14

123 24 10
                                    

Haee!!!
Pencinta Baale ❤

Jangan lupa apa Votement ya :v
aku maksa!!!!

Happy Reading!!!

사랑💙

Ale ale rasa jeruk :v




Pencet bintang oy







Iqbaal dan Caca sudah tak berdebat lagi. Caca sudah fokus untuk menunjukkan jalan kearah rumahnya.

Padahalkan bisa langsung bilang jln ini no rumahnya ini tapi tidak mereka berdua terlalu gubluk :v untuk memikirkan itu.

Iqbaal saja menurut sudahlah tak perlu diperdebatkan bukan.

"Nah tuh rumah gue yang ada pagernya"ucap Caca seraya menunjuk kearah depan.

"Goblok banget heran nih semua rumah yang ada disini tuh ada pagernya oon banget sih lo!"ucap Iqbaal kesal.

"Eh iya ya gue kira rumah gue doang yang ada pagernya"ucap Caca sambil tersenyum bodoh.

"Yang mana?"tanya Iqbaal seraya memberhentikan mobilnya.

"Nah dah sampe"Iqbaal dibuat cengong dengan ucapan Caca barusan.

"Makasih ya"ucap Caca sambil melepas sabuk pengamannya.

"Lah perasaan tadi lo nunjuknya jauh banget"ucap Iqbaal lalu mencekal pergelangan Caca yang baru saja akan membuka pintu mobil.

"Mau kemana lo?"tanya Iqbaal yang langsung mendapat tatapan heran dari Caca.

"Ya pulanglah mas ganteng"ucap Caca sambil melepas tangan Iqbaal dari lengannya.

"Ya lo nggak nawarin gue buat mampir gitu? Ketemu orang tua lo gitu?"timpal Iqbaal.

Iqbaal tetap mempertahankan jemarinya yang mencekal lengan Caca. Sedangkan Caca sudah berusaha melepas cekalan dilengannya.

"Lah ngebet banget lo mau ketemu orang tua gue"ucap  Caca sakral.

"Ya siapa tau.."ucap Iqbaal sambil melepas cengkramannya dilengan Caca dan beralih melepas sabuk pengamannya.

"Mau kemana lo?"pertanyaan itu terlontar dari mulut Caca karna heran dengan sikap Iqbaal.

"Mau mampir kerumah lo lah"ucap Iqbaal santai sambil membuka pintu mobilnya.

"Eits...." Caca menarik tangan Iqbaal yang membuat Iqbaal kepentok.

Dug.. Suara itu bersamaan dengan rintih kesakitan dari mulut Iqbaal"Aduh"Iqbaal langsung mengusap kepalanya yang barusan kepentok.

"Aduh aduh sakit nggak? Anjir suara nya keras njir kepentoknya"ucap Caca seraya ikut mengusap-usap kepala Iqbaal.

"Sini-sini gue usap pakek rambut"ucap Caca seraya mendekatkan kepala Iqbaal pada dirinya.

"Sakit njir"ucap Iqbaal.

Caca masih diam mengusap kepala Iqbaal dengan rambutnya.

Untung saja rambut Caca panjang kalau nggak panjang kan bisa dibayangin posisi Caca sama Iqbaal gimana?

Ya bakalan deket banget lah :v

"Lo sih asal tindak aja!"ucap Caca kesal.

"Kenapa sih? Heran cuma mau kenalan sama orang tua lo doang kok nggak boleh"bela Iqbaal.

"Udah salah ngotot!"ucap Caca sambil menekan-nekan kepala Iqbaal.

"Sakit anjir"Iqbaal langsung menjauhkan kepalanya dari Caca.

"Gue kan udah cerita kalau orang tua gue di Sumatra dua-duanya"ucap Caca seraya merapikan rambutnya kembali.

"Eh iya ya lupa gue sumpah"ucap Iqbaal diakhiri cengiran.

"Yaudah lo pulang gih"ucap Caca seraya membuka pintu mobil Iqbaal.

Caca sudah berada diluar mobil dan sedikit menundukkan kepalanya. Iqbaal masih melihat Caca dan sebaliknya.

"Hati-hati"Caca langsung menutup pintu mobil dan berjalan kearah gerbang rumahnya.

Iqbaal masih mengawasi Caca sampai Caca benar-benar masuk kedalam rumahnya.

"Cewek unik"Iqbaal langsung melajukan mobilnya.

Disini Caca sekarang rumah yang memang tampak mewah tapi hanya dihuni satu orang yang sudah lama kesepian.

Terkadang Caca berfikir ini suatu kebebasan tapi terkadang pula Caca berfikir kalau dia sangat amat kesepian.

"Semoga Nanda beneran nemenin gue dirumah sebesar ini"Caca menghela nafas.

Hari ini cukup melelahkan bagi Caca. Berdesak-desakan dengan ibu-ibu. Bertemu dengan Iqbaal ditoilet.

Bertemu dengan Nanda membicarakan hal-hal menarik atau bahkan bernostalgia. Lalu kembali lagi bertemu dengan Iqbaal lagi. Diajak kesana kemari sama Iqbaal

"Hari yang cukup menyenangkan"ucap Caca seraya mengulas senyum tipis diwajahnya.

"Ma..Pa.. Caca kangen sama kalian"ucap Caca menatap foto keluarga yang memang ditaruh diruang tengah.

Caca beranjak menaiki tangan. Jemarinya yang terus-menerus mengusap dadanya.

Karna saat ini yang Caca rasakan adalah rindu kedua orang tuanya rasanya Caca ingin sekali menangis saking rindunya dengan kedua orang tuanya itu.



"Hari yang cukup melelahkan dan Iqbaal yang cukup mengasikkan"Caca berusaha tersenyum.





Coba deh tebak gue mau up berapa part?

Tanggal 7 nih :v

IQBAAL RAMADHAN? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang