Syaza sudah 6,5 Tahun, saatnya aku mencari sekolah SD untuk Syaza.
Dan ternyata dari 5 sekolah yang di datangi 2 menolak, 1 kuota sudah penuh, 2 abu abu bahwa Kalau pun anak ibu masuk, kami belum tahu penanganan anak abk dan pendamping cari sendiri.
Sudah 9 sekolah yg aku datangi, rasanya lelah...hanya 2 sd yg dengan ramah menyambut anak abk itu pun 1 kelas hampir 1/2 muridnya abk dan satu sd biayanya sperti mau masuk PTS.
Bagaimana mungkin menerapkan sekolah ramah abk kalau kurangnya sosialisasi ke sekolah sekolah,dibuktikan sekolah sekolah masih segan menerima abk.kalau tidak ada pendamping/shadow teacher yg disediakan,tidak usahlah gratis, orang tua jg mampu bayar. yg penting pendamping itu difasilitasi dinas, sehingga kl ada anak abk yg daftar pihak sekolah tinggal menelepon disdik minta guru pendamping.
letih rasanya sudah seminggu ini mencari sekolah untuk Syaza, tak ada sekolah yang mau dan yang cocok untuk Syaza.
Dalam bayanganku sekolah itu harusnya 15 orang murid supaya syaza bisa jelas mendengar, didalamnya ada 2 orang guru, dan biayanya murah.
Ya Allah SWT bantu aku menemukan sekolah itu, bantu aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Tanpa Batas
Fiksi UmumIni cerita tentang perjuangan seorang Ibu dan anak istimewanya bernama Syaza Anak Tuna Rungu yang berusaha belajar mendengar dan mengeluarkan kata kata Jalan ke depan masih panjang sayang... Biar ku hapus langkah kakiku dulu Untuk susun rencana hidu...
