27

97 25 0
                                    

"Canda kali Ca"ucap Devon sambil mengacak-acak rambut Caca.

"Ih.."Caca menyingkirkan tangan Devon dari rambutnya.

"Masuk gih"Devon masuk kemobil diikuti Caca.

Caca langsung memakai sabuk pengamannya. Devon mulai menjalankan mobilnya.

Tujuan mereka adalah toko buku. Caca hanya mengantar Devon mencari buku untuk keperluan praktek Devon.

Untung saja kali ini tidak macet. Jadi tak terlalu membuang waktu dijalan. Entah jika diajak keluar sama Devon seperti ini Caca akan dengan senang hati berkata "Ayo".

"Nanti pulang dari toko buku kita mampir ke Mall dulu ya gue mau nyari kado buat adek gue lusa ulang tahun"ujar Devon.

"Siap Kak. Sekalian ye nanti mampir Gramedia mau nyari novel soalnya"ucap Caca seraya tersenyum kearah Devon.

"Jangan senyum-senyum lo"tegur Devon. Caca hanya memandang dengan tatapan tak mengerti.

"Lah kenapa? Senyumkan ibadah wlekkk"timpal Caca seraya menjulurkan lidahnya ke Devon berniat mengejek.

"Senyum lo manis banget. Takut diabetes gue"ucap Devon diakhiri kekehan. Caca hanya tersenyum kikuk.

Caca akhir-akhir ini lebih sensitif dengan kata-kata manis seperti itu. Biasanya yang Caca lakukan jika Devon berkata manis adalah menyautinya dengan kata candaan. Tapi kali ini Caca diam.

"Kenapa jadi diem? Gue salah ngomong ya?"tanya Devon merasa tak enak pada Caca.

"Enggak kok kak cuma lagi kepikiran sesuatu"elak Caca.

"Kepikiran apa?"tanya Devon.

"Aku tiba-tiba lupa mau beli novel apa?"ucap Caca berbohong seraya bersikap seolah sedang berpikir.

"Astaga gue kira kenapa"ujar Devon lega.

"Iya nih astaga kok bisa sih lupa bentar-bentar"Caca membuka ponselnya Berpura-pura mencari sesuatu yang berkaitan dengan novel yang sedang ia cari.

"Perasaan kemarin gue SS dah"ucap Caca bermonolog.

Mending Caca ikut casting sapa tau bisa jadi artis indosiar di acara curahan hati seorang istri. Caca masih berpendirian dengan aktingnya dan Devon masih fokus pada jalanan.

"Nah novel ini bagus banget kak"ucap Caca sambil menunjukkan layar ponselnya pada Devon. Devon melihat sebentar pada layar ponsel Caca.

Line!

Notif Line muncul dilayar ponsel Caca.

Penglihatan Devon yang sangat tajam bisa merekam pesan yang masuk.

Iqbaal.e
Apa kabar?


"Eh maaf kak"Caca buru-buru menarik kembali ponselnya dan menatap layar ponselnya.

"Aduh kak Devon sempet lihat nggak ya?"gumam Caca sangat lirih sampai Devon pun tak mendengar ucapan Caca.

"Siapa Ca?"ujar Devon pura-pura tak tau menau soal pesan tadi.

"Oh temen kak"ucap Caca lega. Ternyata Devon tak sempat membaca pikir Caca.

"Nanyain kabar"lanjut Caca ia tak mau berniat untuk berbohong karna jika didekat Devon rasanya bibirnya itu keluh jika dipakai untuk berbohong.

'Bales sekarang apa nanti?'batin Caca penuh pertimbangan.

'Udah enak-enak beberapa hari nggak ngechat. Ini ngapa ngechat lagi'Caca memang sudah sedikit lupa jika Iqbaal tak memberinya kabar sama sekali beberapa hari ini.

Caca yang sibuk dengan tatapannya pada layar ponsel itu sampai tak menyadari jika sedari tadi mobil sudah berhenti dan Devon sudah memanggil namanya beberapa kali.

"Ca?"ujar Devon seraya menepuk bahu Caca. Membuat Caca tersadar akan dunia nyatanya.

"Eh iya kak?"ujar Caca kikuk.

"Udah nyampe. Lo ngelamun?"tebak Devon.

"Eh nggak kok kak. Ayo!"Caca langsung melepas sabuk pengamannya dan langsung turun dari mobilnya.

Mereka berdua langsung masuk ke toko buku. Toko buku hari ini cukup ramai. Ya mungkin karna weekend. Buku-buku tebal tertata rapi. Rasanya jiwa malas Caca meronta-ronta melihat tumpukan buku-buku itu.

Jika Caca sulit tidur ia akan mengambil buku pelajarannya yang cukup tebal. Dan mulai membacanya maka diseperempat bacaan Caca akan sangat cepat mengantuk.

Caca memilih buku pelajaran daripada novel ketika ia sulit tidur. Jika ia membaca novel malah Caca akan betah begadang. Tapi jika membaca buku pelajaran ia akan mudah mengantuk.

Silahkan dicoba siapa tau membantu buat kalian yang sulit tidur dimalam hari.




Jangan lupa votementnya :v

Aku berpikir dan mengetik
Kalian menikmati
Hargai dengan votementnya

Seenggaknya vote jangan jadi sinder :v

IQBAAL RAMADHAN? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang