chapter 22.

705 59 2
                                    

Sakura terbangun saat sinar matahari mulai memaksa masuk kedalam kamarnya, dia membuka matanya yang masih terasa berat.
Sakura bangun dan mendudukkan dirinya sambil merenggangkan otot-otot tubuhnya yang sedikit kaku.

"Eh!? Dia sudah pergi ya? Kira-kira sekarang Kakashi pergi kemana? Jarak antara kerajaan Uchiha dan kediaman Hatake kan sangat jauh, apa mungkin dia sudah kembali ke kediaman Hatake? " Batin sakura bertanya-tanya.
.
.

"Terimakasih untuk makanan nya" Kata fugaku.
"Aku akan pergi keluar untuk meninjau beberapa tempat yang akhir-akhir ini sedikit bermasalah" Kata fugaku.
"Baiklah, Hati-hati suamiku. Dan cepatlah kembali" Kata Mikoto dengan tersenyum lembut.
"Hmm" Angguk fugaku dengan membalas senyum istri tercinta nya.

Fugaku meninggal kan ruang makan disusul oleh Itachi dan Shisui, sakura sedikit canggung saat Sasuke terus menatap nya tanpa henti.
"Sakura-chan"panggil Mikoto.
" Ah iya! "Kaget sakura.

" Akhir-akhir ini kau sedikit melamun. Apa kau bosan didalam istana ini sakura-chan? "Tanya Mikoto dengan menatap sakura khawatir.

" Ibu kenapa kita tidak mengajak nya jalan-jalan saja? Sudah pasti dia akan bosan disini. 3 bulan didalam istana tanpa bisa pergi kemana pun itu sangat membosankan sekali, aku yakin sakura-chan sedang bosan saat ini"kata izumi sang menantu kesayangan ratu Uchiha itu.

"Ah iya izumi-chan. Kau benar pasti sakura-chan sangat bosan selama disini. Ne... Bagaimana kalau kita pergi keluar dengan sasuke-kun juga? " Usul sangat ratu.
"Aku setuju, bagaimana dengan mu sakura-chan? " Tanya izumi.

"Ah a-ano... A-aku terserah kalian saja" Kata sakura.
"Hmm baiklah kalau begitu. Ne.. Sasuke-kun kau mau ikut dengan kami kan? " Tanya sang ibunda dengan menatap Putra nya penuh harapan.
"Hmm baiklah" Kata Sasuke.
.
.

Izumi dan Mikoto tampak antusias saat melewati beberapa tempat yang sangat menarik perhatian.
Mereka tak henti-hentinya berceloteh tentang tempat itu dan kerap beberapa kali ikut membaur dengan rakyat biasa bahkan mereka tak segan untuk menyapa dan membantu orang-orang.

"Kau suka? " Tanya Sasuke.
"Apa? " Heran sakura dengan memiringkan Kepala nya.
"Kau suka tempat ini?. Kau dulu sering meminta ku untuk menemani mu jalan-jalan ke tempat yang ramai seperti ini tapi aku selalu menolaknya dengan alasan sibuk. Maaf karena aku tidak bisa menemani mu waktu itu" Kata Sasuke menyesal.

Sakura memberikan senyum terbaik pada Sasuke dan kembali menatap jalanan yang sangat ramai.
"Tidak apa aku mengerti kok. Lagipula aku dulu terlalu egois padamu, aku selalu memaksa mu untuk melakukan ini dan itu tanpa memikirkan keadaan mu" Kata sakura dengan menerawang jauh keatas.

"Aku senang akhirnya kau bisa menemani ku jalan-jalan yahh... Setidaknya untuk sekarang aku ingin menghabiskan waktu ku seharian bersama mu" Kata sakura.
"Kau berkata seolah-olah kau akan pergi jauh meninggalkan ku sakura" Kata Sasuke dengan menatap punggung sakura yang berada beberapa langkah didepan nya.

Sakura menghentikan langkah nya dan senyumnya langsung memudar dari wajah cantiknya. Dia berbalik menatap Sasuke dan tersenyum kecil.
"Hmmm maafkan aku sasuke-kun" Kata sakura dengan tersenyum lirih.
"Tidak apa aku mengerti, sakura" Kata sasuke dengan berjalan mendahului sakura yang sedikit merasa bersalah.

Sakura menatap punggung Sasuke yang kian lama kian menjauh.
Sekarang sakura merasa bingung, dia dihadapkan dengan dua pilihan yang sangat berat.
Dia harus memilih antara Kakashi dan Sasuke.

Sasuke adalah pria yang pernah ia cintai dulu dan sangat ia dambakan, sedangkan Kakashi dia hanya seorang pria yang sudah berhasil menggoyahkan hatinya. Dalam 3 bulan dia sudah berhasil merubah segalanya, dia bahkan sudah merubah cinta yang ia simpan baik-baik untuk Sasuke.

TAKDIR BENANG MERAH.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang