Hari ini adalah hari pertama selepas ujian praktik. Pada praktik Bahasa Indonesia, aku harus membacakan... teks pidato. Syukurlah aku berhasil membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat dengan lancar. Sampai tiba hari terakhir, hari ujian praktek Agama membaca Al Quran. Alhamdulillah, aku lancar membaca ayat demi ayat.
Hari ini adalah kelas kosong. Guru-guru sibuk memeriksa nilai-nilai akhir siswa. Lagi-lagi aku penasaran pada pemberi surat itu. Akhirnya aku perbincangkan ersama Anita dan Retno.
"Eh Nit aku tuh, masih penasaran deh siapa penggemarku itu." Kataku membuka obrolan.
"Maksudnya si Secret Admirer?"
"Sama aja Nit."jawab Retno.
"Hehe....aku kan pengen bikin Aura kesal, kok kamu yang kesal, Ret." Goda Anita lucu.
"Oh kamu Nit hahaha... Salah sasaran, kasian deh lo." Tawaku riang.
"Iya deh iya... kamu berhasil ledek aku untuk kedua kalinya selamat ya hehe..." kata Retno melirik padaku.
"Apa sih kamu Nit, kesel deh ga lucu tau." Sungutku tak sungguh-sungguh.
"Yes akhirnya seorang Aura kesel sama aku. Rencanaku berhasil. Aku bahagia rasanya." Muka chubby Anita lucu jika tertawa seperti itu.
"Kamu nih Nit...jangan gitu. Bahagia di atas penderitaan orang." Goda Retno sambil melirik aku.
"Iya deh iya.... Maaf maaf." Tawa Anita.
"Sudahlah teman-teman cukup." Aku tiba-tiba merasa moody.
"Loh Ra kamu kenapa?" Aku pun meninggalkan mereka tanpa bilang sepatah kata pun. Itulah akhir hariku antara bahagia, kesal atau mungkin sedih.
