Dongsaeng

1.1K 120 16
                                    

Warn
Typo

Mereka masih duduk bersebelahan dengan pandangan yang saling mencuri. Terdapat jarak diantara mereka karena sebuah kecanggungan dimana Jimin yang langsung mendorong Jungkook hingga ia terjungkal begitu saja.

"h-hyung apa kau punya keripik kentang."

Jimin berjengit kaget mendengar suara Jungkook yang mulai memecah keheningan.
Ia merutuki dirinya yang mulai tenggelam dengan prasangka bodoh tidak masuk akal.

"kita harus memesan dulu jika kau mau kentang goreng."

Jungkook mengernyit heran, ia memandang Jimin penuh selidik.

"keripik kentang hyung bukan kentang goreng, kurasa itu sesuatu yang berbeda meski sama sama kentang."

Jimin yang mendengar itu segera membulatkan matanya, ia membayangkan Taehyung yang begitu menyukai kentang goreng. Ia benar benar emosi sekarang, kenapa orang orang begitu mencintai kentang.

"cari saja di kulkas Kookie, aku benar benar kesal dengan kentang."

Pemuda kelinci itu semakin heran namun ia memutuskan melangkahkan kakinya kearah kulkas. Mengambil beberapa bungkus keripik kentang dan melanjutkan serial kartun pavoritenya.

     Jimin mulai sibuk mengetik sesuatu di laptoponya. Ia terlihat begitu serius dengan umpatan yang terkadang keluar dari bibir manisnya.

"hyung bukankah sekarang libur. Kenapa kau masih sibuk bekerja sih."

"sedikit yang harus kuselesaikan. Diam dan fokuslah pada kartunmu itu."

"aku cuma mengingatkan kalau kau sedang sakit."

Jari bantet itu mulai menghentikan ketikannya, ia mengalihkan pandangan pada Jungkook yang terdiam begitu saja saat menyuapkan keripik kentang yang cukup banyak.

Ia terkejut saat hyungnya berlari dan melompat kearahnya.

"kau memang dongsaeng yang terbaik, begitu perhatian dan tampan."

"uhuuk, hh hyung aku tidak bisa bernafas."

Jungkook kelabakan saat Jimin menindihnya, antara paru paru dan jantung yang harus ia kontrol saat ini.
Jimin menggaruk tengkuknya dan tertawa tanpa dosa, ia tidak memperhatikan wajah Jungkook yang mulai memerah.

"maaf."

***

"Jimin apa kau tidak berniat untuk istirahat dulu."

"tidak hyung. Aku sedang bersemangat hari ini."

Taemin sedikit menyunggingkan senyum, matanya tak henti memperhatikan gerakan Jimin yang semakin hari semakin indah.

"apa yang membuatmu bersemangat Jimin ah, apa kau tidak berniat menceritakannya padaku."

Jimin menghentikan gerakannya dan memandang kearah Taemin, ada semburat merah disana. Menambah kesan cantik dan imut dari sahabat kecilnya.

"nanti siang datanglah ke kafe."

Tangan bantet itu membentuk bulatan dengan telunjuk dan jempolnya. Ia menyambar tas dan pergi ke ruang ganti.

NIGHTMARE (BlackSwan)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang