Pangeran Angsa Putih

995 101 5
                                    

Warning
Typo
Selamat membaca


***

"Ibunda ratu, Kookie izin untuk keluar melihat keadaan desa, kudengar ada bocah nakal yang mengganggu kedamaian para pengasuh."

"iya sayang, kau harus berhati hati. Kita belum tahu siapa gerangan si pengacau itu, ditakutkan jika ia adalah orang berbahaya."

Jungkook mengangguk patuh, ia undur diri dan pergi dari area istana. Tidak lupa dirinya mengambil sebuah jubah untuk menutupi identitasnya, bisa sangat berbahaya jika ada orang yang mengetahui dirinya adalah bagian dari keluarga raja yang berkeliaran dengan bebas diluaran istana.

Dengan berbekal pedang ia bergegas menuju tempat penetasan, benar negri itu adalah negri angsa. Ada sebuah tempat yang dipakai untuk menempatkan telur telur generasi bangsa angsa dan orang yang bertugas menjaga telur tersebut disebut pengasuh.

Tepat kemarin malam ada laporan jika seseorang mengacau disana, menurut laporan orang itu hendak mencuri salah satu telur dan membawanya pergi. Namun beruntung rencana itu digagalkan, Jungkook yang merasa penasaran ingin mengecek keadaan.

"bagaimana, apa ada sesuatu?"

"semua aman tuan, telur telur akan menetas dalam waktu dekat. Namun ada satu telur yang sedikit bermasalah, ia tidak menunjukan tanda tanda akan menetas. Apa kita perlu membuangnya tuan?"

Jungkook mengangkat tangan saat mendengar penuturan dari salah satu pengasuh disana, ia berniat melihat telur tersebut dan dikejutkan dengan keadaan telur yang jauh berbeda dari lainnya.

Telur itu memancarkan sinar, namun juga ada sekat sekat hitam yang membelenggu. Seperti penghuni didalamnya tengah berontak namun begitu ketakutan.

Jungkook perlahan mendekati telur tersebut, namun ia merasakan penolakan sehingga badannya terpental.
Orang orang disana terkejut, mereka segera membantu sang pangeran.

"apa tindakan yang perlu kita ambil tuan?"

"tidak. Biarkan seperti itu, besok aku akan melihatnya untuk kembali memastikan."

Para pengasuh disana mengangguk faham, mereka melihat Jungkook yang mulai meninggalkan area tersebut.

     Bulu bulu hitam itu tampak menyapu permukaan telur lainnya, mengubahnya menjadi hitam dan mati. Mata tajamnya tidak henti bergulir menelisik keadaan, takut takut perbuatannya ketahuan.

Kemarin ia mengacau bukan murni keinginannya. Melainkan kecerobohan sang adik sehingga terpaksa ia harus kembali mencari sebuah kalung yang terjatuh karena ia terburu buru saat ketahuan mengintip sang pangeran dari bangsa putih.
Ia benar benar menyesal telah mempercayakan kalung turun temurun itu dipegang oleh sang adik yang begitu ceroboh.

Sepanjang perjalanan Taehyung terus saja menggerutu, namun matanya terpaku pada satu telur yang tampak menimbulkan cahaya.

"sepertinya kalungku ada disana."

Ia merentangkan sayap dan menghampiri sang telur, dirinya sedikit kaget karena tubuhnya tiba tiba merasakan penolakan dan terpental.

Apa itu, kenapa tubuhnya terasa panas saat ini.

"kenapa bangsa putih memiliki telur seperti itu, aku penasaran."

Taehyung dengan sifat keras kepalanya berusaha mendekati telur tersebut, meski berapa kali ia mengalami penolakan namun dirinya berhasil meraih sang telur meski dengan beberapa bulunya yang berjatuhan.

"ahh kau merepotkan sekali telur cantik, hhe."

Dengan erat ia memeluk telur tersebut hingga dirinya dikejutkan dengan retakan pada permukaan telur tersebut. Taehyung tidak berniat melepaskannya hingga matanya membulat sempurna saat mendapati seseorang yang tengah menutup mata dipangkuannya. Dengan paras cantik bak malaikat dan bulu angsa disekujur tubuhnya tampak begitu berkilau. Hanya saja ada yang berbeda, bulunya sebagian berwarna putih dan sebagian berwarna hitam.

NIGHTMARE (BlackSwan)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang