chapter 11.

1K 94 13
                                    

  Sakura berjalan keluar kamarnya.
Entah kenapa malam ini ia tidak bisa tidur dan masih belum mengantuk sedikit pun.
Ia memutuskan untuk jalan jalan disekitar kamarnya sebentar sambil melihat keadaan, yah... Mungkin saja ia bisa kabur dari sini kali ini.

Saat Sakura berjalan di lorong yang sepi dan hanya diterangi oleh cahaya remang remang rembulan.
Dia mendengar suara benda jatuh dari taman depan dan suaranya itu cukup keras.

Sakura berjalan cukup cepat menuju asal suara itu dengan Menjingjing kimono tidurnya.

Saat ia sampai di taman ia terdiam saat ada Kakashi dan Yamato disana dan sialnya mereka mengetahui keadaannya.

  "Kenapa kau diluar? Apa kau berniat kabur lagi? " Tanya Kakashi dengan menatap Sakura curiga.

"Aku hanya tak bisa tidur saja. Dan aku mau jalan jalan sebentar disekitar kamar ku dan aku mendengar seperti ada suara benda jatuh yang cukup keras disini" Kata sakura dengan memalingkan wajahnya enggan menatap mata tajam Kakashi.

  "Yamato pergilah dulu dan kabari Shikamaru serta naruto" Kata Kakashi pelan.
"Baik Kakashi-sama" Kata Yamato.

"Kembalilah ke kamar mu. Bahaya bagi seorang wanita berjalan di luar sendirian" Kata Kakashi dengan berjalan meninggalkan sakura.

  "Aku tidak takut apa pun, bahkan padamu" Kata sakura dengan nada suara terakhir pelan namun masih dapat didengar oleh Kakashi.

"Benarkah? " Kata Kakashi yang sudah berpindah di belakang sakura dengan cepat sambil tangan kanan nya mencengkram leher sakura dan tangan kirinya menekan perut sakura.

"Ughh..... " Ringis sakura.
"Ada apa? Kau takut hmm? " Ejek Kakashi dengan menyeringai seram.
Dan sialnya sakura malah gemetar dan tak bisa berbuat apa apa di sana.
"Ingat lah, kau itu bukan apa apanya bagiku. Aku dapat membunuh mu kapan saja jadi menurut lah padaku, sakura" Kata Kakashi dingin dan penuh penekanan.

"Kalau begitu kenapa kau tak membunuh ku saja sekarang huh! " Kata sakura dengan membalas tatapan tajam Kakashi.

"Ingin nya sih begitu tapi jika aku membunuh mu obito akan marah dan membenci ku" Kata Kakashi dengan melepas sakura dan sedikit mendorongnya sampai sakura sedikit oleng.

  "Ukh... Dasar iblis kau, hatake Kakashi aku akan membunuhmu suatu hari nanti dan memajang Kepala sialan mu di alun-alun kota" Kata sakura.
"Aku akan menunggu sampai saat itu tiba. Hime" Kata Kakashi dengan mengecup bibir ranum sakura sebelum ia pergi meninggalkan nya dengan penuh kemarahan.
"Sialan kau..... " Geram sakura.
.
.
.
.

   "Sakura selamat pagi-/ kyaa...... Hantu..... " Teriak Ino panik.
"Diam lah Ino. Ini Sakura san" Kata hinata.

"Sakura san apa yang terjadi padamu? Kenapa kantung matamu tebal sekali dan rambut mu seperti sarang burung yang habis kena badai" Kata hinata.

  "Aku baik-baik saja, jangan pedulikan aku" Kata sakura dengan mendengus sebal dan mengacuhkan mereka.

  "Heyyy... Kau ini kenapa sih,? Apa kau habis bertengkar dengan Kakashi-sama? Atau Kakashi-sama melakukan sesuatu padamu sampai kau jadi begini? " Tanya Ino.

  "SUDAH KUBILANG INI BUKAN URUSAN KALIAN JADI PERGI DAN JANGAN GANGGU AKU... " Teriak sakura marah.

  "Sakura san kau kenapa? Kalau memang kau ada masalah kau bisa cerita pada kami" Kata hinata.

"JANGAN SOK PEDULI PADAKU. KALIAN DAN TUAN KALIAN HANYA SEKUMPULAN IBLIS KEJAM DAN SUKA MEMPERLAKUKAN KU SEENAK KALIAN. KENAPA KALIAN TAK MATI SAJA DAN MUSNAH DARI DUNIA INI!
AKU BENCI KALIAN SEMUAA...... " Teriak Sakura dengan menunjuk ino dan hinata.

TAKDIR BENANG MERAH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang