Kemajuan bicara Syaza sangat minim, syaza hanya bisa beberapa kata, padahal dia sudah menggunakan alat bantu dengar. Satu kata dengan pengulangan ratusan kali, mungkin karena gangguan dengar syaza sangat berat. Akhirnya kami memantapkan diri agar syaza di operasi. Operasi direncankan tanggal 1 Desember. aku mengambil cuti selama 2 minggu, untuk menemani Syaza operasi telinga. Nama operasinya implan kokhlea, dimana ditanamkan alat dibelakang daun telinganya.
Dokter menyarankan 2 hari sebelum operasi Syaza sudah harus masuk rumah sakit dulu, tapi sebelum ke rumah sakit, rambutnya harus digunduli dulu. Kami membawa ke pvj, menyenangkan Syaza di arena bermain kemudian menggundulinya..
pemotong rambut tak tega melihat syaza di gunduli.
"bu, lebih baik gaya rambut mohack yaa.."
"mohack gimana?"
"kasian anaknya kalau harus digunduli. nanti dia malu sama temen sekelasnya. jadi lebih baik dalemnya yang digunduli tapi luarnya masih ada rambut. gimana kalau gitu bu?"
aku langsung mengangguk mengikuti saran pemotong rambut.
"kenapa mesti digunduli bu? kayanya ga ada kutunya"
"anak saya mau operasi dibuka belakang telinganya dimasukan alat mas."
"oh gitu bu. kasian adik yaa" mas itu menatap syaza dengan prihatin
"ga papa mas, udah takdir"
"nah ini sudah selesai....tralaaa anak cantik"
"terima kasih ya mas"
kami langsung meluncur ke rumah sakit.
di rumah sakit, syaza di cek seluruh tubuhnya, dirontgen, diambil darah.
besoknya dokter membawa ke tht untuk membersihkan telinga syaza.
"oke besok sudah bisa operasi. operasi dilaksanakan pagi ya bu.jam 8 sudah ada di meja operasi."
kami deg degan, semalaman aku dan suami tidak bisa tidur membayangkan operasi besok.
aku sampaikan kepada syaza
"Syaza sayang...besok telinga mu akan dioperasi, nanti kamu bisa mendengar lebih baik" wajahku tersenyum dan tanganku bergerak gerak memperagakan mendengarkan irama. syaza mengangguk ngangguk seolah olah mengerti apa yang kubicarakan.
Hari H pun tiba, subuh subuh aku sudah bangun. membangunkan syaza untuk makan dulu dan minum susu. Syaza sangat tenang sekali, dia makan dengan lahap.
"makan dulu sayang, operasi akan memakan waktu lama, nanti kamu lemas setelah operasi"
Syaza sudah ada diruang operasi, dokter akan menyuntikan obat tidur. Syaza memegang tanganku erat erat
"mommii"
"tenang sayang, mommi disini tak akan meninggalkanmu. syaza sayang, dokter mau suntik"
"mommi"
"gak pa pa sayang, ga sakit"
akhirnya syaza tidur.
"Bu, ibu tunggu di luar saja.supaya ibu tenang."
"berapa lama waktu nya dokter?"
"mungkin 6 jam"
aku pun pergi keluar dengan langkah lunglai. pikiranku melayang layang. Tuhan, aku tak kuat melihat anakku. Tuhan, apakah aku ibu yang tega. Tuhan, maafkan aku. selamatkan syaza ya Tuhan.
Waktu menanti rasanya seperti se abad. aku tak kuat berjalan, tubuhku lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Tanpa Batas
Fiksi UmumIni cerita tentang perjuangan seorang Ibu dan anak istimewanya bernama Syaza Anak Tuna Rungu yang berusaha belajar mendengar dan mengeluarkan kata kata Jalan ke depan masih panjang sayang... Biar ku hapus langkah kakiku dulu Untuk susun rencana hidu...