Kilau

51 1 0
                                    

Saat syaza kecil kadang aku berpikir kenapa aku yang hidup biasa saja diberikan anak berkebutuhan khusus yang biaya kebutuhannya mencekik. Kenapa tidak artis artis kaya, atau sosialita yang punya banyak uang yang diberikan anak berkebutuhan khusus.
Kenapa anak anak mereka normal sedangkan syaza tidak.
Kenapa harus aku yang Engkau pilih Tuhan....seharusnya Engkau membuat anak ku normal Tuhan.
Tapi seiring berlalunya waktu, aku menyadari bahwa ada kebahagiaan tersendiri memiliki Syaza, ternyata perjuangan memberikan yang terbaik bagi hidupnya, perjuangan membesarkannya dengan doa dan keringat membuat aku mengerti tidak ada perjuangan tanpa hasil yang nyata.
Kepedihan dan keterpurukan, Tuhan hapus dengan caranya yang sangat indah.
Syaza tumbuh menjadi gadis kecil yang lucu dan menggemaskan. Usianya sekarang 7 tahun, dia adalah kilau cahaya dalam hidupku.
Dia anak yang perhatian, saat aku sedang sakit, dia akan memeluk mommynya dengan erat, membelai rambut dan mencium ubun ubunku.
Saat aku akan pergi ke kantor, dia buru buru mencarikan sepatu.
Saat aku kelelahan, dia akan menuntun seolah olah berkata aku akan menjagamu Mommy.
Matanya yang besar dan indah selalu memberikan energi dan harapan positif.
Lewat Syaza,aku tahu artinya kesabaran, perjuangan, pengorbanan, empati dan hati. banyak nilai nilai kehidupan yang diberikannya menbuat saya menunduk untuk berpikir lebih jauh lagi tentang kehidupan.
Kalau dulu aku adalah orang yang egois, lewat syaza aku berpikir tentang perhatian.
Kalau dulu aku mudah menyerah, lewat syaza aku belajar sikap Jangan pernah menyerah.
Saat sekarang, dan detik ini kami masih berjuang agar syaza lancar bicara, mengeluarkan banyak kosa kata baru. selanjutnya biarlah waktu yang menentukan syaza akan membuat apa untuk masa depannya.

Langit Tanpa BatasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang