"Mommy"
"ya Syaza"
"Mommy alfa, beli temen" dia bilang Mommy kita ke alfamart, beli makanan buat temen temen
" Iya Syaza, kita beli yukkk"
begitulah dia. Ingin selalu menyenangkan teman temannya, atau entah dia ingin merasa diterima oleh teman temannya.
Syaza satu satunya anak berkebutuhan khusus di kelas. Teman temannya yang lain berbicara lancar, sedangkan dia sedang berusaha belajar bicara.
Kami memilih satu satu makanan yang bisa dibagikan.
sebagai ibunya, aku sedih. dia sangat berusaha untuk diterima oleh teman temannya.
"Tante, itu apa alat yang dipakai syaza"
"oh ini" aku menunjuk telinga syaza
"Syaza pakai alat bantu dengar sayang. Sama seperti menggunakan kacamata. Kalau kacamata untuk melihat lebih jelas. kalau alat ini untuk mendengar dengan jelas sayang" aku berusaha menjelaskan kepada teman teman syaza.
"Syaza belum bisa ngomong ya tante"
"iya sayang, bantu tante ya. tolong ajarin syaza ngomong"
"Iya tante"
alhamdulillah, syaza senang dengan sekolahnya, dia merasa nyaman ke sekolah dan selalu ingin pergi sekolah.
"Mommy sekolah"
"hari ini hari sabtu, sekolah tutup Nak."
"tutup?"
"iya tutup, libur" aku memperagakan menutup pintu
"Syaza senang sekolah?"
"senang"
Banyak hal yang membuatku khawatir dia tidak bisa mendengar dengan jelas dan tidak mampu menerima pelajaran.
Hari ini aku bertemu dengan Kepala sekolahnya
"Bu Guru, kalau syaza kelihatan kesulitan menerima pelajaran. carikan saja shadow teacher, biar saya yang bayar"
Bu Guru menggeleng.
"sejauh ini yang saya perhatikan syaza bisa mengikuti dan menerima pelajaran. Matematika syaza termasuk menonjol. Dia selalu pertama dalam mengerjakan soal matematika."
"betulkah bu?" aku tak percaya
" Ibu tenang saja, kelas syaza dengan 15 orang murid. dibuat 3 kelompok. masing masing kelompok ada satu guru.Jadi Syaza masih terperhatikan oleh kami"
"alhamdulillah bu"
aku sujud syukur, alhamdulillah anakku bisa mengikuti pelajaran, terima kasih Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Tanpa Batas
Ficção GeralIni cerita tentang perjuangan seorang Ibu dan anak istimewanya bernama Syaza Anak Tuna Rungu yang berusaha belajar mendengar dan mengeluarkan kata kata Jalan ke depan masih panjang sayang... Biar ku hapus langkah kakiku dulu Untuk susun rencana hidu...