Chapter 21

37 33 0
                                        

Aku baru saja bangun tidur dari mimpiku yang indah. Tiba-tiba saja Ayah memanggilku.
"Aura sayang ayo sarapan dulu, Ayah udah siapkan roti.."
Aku turun ke bawah untuk makan dengan kesadaran masih setengah tidur. Sampai tiba tiba di tangga terakhir.
Brak... Aku terjatuh.
"Aduh kakiku...."
"Kenapa nak? Kamu ngga papa."
"Iya yah ngga papa Yah."
"Kakak kenapa? Jatuh dari anak tangga ya? Hahaha kasian deh loo..." ledek Dinda.
"Ih adek jangan ledekin kakak. Kamu sama saja dengan teman
kakak Anita. Suka ngeledek. Kan sakit tau jatuh dari anak tangga."
"Iya kak aku kan Cuma bercanda. Kakak baperan nih."
"Sudah anak-anak, ayo kita makan ya..."
"Baik Yah..." Kata kami bersamaan.
"Kalo sudah siap, cepat berangkat, udah jam segini"
"Aku berangkat ya yah." Kataku.
"Ayah anter Dinda ya.."
"Yee asik..."seru Dinda.
Sesampainya di sekolah, aku bertemu Annisa anak IPA. Dia itu temanku waktu SD. Rambutnya Panjang, tubuhnya tinggi, pokoknya klop deh.
"Hei Ra, aku denger denger kamu jadian sama Budi. Semoga langgeng ya"
"Eh iya nih, sudah lama kita gak ngobrol..."
"Iya nih aku sibuk soalnya..."
"Ngomong ngomong gimana Rudi."
"Oh kami udah putus Ra...."
"Loh kenapa?"
"Rudi pengen fokus ujian, jadi dia putusin aku...."
"Oh dia itu cowok yang baik."
"Ya, begitulah. Aku sedih saat dia putusin aku. Tapi, aku setuju dengan keputusan dia. Dia cowok yang sangat perhatian sekali....Dia juga mikirin ujiannya."
"Iya nih ujian tinggal sedikit lagi, ngga terasa ya Nis"
"Iya."
Bel masuk berbunyi.
"Astaga sudah berapa lama kita mengobrol sampe kakiku sakit lagi?"
"Iya bisa bisa aku dihukum bu Nini.... Aku duluan ya Ra."
"Iya, dah."
"Dah Ra."
Aku mencoba untuk lari kecil sampai aku terjatuh,
"Aw...." keluhku.
Tiba tiba Ibu Gina datang.
"Loh kamu kenapa Aura? kamu sakit?"
"Iya bu kaki saya sakit. Saya jatuh dari anak tangga tadi."
Kebetulan ini jam Bu Gina, guru Bahasa Indonesiaku.
"Oh ya sudah kamu di UKS saja kalo tidak kuat. Lagi pula ini kan jam Ibu. Ibu ijinkan kok."
"Ngga papa Bu, saya mengikuti jam Ibu."
"Ya sudah, kalo kamu memaksa, kamu naik duluan ya. Ibu mau ke ruang guru dulu, ada yang ketinggalan."
"Baik bu".
Akhirnya aku naik ke kelas. Di kelas, Aku kaget. Tiba-tiba ada Bu Ningsih di kelasku.
"Baiklah itu yang bisa Ibu sampaikan. Ingat ya kalian harus siapkan diri untuk ujian sekolah nanti, terutama UN."
"Baik Bu...."
"Ibu keluar dulu karena Bu gina sudah menunggu."
"Baik Bu." Jawab teman-teman serempak.
Dan hari berjalan dengan lancar. Mujur aku tidak kena marah Bu Ningsih. Kalo tidak. berabe deh. Jam istirahat berbunyi. Aku berencana untuk ke kelas Budi dan Bagus. Di hadapan kelas Budi, aku melihat Anita.
"Hei Nit.. kamu udah disini aja.."
"Iya nih hehe, maaf ya, ngga nyamperin kamu.."
"Ngga papa kok hehehe."
"Hei aura." kata Bagus.
"Sedikit lagi kita kan mau ujian. Yuk kita belajar bareng ajak teman temanmu."
"Ok, aku akan ajak Annisa dan Laura."
"Aku ikut boleh ya." Pinta Anita.
"Pasti dong"
"Aku ajak Retno deh biar rame." Usul Anita.
"Ok, kapan?" tanyaku.
"Besok di rumahku." Jawab Bagus.
"Ok"

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang