chapter 9.

1.1K 85 10
                                    


    "Oeekkkk oekkkkk.... "
   Kakashi menatap bayi mungil yang baru saja lahir secara prematur itu.
Badannya sangat kecil dan masih merah.
Kakashi menatap lekat lekat bayi itu.
Ia tak menyangka jika bayi itu sangat mirip dengan nya.
Rambut perak dan mata hitam, sungguh bayi itu seperti duplikat Kakashi.
Ia tak menyangka ia akan menjadi seorang ayah diusianya yang ke sembilan belas.
Dia masih terlalu muda untuk jadi orangtua Tunggal tapi ini sudah jalan takdir yang dewa tentukan padanya.

  Kakashi menggendong bayi itu dengan hati-hati berharap agar bayi itu tak akan terluka dengan sentuhannya.
"Kira-kira kau sudah memikirkan nama yang cocok tidak untuk putra mu? " Tanya Jiraiya.
Kakashi kembali termenung sesaat lalu dia melirik rin yang sudah terbaring tak bernyawa.
"Hatake Obito" Kata kakashi

  Jiraiya dan Tsunade terkejut dengan nama yang diberikan Kakashi pada anaknya.
Itu adalah nama Obito sang sahabat yang sudah ia bunuh karna memiliki hubungan gelap dengan rin.
Dan sekarang Kakashi menamai anaknya dengan nama Obito.
"Kakashi kau yakin akan menamai anak mu dengan nama Obito? " Tanya Tsunade.
"Iya. Lagipula Obito adalah sahabat ku dan juga..... Orang yang dicintai oleh rin" Kata Kakashi.
Jiraiya dan Tsunade hanya bisa saling pandang dan menghela nafas pasrah.

  Dan itulah kisah masa lalu dari seorang Hatake Kakashi yang selalu dihianati oleh orang-orang yang ia sayangi.
Semenjak saat itu juga Kakashi tidak pernah membuka perasaannya lagi pada siapapun.
Ia hanya ingin merawat Obito sampai dewasa dan mendidik nya agar Obito bisa menjadi sepertinya kelak.
Ia juga menerapkan satu prinsip pada Obito.
'Jangan mempercayai seseorang bahkan keluarga mu sendiri. Kau tidak akan tau betapa busuknya hati mereka'.
Ya kira-kira seperti itulah.

0o0o0o0o.

  Prok prok prok....
Sakura bertepuk tangan setelah mendengar cerita Tsunade yang super panjang itu.
"Cerita yang menarik. Tapi apa maksudmu bercerita seperti itu padaku? " Kata Sakura dengan wajah datar dan tidak peduli.
"Kau pikir setelah menceritakan masa lalu kelam pria itu bisa meluluhkan hatiku agar selalu berada disisi nya dan menjadi ibu Obito?.
Ohhh tapi maaf sekali ya. Aku tidak terpengaruh oleh cerita mu itu" Kata Sakura.
"Aku tidak menceritakan ini agar kau mau bersama Kakashi tapi aku ingin agar kau memahami perasaan Kakashi" Kata Tsunade dingin dan tajam.
Sakura sedikit tersentak kaget.
"Pahamilah sedikit perasaannya. Aku janji jika kau bisa merubahnya seperti dulu lagi aku akan melepaskan mu bersama bocah Uchiha itu" Kata Tsunade.
"Pikirkan baik-baik tawaran dariku" Kata Tsunade lalu beranjak pergi meninggalkan Sakura yang masih setia bergelut dengan pikirannya.

*******

  Baru saja Tsunade menutup pintu kamar sakura dan hendak beranjak dari sana langkahnya terhenti saat di depan nya ada Kakashi yang sudah berdiri menyandarkan tubuhnya ditembok sambil menyilangkan tangannya di depan dada.
Seperti Kakashi sudah menunggu sejak tadi dan mendengar semua yang Tsunade bicarakan pada sakura.

"Sejak kapan kau disini? " Kata Tsunade pura-pura tidak tau.
"Sejak bibi menceritakan semua tentang masa lalu ku pada sakura" Kata Kakashi dengan melirik Tsunade
"Kau mendengar semuanya? Lalu kenapa kau tidak mencoba menghentikan ku? " Tanya Tsunade
"Aku hanya ingin tau pendapat nya saja" Kata Kakashi acuh
"Itu saja? " Heran Tsunade
"Hmm dan satu hal lagi. Meski dia dapat merubah ku seperti dulu lagi. Aku tetap tidak akan melepaskan nya begitu saja dengan mudah" Kata Kakashi lalu meninggalkan Tsunade.

********

   "Sasuke-kun istirahatlah dulu. Aku sudah menyiapkan makan siang untuk mu" Kata karin dengan membawa nampan berisi makanan.
Karin menghela nafas panjang saat Sasuke tidak mendengarkan nya dan melanjutkan latihan pedang.
Karin duduk di bawah pohon yang teduh dan mampu melindungi nya dari terik sinar matahari.
"Aku akan tetap menunggumu disini sampai kau berhenti berlatih" Kata karin.

TAKDIR BENANG MERAH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang