Sesampainya dirumah sakit Nanda langsung dibawa keruang UGD untuk penanganan lebih lanjut. Caca mulai tak tenang bayang-bayang Nanda yang merintih kesakitan membuat Caca sedih.
Seharusnya ia tak pergi bersama Devon. Mungkin Nanda tak akan seperti ini.
Seharusnya ia tak membiarkan Nanda sendiri. Kalau saja Caca tadi jadi ke Gramedia untuk mencari novel mungkin ia akan menemukan Nanda yang sudah tak sadarkan diri.
"Semua salah gue"ujar Caca menyalahkan dirinya sendiri.
"Bukan Ca ini bukan salah lo"ucap Iqbaal seraya memeluk Caca untuk memberi ketenangan.
Caca mulai membalas pelukan Iqbaal. "Seharusnya gue tadi juga ngajak Nanda buat jalan sama kak Devon Baal. Nggak seharusnya gue biarin Nanda dirumah sendiri hiks.."Caca mulai terisak dalam tangisnya.
"Nggak Ca ini jugakan kecelakaan Ca lo nggak boleh nyalahin diri lo kayak gini"Iqbaal mengusap-usap kepala Caca untuk memberi ketenangan bagi Caca.
"Kita berdoa supaya Nanda nggak kenapa-kenapa"lanjut Iqbaal.
"Lo harus tenang"Iqbaal sebisa mungkin memberi pelukan yang menenangkan untuk Caca. Gadisnya saat ini sedang bersedih.
"Jangan nangis gue nggak bisa ngelihat lo nangis Ca"ucap Iqbaal sesekali mengecup kepala Caca.
"Makasih"ucap Caca yang semakin mempererat pelukannya pada Iqbaal.
"Makasih selalu ada buat gue"Caca memang merasa nyaman bila didekat Iqbaal.
"Sama-sama"timpal Iqbaal.
Dokter keluar dari ruang UGD. Caca dan Iqbaal langsung mendekat kearah dokter tersebut.
"Keadaan pasien sudah membaik. Kami akan pindahkan keruang inap. Sebaiknya kalian segera mengurus biaya administrasinya terlebih dahulu"ucap Dokter.
"Iya Dok terima kasih"ucap Caca sambil membungkukkan badannya tanda menghormati.
"Biar gue yang ngurusin biaya administrasinya lo temenin Nanda aja"Iqbaal langsung berjalan menjauh dari Caca sebelum Caca melarang Iqbaal untuk melakukan itu.
"Lo cowok baik Baal. Nggak seharusnya lo punya rasa sama cewek kayak gue"ucap Caca lirih. Caca langsung berjalan kearah ruang UGD.
...
Nanda sudah dipindah diruang inap Caca juga sudah mengirim pesan untuk memberi tahu Iqbaal ruang inap Nanda. Nanda masih belum sadar mungkin masih terpengaruh obat bius.
Perban yang melilit dikepala Nanda membuat rasa nyeri pada dada Caca. Suara rintihan Nanda masih bisa Caca dengar dan masih tergiang-giang dikepalanya.
"Ca"panggil Iqbaal langsung membuyarkan lamunan Caca.
"Gimana Baal? Habis berapa?" Caca langsung merogoh tasnya mengeluarkan dompetnya.
"Nanda belum sadar"ucap Iqbaal mengalihkan topik pembicaraan. Ia tak mau jika Caca berniatan untuk menganti uangnya yang Iqbaal gunakan untuk membayar biaya rumah sakit Nanda.
"Baal habis berapa?"ulang Caca.
"Nggak tau lupa"ucap Iqbaal berbohong.
"Baal jangan gitu. Gue nggak mau ngerepotin lo"ucap Caca seraya menyerahkan beberapa lembar uang.
"Kurang?"tanya Caca karna Iqbaal yang tak sama sekali berniatan untuk mengambil uang ditangan Caca.
"Gue ikhlas"ucap Iqbaal.
"Guenya yang nggak enak"ucap Caca merasa tak enak hati dengan Iqbaal.
"Udah Ca gue nggak mau debat kasian Nanda"ucap Iqbaal dengan harapan Caca tak terus-menerus memaksa Iqbaal untuk menerima uang dari Caca.
Caca diam langsung memperhatikan wajah damai Nanda. Sedangkan Iqbaal berjalan kearah sofa diruangan itu. Caca juga berjalan dan duduk disamping Iqbaal.
"Makasih"ucap Caca seraya tersenyum tulus kearah Iqbaal.
"Apapun buat lo Ca"ucap Iqbaal seraya mengacak rambut Caca.
"Lo cowok baik pasti ada cewek yang lebih baik dari gue yang pantas lo perjuangin Baal"ucap Caca seraya menepuk bahu Iqbaal.
"Gue maunya lo"ucap Iqbaal yang langsung bersandar dibahu Caca.
"Biarin kayak gini dulu untuk sementara"ucap Iqbaal untuk memotong Caca yang baru saja ingin membuka mulutnya.
"Gue capek Ca"Iqbaal mulai memejamkan matanya Caca juga mulai menyandarkan kepalanya diatas kepala Iqbaal yang bersandar dibahunya.
Suasana hening Caca mulai bergelut dengan pikirannya. Hati Caca yang masih stak di Vio tapi hatinya juga menginginkan Iqbaal untuk menjadi raja dihatinya.
Caca juga mulai memejamkan matanya. Ia butuh menenangkan hati dan pikirannya untuk saat ini.
Tekan tombol bintang
Jangan tekan tombol kembali sebelum tekan tombol bintang!
Ngerti?
KAMU SEDANG MEMBACA
IQBAAL RAMADHAN? (Complete)
FanfictionHARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU!! "Kalau gue bilang gue suka sama lo. Lo percaya?" "Kalau gue bilang gue jatuh cinta pandangan pertama ke lo. Lo percaya?"ucap Iqbaal yang membuat Caca terdiam. "Hahaha Ngaco"ucap Caca sambil mengalihkan pandangannya ke...