tangani.
"... Karena adanya pergantian direktur sudah pasti akan ada angin berbeda yang berhembus. Untuk itu saya instruksikan kepada rekan-rekan sebelum peresmian hanya lakukan kegiatan rutin biasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABINAYA | NOMIN
Fanfiction[SUDAH DIBUKUKAN] *cerita belum direvisi, jadi mohon maklum jika tanda baca maupun PUEBI-nya berantakan 𝙆𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙥𝙚𝙢𝙪𝙙𝙖 𝙙𝙚𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙚𝙢𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙣𝙩𝙖𝙪𝙖𝙣. • Lokal!AU • BxB NCT © SM Entertainment ...