note: jangan membaca cerita ini di waktu-waktu sholat
"Tatapan yang beradu kala itu seakan masih meninggalkan bayangnya di retinaku.
Menyukai dan mencintai adalah fitrah dari sang pemilik cinta.
Namun, tabir pembatas antara aku dan dia harus tetap terjaga."
( Muhammad Rifai Pratama)🌸🌸🌸
Rifai POV
Waktu terus saja berjalan bagaikan air yang mengalir tanpa henti hingga ke hilir sungai. Entah mengapa bayangan itu masih terekam jelas pada retina mataku. Cinta? Entahlah, aku pun tak tau. Tapi sudah lama rasanya gemuruh itu tak menyinggahi hatiku.
“Woii, melamun bae lo Rif” Sergahan itu berhasil membuyarkan lamunan Rifai.
“Apaan sih lo Bay,” sergah rifai tak kalah sewot kepada Bayu.
“Santai aja kali. Lo juga ngapain ngelamun?"
“Gak papa,” jawabnya singkat. Melihat hal itu Bayu hanya bisa mengerucutkan bibirnya.
“Rif! Kayaknya si Syanum itu masih sering curi-curi pandang sama Lo deh. Noh liat." Kembali Bayu membeo.Mendengar itu Rifai mencoba membawa tatapannya menuju arah lirikan Bayu. Tepat saja pandangan mereka kembali beradu dan salah satunya harus memalingkan pandangan untuk memutuskan kontak mata itu.
“Lo gak punya rasa juga gitu sama dia? Dia cantik lo Rif.” Lagi-lagi hanya suara Bayu yang terdengar menceracau.
“Lo berisik banget sih Bay," cela Rifai jengah dengan celotehan sahabatnya itu.
“Ya elah, gua mulu yang salah. Udah gak usah sok ngeles. Keliatan jelas tau gak kalau Lo juga suka sama dia. Mau gua bantu nyomblangin gak?” gumam bayu dan seketika terdiam setelah diplototo oleh Rifai.
“Udah ah, gua mau cabut. Lo masih mau disini?” tanya Rifai kepada Bayu.
“Ya gua cabut jugalah! ya kali gua duduk sendirian di sini,” jawabnya sewot dan mengikuti langkah Rifai.
Dalam perjalanan menuju kelas, kata-kata bayu di kantin itu kembali membayanginya. Ya, jujur saja setiap dia melihat Syanum rasa aneh di jantungnya itu selalu menghantuinya. Mungkinkah dia benar-benar menyukai gadis itu? Entahlah.
Syanum POV.
Syukurlah hari ini kembali berjalan normal. Walau terkadang tatapan beberapa kakak kelasnya masih saja membuatnya risih.
“Syan pulang bareng yuk?” ajak Yuda kepada Syanum ketika baru saja melangkah keluar kelas.
“Apaan sih lo Yud, gak usah modus. Syanum pulang bareng gua,” sergah Syifa yang mendengar itu.
Dia sudah hafal betul kalau Syanum tidak suka berduaan dengan lawan jenis kecuali abangnya dan Syifa juga tau kalau Yuda adalah salah satu laki-laki yang mendekati Syanum di sekolah mereka.
“Hm_, iya Yud aku balik bareng Syifa. Tapi makasih atas tawarannya ya,” potong Syanum yang tak mau melihat sahabatnya itu semakin memojokkan Yuda.
“Ya udah, hati-hati ya Neng,” canda Yuda lagi dan hanya dibalas senyuman dari Syanum.
Ya, jujur saja Syanum tak suka pulang dengan laki-laki lain selain abangnya dan ayahnya. Walaupun semenjak ayahnya memutuskan meninggalkan ia, umi dan abangnya, hanya azzamlah laki-laki yang dekat dengannya. Karena dari kecil Syanum yang lahir dari keluarga yang paham agama dan uminya yang sangat tegas akan hal itu. Ia sudah di ajarkan tentang batasan-batasan seorang wanita. Karena itu jugalah Syanum berusaha untuk menyembunyikan rasanya dari semua orang.
“Okay, kita sudah sampai,” ucap Syifa ketika motor yang mereka kendarai sudah terparkir rapi di depan rumah Syanum.
“Makasih ya Fa. Hati-hati di jalan Fa,” balas Syanum.
“Ok Buk Bos, duluan ya,” sahut Syifa sambil melambaikan tangannya.
