"Mi"
" ya"
" g uuuu....."
"ga mau apa syazaa"
" mi a h at......"
maksudnya "Mommy jahat...."dia berteriak marah sambil berlari, karena takut aku melotot dan menghardiknya.
aku berusaha mengajarkannya bicara, tapi dia asyik dengan dunianya sendiri. menyuruhnya memakai alat bantu dengar saja susahnya minta ampun. aku harus mengejar ngejarnya seperti anjing mengejar kucing, dan kalau sudah didapat dia akan mengajak bergulat, tangannya akan memukul dan berusaha menutup kepalanya karena tidak mau menggunakan alat.
Alat bantu dengar yang tidak dia sukai, dia merasa tidak nyaman. Aku sudah kehabisan ide.
" syaza diam, pakai alat" aku melotot menandakan aku marah.
otakku rasanya mendidih melihat dia bersikeras tidak mau memakai alat..
"syaza lihat mommy. ini alat mahal. Mommy beli supaya kamu bisa dengar" tanganku menggoyang goyang di dekat telingaku,
" supaya dengar"
dia melihatku, matanya mendelik. akhirnya dia menyerah. dan membiarkanku memakai kan alat ditelinganya.
aku mengajarkan nya bunyi bunyi dan kata kata berharap dia dapat mengulangnya
Mungkin dia berpikir aku nenek sihir, yang terus memaksa dia memakai alat yang selalu berbunyi nginggg, membuat nya tak nyaman. Kadang telinganya merah lecet dari karet alat bantu dengar dan dia mogok menggunakan alat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Tanpa Batas
Ficción GeneralIni cerita tentang perjuangan seorang Ibu dan anak istimewanya bernama Syaza Anak Tuna Rungu yang berusaha belajar mendengar dan mengeluarkan kata kata Jalan ke depan masih panjang sayang... Biar ku hapus langkah kakiku dulu Untuk susun rencana hidu...