IQBAAL RAMADHAN? (Complete)

12

Haee!!!
Pencinta Baale ❤

Jangan lupa apa Votement ya :v
aku maksa!!!!

Happy Reading!!!

사랑💙

"Cantik kek gini dibilang botol aqua"Caca langsung mengibaskan rambutnya.

"Cihh... Besok ikut gue mau nggak?"tanya Iqbaal sekali lagi.

"Ikut kemana? Males ah mager gue"Caca saja sebenernya ini dibawa kesini aja males. Buang-buang waktu.

"Dih"

"Apaan dah? Nggak jelas lo"timpal Caca.

"Beneran nggak mau ikut"tanya Iqbaal sebenarnya yang tak puas dengan jawaban Caca.

"Jangan deh jangan besok ini aja pasti nanti jadi omongan publik ketambah besok duh nanti lo nyusahin hidup gue"

Caca sudah membayangkan jika nanti hidupnya dikejar-kejar wartawan karna tertangkap sedang jalan dengan artis.

"Nganyal lo ketinggian kalau mikirin wartawan"ucap Iqbaal berlagak santai seperti bisa membaca pikiran Caca sebenarnya sih enggak :v namanya juga menebak-nebak.

"Wah cenayang ya lo"tebak Caca.

"Cenayang apaan? Bahasa mana sih yang lo pakek?"Iqbaal kebingungan dengan bahasa Caca terkadang Iqbaal mengira kalau Caca pakai bahasa hewan.

"Aduh lo idup berapa tahun sih???"ucap Caca kesal bagaimana Iqbaal tak tau arti cenayang.

"Ala bilang aja lo nggak tau juga kan artinya!"timpal Iqbaal.

"Ya taulah pokoknya yang katanya orang-orang tuh cenayang tuh kek orang yang bisa baca pikiran orang lain"ucap Caca dengan ketidakyakinannya.

"Dih kata orang"

"Ya gitu masa kata monyet"ucap Caca seraya menunjuk kearah Iqbaal.

"Ngapain lo nunjuk-nunjuk gue?"Iqbaal langsung memukul tangan Caca yang menunjuk kearahnya.

"Lo kan monyet"ejek Caca.

"Monyet mata lo"Iqbaal sudah mulai tersulut emosi.

"Ganteng gini dibilang monyet! Banyak nih yang ngefans sama gue apalagi SoniQ yang selalu ngehalu jadi istri gue"terang Iqbaal.

"Idih kayak tau tau aja lo"ucap Caca dengan nada mengejek.

"Taulah. Gue kan pekaan sama fans gue"ucap Iqbaal santai.

'Osi aamiinin'

"Yayaya biar cepet"ucap Caca.

Caca dan Iqbaal langsung fokus ke ponselnya masing-masing yang dimana Managernya sudah spam chat ke Iqbaal karna memang Iqbaal pergi tanpa pamit dan ijin.

"Ca lo keluar sama gue udah ijin orang tua lo?"Iqbaal menaruh ponselnya disaku jaketnya.

"Nggak"

"Nggak dimarahin?"Iqbaal bertanya sekali lagi.

"Nggak"

"Nggak tuh nggak apa nggak dimarahin apa nggak tau"ujar Iqbaal kesal.

Bagaimana tidak Caca yang ditanya serius malah menjawab dengan kata "Nggak" terus jika ditanya.

"Nggak"

"A.. "

"Stop gue belum selesai ngomong"Caca menaruh jari telunjuknya kearah Iqbaal.

"Gini gue di Jakarta sendiri nyokap sama bokap di Sumatra . Jadi buat apa gue bilang kalau mau pergi?"ucap Caca seraya mengangkat bahu acuh.

"Lah lo sebatang kara?"pertanyaan yang amat tidak berfaedah.

"Lo bisa bedain nggak sih sebatang kara sama tinggal mandiri dan hidup sendiri?"ucap Caca seraya menahan emosi. Ucapan Iqbaal itu dengan tidak sengaja mendoakan orang tua Caca meninggal agar Caca hidup sebatang kara.

"Nggak"ucap Iqbaal lugu.

"Gini ya ganteng kalau sebatang kara tuh kita hidup sendiri bener-bener sendiri nggak punya saudara trus nggak punya orang tua itu baru hidup sendiri"jelas Caca. Iqbaal memandang Caca dengan tatapan serius.

"Belibet lo"ucap Iqbaal kesal. Lah kan seharusnya yang kesal Caca bukan Iqbaal :v

"Leh **U kesel gue ngomong sama lo otak lo berapa senti sih?"Caca mulai tersulut emosi. Iqbaal malah melototin Caca.

"Mata lo berapa senti! Sekolah berapa taun sih lo? Apa baru kemarin lulus TK?" timpal Iqbaal dengan emosi sekolah jauh jauh keluar negri dikata bego enak aja kalau ngomong.

"Iya sih gue sekolah bareng upin-ipin ini aja belum lulus kesel gue sama cekgu besar nggak dilulus lulusin"jawab Caca ngelantur.

"Udah gila lo"ucap Iqbaal bergidik ngeri.

"Takut gue temenan sama lo nanti takut ketularan gilanya"timpal Iqbaal.

"Emang sejak kapan kita temenan?"tanya Caca santai. Iqbaalnya terdiam :v

Haee gue usahain up deh :v
Soalnya pen nyape target
Dahal target gue tanggal 15 bulan ini harus tamat :v
Eh guenya malah hiat :v
Gimana sih

Jangan lupa votement ya mberen
Vote aja pun nggak papa