Chapter 4

64 35 0
                                        

Hari ini aku malas pulang ke rumah. Aku berlama-lama di sekolah, duduk di depan koridor sekolah, bukanlah hal yang lumrah bagiku. Lalu lalang siswa siswi yang bergegas pulang terlihat simpang siur di mataku. Aku duduk dengan memeluk tasku.

"Ra ,kok belum pulang." tanya Anita.

"Iya nih, kamu pulang duluan aja. Aku masih lama. Ada ekskul menggambar."

"Oh, ya udah. Happy ekskul."

"Thanks Nita."

Tidak seperti biasanya aku semangat ekskul. Biasanya aku memilih untuk di rumah. Malas rasanya keluar, aneh tapi nyata, seorang Aura mager (malas gerak). Aku menuju ruang kesenian untuk mulai ekskul. Banyak lukisan dipautkan di dinding, hasil kerja kakak kelasku tahun lalu, yang mengikuti ekskul yang sama.

Di ujung koridor, tak berapa jauh dari ruang kesenian, Pak Min yang bertugas membersihkan sekolah sedang mengepel lantai. Menyadari aku sedang berdiri di muka ruang kesenian, Pak Min berhenti ngepel. Pak Min berdiri kaku sambil memegang tongkat pel, seperti tentara penjaga pos memegang senapannya. Ia tercenung lama ke arahku. Merasa sedang dipandangi, aku melambaikan tangan dan tersenyum, "Hai Pak Min!"

Pak Min terjaga dari tepekurannya. Ia tersenyum lebar dan meneruskan pekerjaannya. Aku pun masuk ke ruang kesenian karena kakak Pembina kesenian dan beberapa teman sudah masuk ke ruangan. 

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang