chapter 5.

1.4K 98 1
                                    

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan vote dan komentar buat author ya😇
______________________________________

   "Hey hey kalian tau tidak! -/tidak" Potong sai dengan senyum tanpa dosa.
"Dengarkan aku bicara dulu dattebayo" Kesal naruto.
"Ada apa sih kau ini berisik banget. Ganggu orang tidur aja" Kesal Shikamaru yang sedang tiduran di atas pohon.
"Dengarkan dulu. Ini berita besar loh" Kata Naruto heboh.
"Apaan? " Kata Shikamaru malas.
"Tsunade-sama dan jiraiya-sama akan datang kemari besok dattebayo" Kata Naruto.
"Terus? " Kata sai.
"Haihhh kalian ini.  Kita disuruh Kakashi-sama untuk mengawal mereka selama ada diperjalanan" Kata Naruto.
"Merepotkan saja" Kata Shikamaru.
"Kau ini selalu mengucapkan kata merepotkan memangnya kau punya kegiatan yang tidak merepotkan apa" Kata Naruto.
"Ada kok yang tidak merepotkan" Kata Shikamaru.
"Apa? " Tanya sai.
"Tidur" Kata Shikamaru.
"Tidur saja lah sana kau sekalian jangan bangun" Kata Naruto.
"Kau menyuruh ku mati" Kata Shikamaru.
"Iya" Balas Naruto dengan malas.
"Sabar Naruto dia memang menyebalkan sperti itu" Kata sai dengan senyum'aneh'
"Kau juga sai, berhenti tersenyum seperti itu. Kau menyeramkan tau dattebayo" Kata Naruto.
"Tapi ino suka kalau aku tersenyum seperti ini" Kata sai.
"Ah terserah mu saja. Oh Tuhan kenapa aku punya teman kayak mereka sih" Kata Naruto lebay.

  
   "Akhirnya aku bisa keluar dari kamar terkutuk itu" Kata sakura saat ia berjalan melewati taman.
"Tapi aku mau kabur lewat mana ya? Kan gerbang depan selalu dijaga. Masa aku harus manjat pagar" Kata sakura dengan menatap pagar kayu tinggi yang ada disekeliling taman.
"Ah masa bodo lah, yang penting aku bisa kabur dari sini "kata sakura antusias.

   Sedangkan diatas pohon Kakashi mengawasi sakura yang sedang bersusah payah mau memanjat pagar kayu ditaman.
Ia tak habis pikir bagaimana bisa putri bangsawan mau memanjat pagar kayu. Sungguh tidak mencerminkan bangsawan sama sekali.
Atau jangan jangan dia hanya anak biasa yang diangkat menjadi putri oleh bangsawan haruno atau yang lebih buruk lagi dia itu perempuan jadi jadian.

   "Astaga kenapa ini tinggi sekali sihh" Kesal sakura dengan bersusah payah memanjat pagar.
"Setelah aku keluar dari sini akan kupastikan aku akan menghabisi pria itu dan mencincang dia sampai jadi debu" Racau sakura kesal.
Saat sakura baru sampai diatas pagar ia menoleh lagi kebawah.
"Hwaaaa ini tinggi sekali shannaro.... " Kata sakura dengan gemetar.

    "Mau kemana kau" Kata Kakashi yang tiba-tiba sudah ada di sebelah sakura dengan berjongkok.
"KYAAAAA........ " Teriak sakura kaget.
Sangking kagetnya kaki sakura sampai terpeleset dan tangan sakura langsung menarik tangan Kakashi sampai akhirnya mereka terjatuh ketanah dan menimbulkan suara 'BRAK'yang keras.

    "Huhuhu..... Punggung ku sakit sekali" Kata sakura dengan memegang punggungnya.
Kakashi Buru-buru bangkit dari atas sakura dan mundur beberapa langkah.
"K-kau ti-tidak apa? " Tanya Kakashi dengan memalingkan wajahnya yang sedikit bersemu merah.
"Ini sakit huhuhu..... Tolong aku hiks.. Sakit... " Tangis sakura.
"B-berhenti mengikuti. A-aku akan membawamu kekamar dan memanggilkan dokter untuk mu" Kata Kakashi lalu dia menggendong sakura dengan hati-hati karna takut menyakiti sang empu.

     "Hwaaaa...... Sakit sekali shannaro.... Tak bisakah kau pelan sedikit" Kata sakura dengan menahan sakit saat sang dokter menekan punggung sakura.
"Apa yang terjadi dengan nya!? " Tanya Kakashi kembali dengan wajah cool nya.
"Nn sakura tidak apa apa hanya cedera ringan akibat terjatuh tadi" Kata sang tabib tua itu.
"Perlukah saya memijat nya agar cederanya membaik Kakashi-sama? " Tanya nya.
"Tidak usah. Dengan cedera itu dia tidak akan bisa untuk mencoba kabur dari sini lagi" Kata Kakashi.
"Tapi.. -/kau mau melawan perintah ku hm Chiyo" Kata Kakashi tajam.
"Ti-tidak Kakashi-sama. Tolong maafkan saya" Kata Chiyo dengan menunduk ketakutan.
"Pergilah" Kata Kakashi.
"Ba-baik, saya permisi dulu" Kata Chiyo dan Buru-buru pergi dari tempat Kakashi.

   "Kakashi-sama apa yang terjadi pada sakura" Kata Ino yang baru saja datang dengan Hinata.
"Sa-sakura Chan kau tak apa? " Tanya Hinata.
"Kalian berdua jaga dia. Jangan sampai dia mencoba kabur lagi. Jika kalian tak bisa menjaga nya maka pedang ku akan memotong kepala kalian" Ancam Kakashi dengan menatap tajam Ino dan Hinata.
"Ba-baik" Kata Ino dan Hinata.
Lalu Kakashi meninggalkan mereka bertiga dikamar itu.