“Assalamualaikum. Mi, Abang syanum pulang,” sapa Dyanum ketika membuka pintu rumah dan tepat saja dia sudah di sambut dengan senyuman hangat dari kedua orang yang ia sayangi itu.
“Waalaikumsalam Dek,” ucap keduanya.
“ Ya udah Dek kamu ganti baju dulu gih. Pasti capekkan.” Uminya memang yang paling mengerti akan dirinya itulah yang dipikirkan Syanum ketika uminya sudah berkata begitu.
Tanpa sadar malam telah menyambut dirinya. Sambil menatap langit malam yang mulai dipenuhi bintang Syanum duduk di balkon rumah mereka.
08xxxxxxx.
"Assalamualaikum."Tiba-tiba saja pesan dari nomor yang tak dikenalnya mendarat di ponsel pipihnya itu.
Syanum.
"Waalaikumsalam. Siapa?"08xxxxxx.
Rifai.Syanum.
"Ohh, kak Rifai. Ada perlu apa kak?"08xxxxx.
"Gak ada sih Cuma mau mastiin aja ini nomor kamu apa gak"Syanum.
"Ooo gitu, iya Kak ini nomor saya."08xxxx.
"Syan saya boleh ngomong sesuatu sama kamu?"Syanum.
"Iya Kak, silahkan"08xxxxx.
"Sebenarnya saya mau bilang kalau saya juga suka sama kamu, tapi saya tau kamu gakkan mungkin mau pacaran kan? Saya juga sama. mangkanya saya mau jujur sama kamu dan maaf kalau pengakuan saya ini agak terdengar aneh dan buat kamu gak nyaman."Syanum.
"Iya kak, saya ngerti kok dan Makasih ya kak atas pengertiannya."08xxxxx.
"Syan. Insyaallah saya gak akan ngajak kamu pacaran. Tapi tunggu saya sampai mapan saya akan datang ke rumah kamu."Percakapan keduanyapun terus berlanjut. Debaran itu tak dapat dipungkiri oleh keduanya. Hanya butuh waktu 5 bulan untuk keduanya saling menyembunyikan rasa tapi tidak untuk saat ini. Keduanya telah mengikat janji untuk saling menjaga tanpa menimbun dosa yang memperalat pacaran sebagai peretarannnya. Tanpa Syanum sadari dari tadi ternyata abangnya telah memperhatikannya.
“Dek abang tau kamu lagi jatuh cinta. Tapi abang harap kamu tau batasan semua itu Abang gak akan melarang rasa itu tapi kamu harus ingat pacaran itu dosa dan gak dibenarkan dalam agama kita,” nasehat abangnya sambil duduk di samping Syanum.
“Insyaallah Bang, Syan bakalan ingat sama nasehat Abang sama Umi. Syan bakalan jaga diri dan Syan gak akan ngecewain UmI sama Abang. Maaf waktu itu Syan udah egois dan Cuma mikirin perasaan Syan sendiri,” balas syanum langsung menghabur kepelukan abangnya sambil terisak.
“Iya abang tau kamu perempuan yang mampu menjaga marwah kamu. Abang juga udah maafin kamu. Udah jangan nangis entar Umi ngeliat lagi,” balas Azzam sambil memeluk adiknya itu penuh kasih sayang.
Setelah hari itu semuanya kembali terasa normal. Dia dan abangnya telah kembali seperti semula. Walau terkadang dia masih merasa canggung saat berpapasan dengan Rifai dan ia rasa itu normal saja.
🌸🌸🌸
Allhamdulillah. IDSM balik lagi👋.
gimana menurut kalian? semoga gak ngebosenin ya😅
jangan lupa buat tinggalin jejak kalian ya🤗
karena vote, comen dari kalian sangat berarti buat aku.satu vote dan comen kalian itu sangat membantu aku untuk tetap termotivasi untuk menulis.
jadi ngan lupa pantengin IDSM terus ya☺
Terimakasih.
salam jum'at dan jangan lupa al-kahfinya💓💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam dari Sepertiga Malam
Spiritual[Bila Berkenan Follow Dulu Ya Sebelum Membaca] Romance-Spiritual . . Gadis berparas ayu dengan senyum yang selalu merekah bak matahari, ya dia adalah syanum wardatul arsy. gadis yang memiliki kisah cinta dalam diam di masa Smanya. terungkapnya rasa...