   "Sakura Chan bagaimana bisa kau jadi seperti ini huh! " Cemas Hinata.
"Itu semua gara-gara pria jahat itu. Jika dia tidak Mengagetiku maka aku tak akan sampai seperti ini huhu.... " Kata sakura.
"Hei itu juga salahmu karna mau kabur dari sini. Kau ini tak ada kapoknya ya" Kata Ino dengan geleng-geleng.
"Kenapa kau malah membelanya. Kau pasti akan melakukan hal yang sama jika kau ada diposisi ku" Balas sakura kesal dengan menunjuk nunjuk Ino.
"Sudah cukup hentikan,  kalian ini.
Tak bisakah kalian berdamai untuk sejenak hm" Kata Hinata mencoba menengahi.
Sakura dan Ino diam dengan memalingkan muka acuh.
"Astaga..... " Kata Hinata dengan menghela nafas panjang.

   "Kau khawatir padanya? ''Tanya Shikamaru saat melihat Kakashi yang melamun.
" Tidak"kata Kakashi tanpa menatap kearah Shikamaru.
"Lalu kenapa kau melamun hmm? Apa kau memikirkan seseorang selain sakura? Atau jangan jangan kau memikirkan dia" Kata Shikamaru.
"Sejak kapan  kau jadi banyak bicara. Pergi dari sini dan selesai kan pekerjaan mu sana" Kata Kakashi.
"Aku sudah menyelesaikan semua tugasku sejak tadi" Kata Shikamaru.
"Kalau begitu kau pergi dari ruangan ku. Aku sibuk" Kata Kakashi.
"Sibuk? Kau mulai tadi hanya melamun saja, sibuk dari mana? Cih" Dengus Shikamaru.
"Kau ini tambah cerewet sekali ya. Jangan jangan kau ketularan sikap cerewetnya Naruto" Kata Kakashi.
"Enak saja. Siapa juga yang cerewet" Kesal Shikamaru.
"Yasudahlah aku pergi saja. Jangan lupa besok jiraiya-sama dan tsunade-sama akan datang kemari''kata Shikamaru memperingati.
" Hmm"kata Kakashi.

  "Bibi Hinata bagaimana kabarnya hahaue? Apa hahaue baik baik saja? " Tanya Obito pada Hinata yang sedang menemani Obito belajar.
"Sakura Chan baik baik saja kok, Obito tidak perlu cemas bibi Hinata dan bibi Ino akan menjaga sakura Chan dengan baik" Kata Hinata dengan senyum manis.
"Apa Obito boleh mengunjungi hahaue setelah jam belajar selesai? ''Tanya Obito dengan puppy eyes.
" Untuk saat ini Obito jangan temui sakura Chan dulu ya. Dia masih butuh istirahat dulu agar cepat sembuh "kata Hinata.
" Tapi kan Obito khawatir pada hahaue. Obito mau menjenguk hahaue dan setelah itu Obito janji akan rajin belajar dan tidak pernah membolos lagi"kata Obito berharap agar Hinata dapat mengijinkan nya.
"Tetap tidak Obito. Ini juga perintah langsung dari ayahmu" Kata Hinata
"Lalu kapan aku bisa menemui hahaue? " Tanya Obito.
"Kita tunggu sakura Chan sembuh lalu kita jenguk bersama sama ya" Kata Hinata.
"Janji ya bibi" Kata Obito dengan mengangkat jari kelingking nya.
"Hmm bibi janji" Kata Hinata dengan membalas tautan jari kelingking Obito sambil tersenyum manis.

   "Huaa..... Punggungku sakit sekali huhu.... " Rengek sakura.
"Makanya jangan coba boba untuk kabur. Jika kau mengulangi lagi aku pastikan kau akan dapat hal yang lebih menyakitkan daripada ini" Kata Ino dengan berkacak pinggang.
"Huhu.... Kau jahat sekali padaku. Aku kan sedang sakit tapi kau malah mengomel terus padaku" Kata sakura
"Lalu aku harus bagaimana? Melempar mu dari sini atau mengubur mu hidup hidup" Kata Ino.
"Kau ini sadis sekali sih. Kalau kau tidak berniat untuk menjadi temanku yasudah pergi sana tak perlu repot repot untuk mengurus ku" Kata sakura sebal.
"lagipula buat apa orang-orang seperti kalian mau berteman dengan ku" Lirih sakura.
"Bukan begitu maksud ku sakura... " Kata Ino merasa bersalah.
"Tidak. Aku tau apa maksud mu Ino. Kau boleh pergi sekarang. Aku ingin sendiri" Kata sakura pelan.
"Sakura aku tidak bermaksud begitu padamu. Aku hanya bercanda ayolah jangan marah begitu" Bujuk Ino
"Bercandamu tidak lucu sama sekali Ino" Kata sakura.
"Sakura maafkan aku. Aku tidak serius dengan kata-kata ku tadi. Aku minta maaf tolong jangan marah lagi ok" Bujuk Ino.
"Aku lapar" Kata sakura.
"Eh!!? " Kata Ino heran.
"Sudah kubilang kan aku lapar. Dan aku mau makan, bisa kau ambilkan makanan untuk ku" Kata sakura.
"Baiklah" Kata Ino pasrah dan pergi meninggalkan sakura untuk mengambil makanan di dapur.



TBC.............

TAKDIR BENANG MERAH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang